Joko Tarub adalah seorang pemuda
yang terpikat dengan bidadari yang turun dari khayangan. Ia sengaja mencuri
selendang milik bidadari tersebut, agar sang bidadari tidak dapat kembali ke khayangan.
Akhirnya, mereka pun menikah. Tentu Anda pernah mendengar legenda ini, bukan?
Bidadari digambarkan sebagai wanita yang mempunyai paras jelita. Molek dan
berakhlak mulia. Gambaran ini pula yang dipaparkan Al-Quran, ketika
menginterpretasikan sosok yang akan dinikahi pria Muslim di sorga (Aisir
al-Karimir Rahman, hlm.775).
Islam: Bidadari adalah Nikmat Sorga
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran bukan saja
mempersilakan pria Muslim berpoligami di dunia. Di sorga pun mereka akan
memiliki kebebasan yang sama. Yaitu menikahi bidadari-bidadari. Bahkan menurut
Al-Quran, hal tersebut merupakan salah satu nikmat Allah bagi pria Muslim yang
masuk sorga. “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam sorga dan
kenikmatan, . . . mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami
kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Qs
52:17-20). Tentang berapa banyaknya jumlah bidadari yang akan dinikahi pria
Muslim, sayangnya toko-toko Islam mempunyai pendapat yang berbeda. Ada yang
berkata seorang pria akan mempunyai 72 isteri. Di mana dua di antaranya adalah
wanita-wanita dari dunia, dan 70 lainnya adalah bidadari. Yang lain berkata,
seorang pria berhak atas 72 bidadari sebagai isterinya.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan tentang jumlah
bidadari yang akan dikawinkan dengan seorang Muslim, toko-toko Islam mempunyai
pendapat yang berbeda-beda. Ya, itu karena para ulama berbeda pendapat mengenai
jumlah istri bidadari yang akan diperoleh seorang Muslim di surga. Pendapat
pertama menyatakan bahwa setiap penghuni surga akan mendapatkan dua istri dari
wanita-wanita dunia dan 70 bidadari dari al-huur al-‘iiin (bidadari yang
diciptakan di surga). Dan inilah pendapat yang dipilih oleh Al-‘Irooqi, beliau
berkata: “Telah jelas dengan riwayat-riwayat hadits yang lain bahwasanya
minimal bagi penghuni surga dua orang istri dari wanita dunia dan 70 istri dari
bidadari” (Torh At-Tatsriib 8/270). Dalil pendapat ini adalah sabda Nabi
Muhammad SAW:
Telah menceritakan kepada kami
Hasan berkata; telah menceritakan kepada kami Sukain bin Abdul Aziz berkata;
telah menceritakan kepada kami Al Asy'ats Adl Dlarir dari Syahr bin Hausyab
dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya penghuni surga yang paling
rendah kedudukannya memiliki tujuh derajat (tingkatan), dan ia berada di
tingkat yang ke enam, di atasnya tingkat yang ketujuh. Ia memiliki tiga ratus
pelayan… dan ia memiliki 72 istri dari al-huur al-‘iin (bidadari) selain
istri-istrinya dari para wanita dunia. Dan salah seorang dari para bidadari
tersebut tempat duduknya seukuran satu mil di dunia” (Musnad Ahmad: 10511, hadits ini adalah
hadits yang lemah, pada isnadnya ada perawi yang lemah yang bernama Syahr bin
Hausyab).
Sedangkan pendapat kedua
berpendapat bahwa setiap penghuni surga akan memperoleh dua istri dari kalangan
bidadari surga, dan bukan dari kalangan para wanita dunia. Dalil pendapat ini
adalah sabda Nabi Muhammad SAW:
Telah bercerita kepada kami
Ibrahim bin Al Mundzir telah bercerita kepada kami Muhammad bin Fulaih telah
bercerita kepada kami bapakku dari Hilal dari 'Abdur Rahman bin ABi 'Amrah dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Rombongan pertama yang memasuki surga
rupa mereka bagaikan bulan saat purnama dan rambongan berikutnya yang
mengiringi mereka bagaikan bintang yang sangat terang cahayanya di langit. Hati
mereka bagaikan hati seorang laki-laki yang tidak pernah membenci dan saling
hasad (iri) di antara mereka. Setiap orang dari mereka memiliki dua istri dari
bidadari yang sumsum tulangnya dapat kelihatan dari betis-betis mereka dari
balik tulang dan daging". (Shahih
Bukhari: 3014).
Dan inilah pendapat yang
diisyaratkan oleh Ibnul Qoyyim, ketika menjelaskan lemahnya hadits Syahr bin
Hausyab diatas. Beliau berkata, “Hadits (Syahr bin Hausyab) ini munkar
menyelisihi hadits-hadits yang shahih, karena tinggi 60 hasta (yang itu
merupakan tinggi penduduk surga sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang
shahih) tidaklah mungkin bisa menjadikan tempat duduk penghuni surga
(sebagaimana dalam hadits Syahr bin Hausyab di atas) seukuran satu mil dunia.
Yang terdapat di shahih Bukhari dan shahih Muslim bahwasanya rombongan pertama
yang masuk dalam surga masing-masing dari mereka mendapatkan dua istri dari
kalangan bidadari, maka bagaimana bisa bagi orang yang paling rendah
kedudukannya di surga memperoleh 72 bidadari?” (Haadil Arwaah 106)
Dan ini juga pendapat yang
dipilih oleh Mahmud syukri, di mana beliau berkata, “Yang terdapat dalam
Hadis-hadits yang shahih hanyalah (Bagi masing-masing penghuni surga dua
istri), dan tidak terdapat dalam shahih (Al-Bukhari dan Muslim) tambahan lebih
dari dua istri. Jika hadits-hadits yang menyebutkan tambahan (lebih) dari dua
istri adalah hadits-hadits yang shahih maka maksudnya adalah gundik-gundik
sebagai tambahan selain dari dua istri… atau maksudnya sang penghuni surga
diberi kekuatan untuk menjimak jumlah bilangan (tambahan) tersebut. Dan inilah
yang datang dalam hadits yang shahih lantas sebagian perawi meriwayatkan dengan
secara makna lalu berkata, “Maka bagi setiap penghuni surga jumlah sekian dan
sekian bidadari” (Syarh Abyaatul Jannah min Nuuniyah Ibnil Qoyyim 210211), dan
pendapat kedua inilah yang dikuatkan oleh Syaikh Al-Albani (Ad-Dho’iifah dalam
syarah hadits no 6103). Tetapi ada kekhususan bagi para syuhadaa’ (mereka yang
mati di medan jihad) maka bagi mereka 72 bidadari. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin 'Abdurrahman berkata, telah menceritakan kepada kami Nu'aim bin
Hammad berkata, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah Ibnul Walid dari Bahir
bin Sa'd dari Khalid bin Ma'dan dari Al Miqdam bin Ma'di Karib ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan;
dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali pertempuran,
diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi
keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota
kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan
dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada
tujuh puluh orang dari keluarganya." Abu Isa berkata, "Hadits ini
derajatnya hasan shahih gharib." (Sunan
Tirmidzi: 1586).
Ajaran Isa Al-Masih – di Sorga, Seks Tidak Ada
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Semua umat beragama jelas ingin
masuk sorga. Mereka tahu sorga memiliki kenikmatan yang luar biasa. Tetapi
benarkah kenikmatan seksual termasuk berkat sorga?
Menurut Kitab Suci Allah, Isa
tidak mengajarkan perihal kawin-mengawinkan dalam sorga. Isa mengajarkan,
seseorang yang masuk sorga akan hidup seperti malaikat. “Karena pada waktu
kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti
malaikat di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 22:29-30). Kehidupan seperti
malaikat, sorga menggambarkan kehidupan yang kudus dan melayani Allah, yang
adalah Roh. Di dalam kehidupan yang kudus tidak ada aktivitas seksual. Tetapi
hal-hal rohani yang membawa damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. “Sebab
Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Injil, Surat Roma 14:17).
Jawaban Saya: Sehubungan dengan kitab-kitab sebelumnya, Al-Qur’an
menyatakan membenarkan kitab-kitab tersebut sekaligus menjadi batu ujian
terhadapnya.
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu” (Al Maa'idah: 48)
Mengenai ayat tersebut Ibnu
Juraij mengatakan, Al-Qur'an adalah kepercayaan kitab-kitab terdahulu yang
sebelumnya. Dengan kata lain, apa saja isi dari kitab terdahulu yang sesuai
dengan Al-Qur'an, maka itu adalah benar dan apa saja isi dari kitab-kitab
terdahulu yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an, itu adalah batil. Al-Aufi
juga telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna muhaiminan, bahwa makna yang dimaksud
ialah sebagai hakim atau batu ujian bagi kitab-kitab yang sebelumnya.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan dalam Injil Kristen disebutkan bahwa Yesus berkata dalam surga orang
tidak kawin dan dikawinkan, melainkan hidup seperti malaikat (Matius 22:29-30).
Maka pernyataan dalam Matius 22:29-30 tersebut salah, karena bertentangan
dengan ayat Al-Qur’an yang dengan jelas menyatakan: “mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan
mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli” (Ath Thuur:
20). Tidak mungkin Matius 22:29-30 benar-benar ucapan Yesus, karena jika itu
benar-benar ucapan Yesus, maka tidak mungkin bertentangan dengan ayat-ayat
Al-Qur’an. Injil Kristen ditulis oleh orang-orang yang tidak dikenal, jauh
setelah Allah SWT menyelamatkan Yesus dari upaya penyaliban. Bagaimana mungkin
Injil Kristen di klaim sebagai kitab suci Allah, jika Injil Kristen ditulis bukan
oleh seorang Nabi Allah? Injil Kristen tidak pernah diyakini sebagai kitab suci
atau firman Tuhan oleh orang-orang Kristen yang hidup di awal kekristenan.
Orang-orang Kristen yang hidup di awal kekristenan hanya menganggap Injil
Kristen sebagai kisah rakyat, tidak lebih dari itu.
Yesus dalam Injil Kristen memang
menyatakan bahwa pada waktu kebangkitan manusia tidak kawin dan dikawinkan,
melainkan hidup seperti malaikat (Matius 22:30). Tetapi pernyataan Yesus itu
kontradiktif dengan banyak keterangan dalam Bible, baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru. Penjelasan lebih lanjut tentang hal itu dapat anda ketahui
dalam postingan: Hidup
Seperti Malaikat di Sorga?
Sorga adalah Rumah Bagi Umat Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menurut Kitab Suci Allah, Allah
menyediakan rumah bagi umat-Nya di sorga. Di dalam rumah ini tidak ada lagi
ratap tangis dan air mata. Di rumah ini juga tidak ada kawin-mengawinkan! Lalu
bagaimana kita dapat masuk sorga? Kitab
Suci Allah mengajarkan hanya ada satu jalan. Yaitu melalui Isa Al-Masih.
Sebagaimana Isa bersabda, “Akulah jalan . . . . Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar
Yohanes 14:6).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan di sorga mereka
disediakan rumah-rumah yang tidak ada lagi ratap tangis dan air mata. Bagaimana
mungkin dalam sorga Kristen tidak ada ratap tangis dan air mata, kalau perang dan
kekacauan masih dapat terjadi dalam sorga (Wahyu 12:7). Jika sorga Kristen
menjadi damai setelah Iblis dikalahkan, tinggal menunggu waktu sorga Kristen
akan kembali terjadi perang dan kekacauan.
Agar masuk surga, seseorang harus
menuruti perintah Allah (Matius 19:17), salah satu perintah Allah adalah tidak
menyembah selain diri-Nya (Keluaran 34:14). Kafir Kristen pemuja Yesus yang
yakin diri mereka masuk surga, tetapi justru menyembah selain Allah dengan
menjadikan Yesus sesembahan selain Allah. Padahal Yesus cuma utusan Tuhan
(Matius 10:40) yang bertugas menyampaikan firman Allah (Yohanes 17:8). Selain
itu, surga yang ditawarkan oleh Yesus itu hanya untuk 144 ribu orang Israel
(Wahyu 7:4, Wahyu 14:1). Pintu surganya pun tertulis nama-nama suku Israel
(Wahyu 21:12), yang artinya hanya orang Israel yang dapat masuk surga. Tidak
mungkin jumlah 144 ribu yang di sebut Wahyu 7:4 dan Wahyu 14:1 hanyalah kiasan,
karena penjelasannya yang demikian detail menyebut jumlah orang yang masuk
surga dari tiap-tiap suku Israel. Jadi kalau kafir Kristen pemuja Yesus yakin
diri mereka masuk surga, dari sekarang coba pikirkan mau masuk surga lewat
pintu yang mana? Itu saja!
0 Response to "Sorga Dan Pernikahan Pria Muslim Dengan Bidadari-Bidadari"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.