Islam meninggikan Isa Al-Masih
sebagai utusan Allah. Tahukah Anda, bahwa kuasa Isa Al-Masih melebihi nabi-nabi
lainnya? Dia menjadi inti berita Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Kitab Para
Nabi. Dia juga tercatat dalam Al-Quran. Dengan mengenal Isa Al-Masih dan
kuasa-Nya, maka kita akan tertarik untuk mencintai Dia.
Isa Al-Masih Peduli Akan Penderitaan Manusia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ketika turun ke dunia, Isa
Al-Masih peduli akan kebutuhan manusia. Ia memberi makan 5000 orang. Ia
menyembuhkan banyak orang sakit, seperti orang buta, orang lumpuh, sakit
pendarahan, seorang tuli/bisu dan sebagainya. Isa Al-Masih mengusir setan yang
merasuki orang gila di Gadara dan dari tubuh seorang anak yang sakit ayan.
Hebatnya lagi, Ia berkuasa menghidupkan orang mati. Yaitu anak laki-laki
seorang janda di kota Nain, Lazarus yang sudah empat hari dikubur, dan anak
Yairus. Anda pun dapat meminta solusi atas masalah Anda kepada-Nya. Dia pasti
akan menolong Anda.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus sering menyinggung
mukjizat-mukjizat Nabi Isa AS atau Yesus sebagai modal untuk menjadikannya
melebihi seorang Nabi dan menjadikannya sebagai Tuhan selain Allah SWT. Padahal
sebanyak dan sebesar apa pun mukjizat yang pernah dilakukan oleh Nabi Isa AS
atau Yesus, sama seperti Nabi-nabi lainnya yang juga bermukjizat, semuanya
terjadi hanya atas izin dan kehendak Allah SWT. Al-Qur’an banyak menceritakan
mukjizat-mukjizat yang pernah dilakukan oleh Nabi Isa AS, namun semua
mukjizat-mukjizat tersebut terjadi hanya atas izin dan kehendak Allah SWT.
Perhatikan ayat Al-Qur’an berikut ini;
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan:
"Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di
waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan
manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu
Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula)
diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu
meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah)
di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang
yang berpenyakit sopak dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari
kubur (menjadi hidup) dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari
keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka
berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata." (Al
Maa'idah: 110)
Yesus yang dapat menghidupkan
orang mati dikatakan oleh kafir Kristen pemuja Yesus sebagai kuasa Yesus.
Padahal itu adalah mukjizat yang diberikan Allah sebagai tanda kenabian Yesus. Mukjizat
Yesus tersebut juga terjadi hanya atas izin dan kehendak Allah. Yesus sebagai
manusia biasa tidak memiliki kemampuan dan kuasa untuk menghidupkan orang mati.
Itulah sebabnya sebelum menghidupkan Lazarus, Yesus berdoa memohon kepada
Allah. Perhatikan ayat Injil Kristen berikut ini;
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas
dan berkata (berdoa): "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau
telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi
oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku." (Yohanes 11:41-42)
Pada ayat di atas dengan jelas
Yesus berdoa dengan menengadah ke atas sebelum dia menghidupkan Lazarus yang
sudah mati. Dalam ayat tersebut juga dinyatakan maksud dan tujuan Yesus
menghidupkan Lazarus dengan doa yang dikeraskannya, supaya orang-orang yang ada
di sekeliling Yesus percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah. Kejadian tersebut
ditangkap dengan benar oleh orang-orang Israel yang ada di sekeliling Yesus;
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan,
ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan
yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
(Kisah Rasul 2:22)
Sampai di sini dapat kesimpulan
Nabi Isa AS atau Yesus hanyalah manusia biasa, hamba Allah yang di utus sebagai
seorang Nabi, sama seperti Nabi-nabi Allah lainnya.
Keistimewaan Lain Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bukankah semua nabi memiliki
mujizat? Benar! Namun mujizat-mujizat dan kuasa Isa Al-Masih membuktikan bahwa
Dialah Allah. Isa berfirman "Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan
hidup (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Ketiga sifat Allah ini dimiliki oleh
Isa Al-Masih secara sempurna. Isa Al-Masih adalah jalan menuju sorga. Qs 43:61
menuliskan ". . . Ikutlah Aku (Isa). Inilah jalan yang lurus." Melalui
kematian-Nya, Isa memberikan pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal. Ia
menjadi jalan yang lurus dan pasti menuju sorga. Firman-Nya “. . . Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa[Allah di Sorga], kalau tidak melalui Aku’
(Injil, Rasul besar Yohanes 14:6).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus membenarkan semua Nabi
memiliki mukjizat, namun mereka mengatakan hanya mukjizat dan kuasa Nabi Isa AS
atau Yesus saja yang membuktikan bahwa dia adalah Allah. Sungguh pernyataan
sesat dan tidak masuk di akal. Jika mukjizat-mukjizat yang dilakukan Nabi Isa
AS atau Yesus mereka katakan sebagai bukti dialah Allah, harusnya Nabi-nabi
lainnya mereka anggap juga sebagai Allah karena Nabi-nabi lainnya juga memiliki
mukjizat-mukjizat. Begitulah orang-orang yang telah disesatkan setan, mereka
berapologi membenarkan kesesatannya tanpa menggunakan akal.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengutip ayat dari Injil Yohanes 14:6; “Akulah (Yesus) jalan dan kebenaran dan
hidup”, mereka katakan bahwa itu adalah sifat Allah yang ada pada Yesus.
Padahal kalau ayat tersebut tidak mereka penggal, maka justru terlihat jika
Yesus hanyalah seorang utusan Tuhan; Kata
Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yohanes 14:6). Artinya Yesus dan Bapa
adalah dua pribadi yang berbeda. Yesus menyatakan dirinya adalah Nabi utusan
Bapa, sementara Bapa adalah Tuhan yang mengutus
Yesus (Yohanes 11:41-42).
Kata Yesus kepadanya:
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Penjelasan saya: Yesus adalah nabi
pengganti alamiah Yohanes Pembaptis, saat Yohanes Pembaptis masih hidup, Yesus
mengakui Beliau sebagai juru selamat, ini dapat di lihat dari bagaimana Yesus
mendatangi Yohanes Pembaptis untuk di baptis (Matius 3:13). Tetapi pada saat Yohanes Pembaptis telah wafat dan
tidak ada utusan selain dirinya, maka sebagai pengganti Yohanes Pembaptis,
Yesus menegaskan dengan ucapannya: ”... Tidak ada seorang pun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”, ini Yesus ucapkan lantaran memang tidak
ada lagi utusan (Nabi) selain dirinya pada saat itu, sampai kapan? Sampai
utusan berikutnya, Nabi dan Rasul terakhir, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
salam. Lebih jelasnya, silakan baca Benarkah
Yesus Satu-Satunya Jalan Kebenaran?
Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip
ayat Al-Qur’an, Dan sesungguhnya Isa itu
benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah
kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
(Az Zukhruf: 61)
Kami umat Islam sudah mengikuti
Nabi Isa AS, tidak perlu kalian kafir Kristen pemuja Yesus meminta kami untuk
mengikuti Nabi Isa AS. Nabi Isa AS memerintahkan untuk menyembah hanya kepada
Allah SWT (Al Maa'idah: 117), kami
mengikuti perintahnya dengan hanya menyembah Allah SWT semata. Nabi Isa AS
menyatakan dirinya adalah seorang hamba yang dijadikan Nabi (Maryam: 30), kami mengakui Nabi Isa AS
hanyalah seorang hamba dan Nabi Allah. Nabi Isa AS menyatakan akan datangnya
seorang Nabi bernama Ahmad (Muhammad) setelah dirinya (Ash Shaff: 6), kami telah beriman kepada Nabi Muhammad SAW dan
mengikuti agama yang dibawanya.
Pujian
Lain Al-Quran pada Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih adalah Sumber
kebenaran. Maka “ . . . Isa . . . mengatakan perkataan yang benar . . . (Qs
19:34). Dalam berfirman, Ia tidak menunggu suara Allah atau Jibril. Bukankah
kebenaran (al-Haqq) adalah sifat Allah? Maka Isa Al-Masih adalah Allah.
Al-Quran mencatat bahwa Isa hidup di sorga. “. . . Allah telah mengangkat Isa
kepada-Nya . . . (Qs 4:158). Lebih dari itu, Isa Al-Masih adalah Sumber
kehidupan. Firman-Nya ". . . barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku,
tidak akan mati selama-lamanya . . ." (Injil, Rasul Besar Yohanes
11:25-26).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengutip ayat Al-Qur’an; Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan
yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya (Maryam: 34). Untuk mengetahui
“perkataan yang benar” yang ada dalam ayat tersebut, perlu dibaca ayat-ayat
sebelumnya;
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al
Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku
seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti
kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada
hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (Maryam: 30-33)
Dalam ayat-ayat di atas, Nabi Isa
AS menyatakan dirinya hamba Allah, diberi kitab Injil dan dijadikan seorang
Nabi. Selain itu Nabi Isa AS menyatakan bahwa Allah telah memberkatinya serta
memerintahkannya untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan berbakti kepada
ibunya. Dan terakhir Nabi Isa AS berdoa kepada Allah agar Dia melimpahkan
kesejahteraan kepada dirinya pada hari dia dilahirkan, pada hari dia meninggal
(nanti menjelang kiamat), dan pada hari dia dibangkitkan kelak setelah kiamat.
Itulah perkataan yang benar yang dimaksud Maryam: 34.
Yesus dalam Injil Perjanjian Baru
tidak jarang berbicara dengan bahasa-bahasa kiasan yang sulit di mengerti.
Salah satunya adalah ketika Yesus mengatakan bahwa dirinya adalah kebangkitan
dan hidup, orang yang percaya kepada Yesus akan hidup walaupun sudah mati.
Tidak ada yang tahu dengan pasti apa maksud dari kata-kata Yesus tersebut.
Yesus tidak pernah menjelaskan maksud dari kata-kata yang diucapkannya itu.
Orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus hanya menafsirkan sesuai kehendaknya
saja dengan maksud untuk mendukung dogma gereja, bersifat asumtif dan jauh dari
kata ilmiah. Mereka berasumsi bahwa perkataan itu berarti Yesus sumber
kehidupan, padahal Yesus lahir dua ribu tahun yang lalu, jauh sesudah kehidupan
di dunia diciptakan.
Hakekat Isa Al-Masih Sesungguhnya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dr. M.Taqi-ud-Din Al-Hilali,
menuliskan “. . . The Messiah 'Iesa (Jesus),
. . . His Word, artinya“. . . Mesias, Isa, (Yesus) . . . Firman-Nya
[Kalimat-Nya], . . .” (Qs 4:171). Pakar
Islam, Sheikh Mohyi Addin Al-Araby juga menegaskan “Firman itu . . . sama
seperti Ke-Allah-an dan bukan yang lainnya.”
Pengakuan mereka sesuai dengan
Injil Allah bahwa Isa Al-Masih “. . . adalah Firman [Kalimatullah] . . . dan
Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Jawaban Saya: Pedoman utama umat Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits
Nabi, bukan perkataan ulama atau pakar-pakar Islam. Perkataan ulama atau
pakar-pakar Islam boleh di ikuti selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan
Hadits Nabi. Jika ada perkataan ulama atau pakar-pakar Islam yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Hadits Nabi, maka umat Islam wajib untuk tidak
mengikutinya. Bagaimana jika ada seorang ulama atau pakar-pakar Islam yang
mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah? Jika ada ulama atau pakar-pakar
Islam yang mengatakan Isa Al-Masih adalah Allah, maka ulama atau pakar-pakar
Islam tersebut adalah kafir, siapa pun dia orangnya. Karena Allah Subhanahu wa
Ta’ala telah menegaskan melalui ayat-ayatnya bahwa siapa pun yang mengatakan
Isa Al-Masih adalah Allah atau sebaliknya adalah kafir. Perhatikan ayat-ayat
berikut ini;
Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera
Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi
kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (Al
Maa'idah: 17)
Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih
putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolong pun. (Al Maa'idah:
72)
Ada pun orang-orang yang di sebut
sebagai pakar-pakar Islam di atas, yang oleh kafir Kristen pemuja Yesus
dikatakan mengakui Isa Al-Masih adalah Allah. Saya tidak yakin kalau mereka
mengatakan Isa Al-Masih adalah Allah. Lihat saja, kafir Kristen pemuja Yesus
hanya memenggal perkataan mereka dengan maksud supaya terkesan mereka mengakui
ketuhanan Isa Al-Masih. Jangankan perkataan ulama atau pakar-pakar Islam,
dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi saja, kafir Kristen pemuja
Yesus sering kali mengutip dengan memenggal isi ayat dan hadits untuk
membenarkan kesesatan agama mereka. Selain itu, kafir Kristen juga tidak mampu
memberikan sumber valid dari mana perkataan-perkataan ulama atau pakar-pakar
Islam itu mereka peroleh.
Al-Qur’an menyatakan Isa Al-Masih
(diciptakan dengan) kalimat atau firman Allah, sementara Injil Perjanjian Baru
menyatakan firman Allah adalah Allah (Yohanes 1:1) dan firman itulah yang
menjelma menjadi Yesus (Yohanes 1:14). Itulah alasan kenapa kafir Kristen
pemuja Yesus menganggap Al-Qur’an mendukung ketuhanan Yesus. Padahal
pernyataan firman Allah adalah Allah dan pernyataan firman
menjelma menjadi manusia hanya ada dalam Injil Perjanjian Baru, tidak
ada dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an justru menyebut orang-orang yang menganggap Isa
Al-Masih sebagai Tuhan dengan sebutan kafir.
Cara Mencintai Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Karena alasan di atas, pantas
kita mencintai-Nya. Anda dapat mencintai-Nya dengan menerima Dia sebagai Tuhan
dan Juru selamat.
Jawaban Saya: Kami
umat Islam telah mencintai Nabi Isa AS dalam batas sewajarnya. Tidak seperti
kalian kafir Kristen pemuja Yesus yang berlebihan dalam mencintainya sampai
mengangkat Yesus sebagai Tuhan selain Allah. Padahal Yesus dalam Bible
Perjanjian Baru tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan dan tidak pernah
meminta orang-orang untuk menyembahnya. Yesus menyatakan diri sebagai seorang utusan
Tuhan yang bertugas menyampaikan firman Allah (Markus 9:37, Yohanes 17:8), Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya
seorang Nabi (Matius 13:57), dan
orang yang hidup sezaman dengan Yesus juga meyakininya sebagai seorang Nabi (Matius 21:46). Saya lebih percaya
ucapan Yesus sendiri dan kesaksian orang yang hidup di zaman Yesus dari pada
ucapan orang yang lahir ribuan tahun sesudah Yesus hidup.
0 Response to "Mengapa orang Islam wajib mengasihi Isa Al-Masih?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.