Para pakar Islam masih bingung
soal siapakah Kalimat Allah/Kalimatullah. Mereka berbeda pendapat menjelaskan
maknanya. Anehnya lagi, Al-Quran memberikan gelar ini hanya kepada Isa
Al-Masih. Merenungkan kesaksian Al-Quran, Hadist dan Wahyu Allah, kita akan
tahu siapakah Kalimatullah itu.
Kalimatullah Menurut Al-Quran dan Hadist
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran menuliskan “. . .
Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan) kalimat-Nya, . . .” (Qs 4:171). Frase “yang diciptakan
dengan” tidak ada dalam bahasa Arabnya. Yusuf Ali, dalam Al-Quran bahasa
Inggris, menuliskan “Christ Jesus . . .
was . . . His Word . . .” Artinya “. . . Isa Al-Masih, . . . adalah . .
. Firman-Nya [Kalimattullah] . . .”
Hadis juga menyaksikan “Isa itu
sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya” (Hadis Anas bin Malik hal.72). Pakar
Islam terkenal, Seyyed Hossein Nasr menuliskan “The Word of God [Kalimatullah]
. . . in Christianity it is Christ [dalam kekristenan adalah Kristus/Isa
Al-Masih].
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan para pakar
Islam masih bingung siapakah kalimat Allah/kalimatullah. Yang mereka maksud
dengan pakar Islam itu siapa? Mengapa kafir Kristen pemuja Yesus tidak
menyebutkan namanya sekalian?! Ketidakmampuan kafir Kristen pemuja Yesus dalam
menyebutkan nama-nama para pakar Islam yang dimaksud adalah bukti kebohongan
ucapan mereka. kalimat Allah/kalimatullah dalam Islam sudah sangat jelas. Tidak
ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai kalimat Allah/kalamullah.
Al-Qur’an surah An-Nisa: 171
berisi peringatan Allah SWT terhadap ahli kitab termasuk kafir Kristen untuk
tidak berlebihan-lebihan dalam beragama. Itulah sebabnya kafir Kristen pemuja
Yesus mengutip ayatnya sepotong-sepotong untuk menyembunyikan kebenaran dengan
maksud agar dapat menyesatkan banyak orang. Yang dapat mereka sesatkan tentu
saja orang-orang Kristen awam yang tidak pernah membaca terjemahan Al-Qur’an. Sedangkan
umat Islam, mereka tidak akan disesatkan dengan cara licik dan penuh tipu daya
seperti itu.
Wahai Ahli Kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian,
dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya
Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan)
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah
kalian mengatakan, "(Tuhan itu) tiga," berhentilah (dari ucapan itu).
(Itu) lebih baik bagi kalian. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci
Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah untuk menjadi Pemelihara. (An-Nisa: 171).
Allah SWT melarang Ahli Kitab
bersikap melampaui batas dan menyanjung secara berlebihan. Hal ini dilakukan
oleh orang-orang kafir Kristen pemuja Yesus karena mereka melampaui batas
sehubungan dengan Isa Al-Masih. Mereka mengangkatnya di atas kedudukan yang
telah diberikan oleh Allah kepadanya, lalu memindahkannya dari tingkat kenabian
sampai menjadikannya sebagai tuhan selain Allah yang mereka sembah sebagaimana
mereka menyembah Dia.
Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan
(yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan
(dengan tiupan) roh dari-Nya. (An
Nisaa': 171)
Sesungguhnya Isa Al-Masih itu
hanyalah seorang hamba Allah SWT dan
makhluk yang diciptakan-Nya. Allah berfirman kepadanya, "Jadilah
kamu," maka jadilah dia. Isa Al-Masih hanyalah utusan-Nya dan kalimat-Nya
yang Allah sampaikan kepada Maryam. Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah”
disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat
“kun” (jadilah) tanpa proses hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana
manusia lainnya. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang
tiada berbapa atau beribu, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Sesungguhnya misal
(penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam
dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia),
maka jadilah dia. (Ali Imran: 59).
Ayat berikut tidak ada di situs Kristen. Tetapi karena ayat ini juga tidak
jarang jadi pertanyaan kafir Kristen pemuja Yesus, maka ada baiknya saya jawab
juga:
“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna”. (Maryam: 17)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ruh Allah yang menjelma menjadi
manusia pada ayat di atas adalah Yesus. Hampir pasti mereka terinspirasi dengan
ayat Injil yang menyatakan firman menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:14).
Ruh yang menjelma menjadi manusia sempurna pada ayat tersebut bukanlah
Yesus, tetapi Malaikat Jibril yang di utus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk
memberi Maryam seorang anak laki-laki. Turunnya
Malaikat Jibril ke hadapan Maryam ini juga dapat kamu temukan dalam Injil
Kristen (Lukas 1:28). Jadi yang menjelma menjadi
manusia adalah Ruh yaitu Malaikat Jibril (Gabriel). Mustahil Ruh yang menjelma
di hadapan Maryam ada Nabi Isa 'Alaihis
Salam atau Yesus sendiri. Karena pada ayat yang ke 19,
Ruh ini berkata kepada Maryam; "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
Tidak masuk akal kalau Ruh yang menjelma menjadi Manusia tersebut adalah Yesus.
Mana mungkin Yesus menemui ibunya kemudian berkata bahwa dirinya akan memberi
seorang anak laki-laki yaitu dirinya sendiri. Penyebutan
“manusia yang sempurna” untuk ruh yang menjelma di hadapan Maryam sama sekali
bukan dalil ruh tersebut adalah Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus. Disebut
manusia yang sempurna karena Malaikat Jibril menyerupakan diri sebagai manusia
utuh sehingga Maryam tidak mengetahui bahwa dia adalah Malaikat.
Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa tidak ada ayat maupun hadits yang
menyatakan secara terus terang bahwa Jibril itu adalah Rohullah. Siapa bilang
Malaikat Jibril tidak pernah disebut ruh? Malaikat Jibril juga disebut dengan
Ruh seperti Asy-Syu'ara: 193-194.
Maka di sini jelaslah kepada kita
bahwa Al-Qur’an tidak pernah menganggap ‘Isa Al-Masih itu adalah Allah, malah
memandangnya sebagai seorang manusia biasa, sama seperti Adam AS. Jika kafir
Kristen pemuja Yesus masih ngeyel mengatakan bahwa Al-Qur’an membenarkan
doktrin sesat Kristen bahwa Isa adalah tuhan Allah, maka dengan menggunakan metodologi
mereka sendiri, kita perlu menambah seorang lagi ke dalam doktrin Trinitas
mengikut ayat di atas, yaitu Nabi Adam AS, karena beliau juga terjadi dengan
“kalimat Allah”, yaitu “kun” (jadilah)!
Kalimat dalam kurung yang ada
dalam terjemahan Al-Qur’an surah An-Nisa: 171 memang tidak terdapat dalam teks
asli Al-Qur’an, itu adalah tafsiran penerjemah Al-Qur’an. Tujuan penerjemah
menambahkan kata dalam kurung adalah untuk memperjelas kalimat agar umat Islam
yang awam dapat memahaminya dengan benar. Apakah salah jika penerjemah
Al-Qur’an menambahkan kata dalam kurung dengan kata “yang diciptakan dengan”?
Sama sekali tidak. Karena dalam surah Ali Imran: 59 di atas, dengan jelas
Al-Qur’an menyamakan penciptaan Isa Al-Masih dengan Adam AS.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengutip kalimat yang mereka sebut hadits dari Anas bin Malik: “Isa itu
sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya”. Kalimat tersebut tidak dapat saya
temukan dalam hadits mana pun. Al-Qur’an menyebut Isa diciptakan dengan jalan
meniupkan roh ke dalam rahim Maryam (An Nisaa': 171). Penciptaan Isa yang
seperti itu tidak berbeda dengan penciptaan manusia pada umumnya. Allah SWT
berfirman; Kemudian Dia menyempurnakan
dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (As Sajdah: 9)
Hakekat Kalimatullah Menurut Injil Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Wahyu Allah menegaskan bahwa
Isa adalah Kalam Allah/Kalimatullah . . . Kalam itu bersama-sama dengan Allah
dan Kalam itu adalah Allah” (Kitab Suci Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Isa
adalah Kalimatullah yang sehakekat dengan Allah.
Jawaban Saya: Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yohanes 1:1). Pernyataan “Firman itu
adalah Allah” hanya dapat anda temukan dalam Injil Kristen. Sedangkan Al-Qur’an
dan hadits shahih tidak pernah menyatakan demikian. Jika kafir Kristen pemuja
Yesus berkeinginan agar umat Islam meyakini firman adalah Allah, seharusnya
mereka kutip dalil dari sumber yang dipercaya oleh umat Islam, bukan mengambil
sumber dari Injil Yohanes 1:1, yang sarjana Kristen saja meyakini ayat tersebut
adalah ayat sisipan dan bukan kata-kata asli Yesus.
Kalam Allah Sekekal Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah dan Kalimat-Nya tidak
terpisahkan dalam kekekalan. Keduanya adalah satu hakekat. Kitab Allah
menyaksikan “Sejak semula Kalam itu bersama-sama dengan Allah” (Kitab Suci
Injil, Rasul Besar Yohanes 1:2). Jika tidak memiliki Kalam, berarti Allah bisu,
bukan?
Jawaban Saya: Ia (firman)
pada mulanya bersama-sama dengan Allah (Yohanes
1:2). Ayat tersebut hanya ada dalam Injil Kristen, sedangkan Al-Qur’an dan
hadits shahih tidak pernah menyatakan demikian. Kalam dalam Islam adalah salah
satu dari sifat-sifat Allah SWT. Karena kalam adalah sifat Allah SWT, maka ia
melekat pada Dzat Allah SWT. Tidak seperti dalam Injil Kristen yang antara
firman dan Allah terpisah. Jika kafir Kristen pemuja Yesus berkeinginan agar
umat Islam meyakini firman adalah Allah, seharusnya kafir Kristen pemuja Yesus
mengutip dalil dari sumber yang dipercaya oleh umat Islam, bukan mengambil
sumber dari Injil Yohanes 1:2, yang sarjana Kristen saja meyakini ayat tersebut
adalah ayat sisipan dan bukan kata-kata asli Yesus.
Kalimatullah dan Kebenaran (Al-Haqq)
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran benar ketika
menuliskan “. . . Isa . . . mengatakan perkataan yang benar, . . . (Qs 19:34).
Sebab “. . . nama-Nya [Isa Al-Masih] ialah: "Kalam Allah" (Kitab Suci
Injil, Wahyu kepada Rasul Besar Yohanes 19:13). Sebagai Kalimatullah Isa
berkata dan berbuat benar. Dia tidak pernah berdosa.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Al-Qur’an
benar ketika menyatakan Nabi Isa AS mengatakan perkataan yang benar. Jika benar
begitu, mengapa mereka masih kafir terhadap kenabian Muhammad SAW, padahal Nabi
Isa AS dalam Al-Qur’an telah mengatakan akan datangnya seorang Nabi setelahnya
yang bernama Ahmad: Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." (Ash Shaff: 6).
Dan mengapa mereka masih
menyembah Nabi Isa AS, padahal Nabi Isa AS telah membantah penyembahan atas
dirinya: Dan (ingatlah) ketika Allah
berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa
menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang
bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau
mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada
diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang
ghaib-ghaib." (Al Maa'idah:
116)
Kalimatullah Mencipta Dunia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dengan apa Allah menciptakan
dunia? Dengan Kalimat-Nya,bukan? Kitab Allah menegaskan bahwa Isa, Kalimatullah
menciptakan alam semesta. “ . . . di dalam Dialah [Isa Al-Masih] telah
diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang
kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik
pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia [Isa Al-Masih]
dan untuk Dia” (Injil, Surat Kolose 1:15).
Jawaban Saya: Jika kafir Kristen pemuja Yesus meyakini Allah
menciptakan dunia, mengapa mereka tidak menyembah hanya kepada Allah yang telah
menciptakan dunia, tetapi justru menyembah kalam yang hanya salah satu sifat-Nya.
Kolose itu surat kiriman Paulus dan Paulus sendiri telah mengakui segala
ucapannya bukan menurut firman Tuhan, tetapi ucapan seorang yang bodoh: Apa yang aku katakan, aku mengatakannya
bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai
seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah (2Korintus 11:17). Jadi tidak ada
gunanya terus-terusan mempercayai ucapan Paulus.
Keunikan Isa, Kalimat Allah dalam Menyampaikan Wahyu
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Cara Isa menyampaikan wahyu
berbeda dari para nabi lainnya. Isa langsung dalam berfirman, tidak menunggu
Allah mewahyukan firman kepada-Nya. Ia juga tidak membutuhkan malaikat Jibril
untuk membisikinya. Para nabi lainnya tidak memiliki kuasa menyampaikan firman
Allah secara langsung. Begitu juga dengan nabi Islam. Keistimewaan ini
membuktikan bahwa Isa melebihi para nabi. Menurut Anda jika bukan Kalimatullah,
mengapa Isa dapat langsung berfirman?
Jawaban Saya: Jika kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan kepada
anda bahwa Yesus langsung dalam berfirman, tidak menunggu Allah mewahyukan
firman kepada-Nya. Yakinilah bahwa yang mereka ucapkan itu adalah bohong besar.
Karena dalam Injil Yohanes jelas-jelas Yesus menyatakan memperoleh firman dari
Tuhan dan menyampaikannya;
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman
yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus
Aku. (Yohanes 14:24)
Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah
Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu
benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku. (Yohanes
17:8)
Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka,
karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (Yohanes 17:14)
Kalimatullah Menjamin Sorga
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Jadi Isa adalah Kalimatullah,
sehakekat dengan Allah. Isa juga berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup
kekal di sorga.
Jawaban Saya: Dalam Injil Kristen Yesus berkata, Tetapi supaya kamu
tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" — lalu
berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu —
: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
(Matius 9:6). Yesus menyatakan bahwa dirinya berkuasa mengampuni dosa, bukan
berarti Yesus dapat mengampuni perbuatan dosa sebagaimana Tuhan mengampuni dosa
manusia. Kuasa mengampuni dosa yang dimaksud oleh Yesus adalah kuasa Yesus yang
dapat menyembuhkan penyakit. Karena pada masa itu bangsa Israel meyakini bahwa
penyakit timbul akibat dosa yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu setelah
Yesus mengatakan dirinya berkuasa mengampuni dosa, dia membuktikannya dengan
menyembuhkan orang lumpuh. Kuasa Yesus yang dapat menyembuhkan orang sakit
bukan berasal dari kuasanya sendiri, tetapi kuasa dari Tuhan. Kuasa yang
dimiliki oleh Yesus tidak dapat dijadikan alasan untuk memujanya sebagai Tuhan.
Ayatnya masih terbaca dengan jelas sampai dengan sekarang.
Pada suatu hari ketika Yesus
mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya.
Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa
Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. (Lukas 5:17)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus menjamin
hidup kekal di sorga, tetapi di mana ayatnya? Yesus sama sekali tidak dapat
menjamin keselamatan. Yang dilakukan oleh Yesus hanya dapat menyiapkan surga
(Yohanes 14:2), bukan untuk menjamin pengikutnya masuk surga (Matius 20:23).
Yesus menyiapkan rumah di surga hanya untuk 144 ribu bangsa Israel (Wahyu 7:4),
itu artinya hanya 144 ribu dari bangsa Israel yang mendengar dan melakukan
perkataan Yesus (Lukas 6:47) yang akan masuk surga. Jadi bagi anda yang hanya
mendengar perkataan Yesus tetapi tidak melakukannya, apalagi kalau anda bukan
dari bangsa Israel seperti kafir Kristen, bersiaplah kalian untuk gigit jari.
QS. Ali 'Imran: 45-46
BalasHapusQS. Maryam: 30-33
QS. al-Maidah: 110-111
Admin wrote '
BalasHapusSesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59).
TANGGAPAN :
Adam diciptakan dari TANAH :
Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):59
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah SEPERTI (PENCIPTAAN) ADAM. Allah MENCIPTAKAN ADAM DARI TANAH, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
Isa dari ROH ALLAH :
Nabi-Nabi (Al-'Anbyā'):91
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya RUH DARI KAMI dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.
Wah... Sangat berbeda sekali bukan...?
Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “JADILAH” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59).
HapusNabi Adam AS dicipatakan Allah SWT melalui firman-Nya: "KUN" (JADILAH), sama dengan penciptaan Nabi Isa AS yang Allah SWT ciptakan melalui firman-Nya: "KUN" (JADILAH).
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. (Ali 'Imran: 47)
Tuhan yang menciptakan Adam tanpa melalui ayah dan ibu, jelas lebih mampu menciptakan Isa. Jika ada jalan untuk mendakwakan Isa sebagai anak Tuhan, mengingat ia diciptakan tanpa melalui seorang ayah, maka terlebih lagi terhadap Adam.
Allah SWT sengaja melakukan demikian dengan maksud untuk menampakkan kekuasaan-Nya kepada makhluk-Nya dengan menciptakan Adam tanpa kedua orang tua, dan menciptakan Hawa dari laki-laki tanpa wanita, serta menciptakan Isa dari wanita tanpa laki-laki, sebagaimana dia menciptakan makhluk lainnya dari jenis jantan dan jenis betina (melalui perkawinan keduanya).
Isa (Yesus) itu sesungguhnya adalah Roh Allah (Roh Tuhan) sendiri yang telah nuzul (menjelma) menjadi manusia yg sempurna (QS 19:17 teks aslinya) tapi sayangnya kata "Ruuhanaa (Roh Kami=Roh Allah/Rohullah)" telah ditafsirkan sbg "malaikat Jibril," padahal di teks ayat aslinya nama Jibril sama sekali tdk tertulis, dan *tidak ada ayat maupun hadits yg menyatakan secara terus terang bahwa Jibril itu adalah Rohullah.* dan Allah sendiri tidak pernah memanggil Jibril dengan sebutan "Ruuhanaa=Roh Kami". Penafsiran itu jg telah mengabaikan penjelasan Hadits Anas bin Malik hal 72 yg justru dg jelas menyatakan *"Bahwa sesungguhnya Isa itu adalah Rohullah (Roh Allah) dan Kalimatullah (FirmanNya)."*
BalasHapusJadi Yesus (Isa) sebenarnya adalah MANUSIA ILLAHI (ILLAHINAS) dimana RohNya adalah Roh Allah sendiri (Rohullah), sedangkan tubuh jasmaniNya adalah tubuh fisik seorang manusia biasa sama seperti kita.
Karena penjelmaanNya bersifat rahasia (perhatikan kata "tabir" yg menutupi penjelmaanNya di Maryam 19:17) maka wajarlah kalau tak semua orang tau siapakah Yesus/Isa itu yg sebenarnya, sedangkan Isa sendiripun tidak mungkin mengatakan terus terang kpd khalayak umum ttg siapakah diriNya yg sebenarnya dg berkata : "Akulah Tuhan, sembahlah Aku", karena itu akan membuka tabir jati diriNya yg sebenarnya.
Masyarakat umum saat itu hanya mengenal Isa sebagai Nabi, Rasul, Orang Suci, Guru, utusan Allah, dll, maka wajarlah kalau mereka tdk tau identitas Yesus/Isa yg sebenarnya.
Hanya orang² yg telah menerima Rahmat dan Hidayah dari Allah sajalah,yg tau siapakah Isa itu.
Ruh yang dimaksud ayat tersebut memang Malaikat Jibril. Malaikat Jibril juga disebut dengan Ruh seperti Asy-Syu'ara: 193-194, jadi tidak benar kalau kamu berkata Jibril tidak pernah disebut ruh. Malaikat Jibril menjelma menjadi seorang laki-laki untuk menyampaikan kepadanya bahwa dirinya akan memperoleh anak. Turunnya Malaikat Jibril ke hadapan Maryam ini juga dapat kamu temukan dalam Injil Kristen. Yang menjelma menjadi manusia adalah Ruh yaitu Malaikat Jibril (Gabriel). Mustahil Ruh yang menjelma di hadapan Maryam ada Nabi Isa AS sendiri. Karena pada ayat yang ke 19, Ruh ini berkata kepada Maryam; "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Tidak masuk akal kalau Ruh yang menjelma menjadi Manusia tersebut adalah Yesus. Mana mungkin Yesus menemui ibunya kemudian berkata bahwa dirinya akan memberi seorang anak laki-laki yaitu dirinya sendiri. Saya kira sudah cukup jawaban atas ketidakpahamanmu ini. Jangan cuma baca satu ayat kemudian kamu simpulkan, coba baca ayat-ayat sesudahnya juga dan baca juga kitab tafsirnya.
HapusKata diciptakan tidak asa dalam Quran, bunyi yg benar dari ayat itu adalah
HapusSesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya, . . .” (Qs 4:171).
Sesuai dgn HADIS yg dgn JELAS DAN TEGAS MENGATAKAN ISA ADALAH FIRMAN DAN ROH ALLAH
"Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya." (H.R. Anas Bin Malik)
Anda sengaja tidak mencantumkan hadis itu dlm argumen anda sebelumnya, sy maklum karena hadis itu menjelaskan maksud ayat Quran bahwa Isa adalah Firman.
Kalau mau jujur kasus ini sebenarnya gak jadi polemik karena dalam Injil Yohannaes pasal 1 jelas dikatakan bahwa Isa adalah FIRMAN, hanya perlu kejuura utk mengakui bahwa pengarang Quran mendapatkn Inspirasi bahwa Isa adalah firman dari kitab Injil Yohannes ini .
Suka sekali kafir Kristen mengutip potongan ayat Al-Qur'an dan menggantinya dengan titik-titik. Padahal dengan mengutip utuh ayatnya akan lebih mudah dipahami maksud ayat tersebut diturunkan. Baca kembali tujuan An-Nisaa: 171 diturunkan pada postingan saya di atas.
HapusMemang benar, kalimat "Yang diciptakan dengan" dalam terjemahan memang tidak ada. Itulah sebabnya berada di dalam kurung. Itu adalah tafsiran para ahli tafsir. Dan tidak ada yang salah kalau ditafsirkan demikian, karena pada ayat lainnya, yaitu Ali Imran: 59, Nabi Isa AS/ Yesus dipersamakan dengan penciptaan Nabi Adam AS, yaitu Nabi Isa AS/ Yesus dan Nabi Adam AS sama-sama diciptakan melalui sebuah kalimah (Firman) dari Allah; "KUN (jadilah)".
Kafir Kristen pemuja Yesus seperti kalian selalu saja mengutip ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits yang menyatakan Nabi Isa 'Alaihis Salam/ Yesus adalah kalimat Allah dan roh dari-Nya disertai penekanan dengan huruf besar, seolah Muslim seperti saya tidak percaya/membantah Nabi Isa 'Alaihis Salam/Yesus adalah kalimat Allah dan roh dari-Nya. Tidak ada seorang Muslim pun yang tidak percaya atau membantah Nabi Isa AS/Yesus adalah kalimat Allah dan roh dari-Nya, karena penjelasan itu memang ada dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi. Yang kami bantah adalah penyamaan yang kalian lakukan. Kalimat Allah dalam Al-Qur'an kalian samakan dengan firman Allah yang menurut dogma gereja dipercaya sebagai pribadi Tuhan yang menjelma menjadi Yesus. Roh dari-Nya dalam Al-Qur'an kalian samakan dengan roh kudus yang menurut dogma gereja juga pribadi Tuhan. Karena Kalimat Allah dan roh dari-Nya yang disebutkan Al-Qur’an kalian samakan dengan Firman Allah dan Roh Kudus yang menurut dogma gereja adalah pribadi-pribadi Tuhan, kalian ngotot kalau Al-Qur’an mendukung ketuhanan Yesus. Itu BODOH!!!
Mungkin saja cara seperti itu akan mampu menipu sesama kristen, tetapi tidak akan mungkin dapat menipu seorang Muslim. Kalian tahu kenapa? Karena Al-Qur’an MENGKAFIRKAN orang-orang yang menjadikan Nabi Isa 'Alaihis Salam/Yesus sebagai Tuhan (Al-Ma’idah: 17&72), Nabi Isa/Yesus sendiri MEMBANTAH dirinya adalah Tuhan (Al-Ma’idah: 116), Al-Qur’an juga telah MEMASTIKAN orang-orang Kristen akan masuk neraka jahanam (Al-Bayyinah: 6), ayat-ayat tersebut tidak akan pernah dikutip oleh kafir Kristen.
"Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya." (H.R. Anas Bin Malik), bukan sengaja tidak saya cantumkan, tetapi memang Hadits seperti itu tidak saya temukan dalam kitab-kitab Hadits yang utama. Dan kalau ada pun tidak berarti apa-apa, karena kalimat Allah tidak sama dengan firman Allah dalam kepercayaan kalian dan roh Allah tidak sama dengan Roh Kudus menurut kepercayaan kalian. Cukup! Sudahilah ngemis ketuhanan Yesus dalam Islam. Membuktikan ketuhanan Yesus menurut Bible saja kalian kesulitan, kalian mau membuktikan ketuhanan Yesus dalam Al-Qur’an.
Dalam An-Nisaa’: 171 disebutkan Nabi Isa AS adalah Kalimat Allah SWT yang disampaikan-Nya kepada Maryam. Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat Allah SWT yang disampaikan-Nya kepada Maryam; “kun” (jadilah) tanpa proses hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana manusia lainnya. Jadi Kalimat Allah yang disebutkan dalam An-Nisaa’: 171 tidaklah sama dengan firman dalam Injil Kristen. Kalimat Allah dalam An-Nisaa’: 171 bukanlah pribadi Allah yang dapat di utus Allah untuk menjelma menjadi manusia. Tetapi kalimat perintah (kun) yang disampaikan kepada Maryam melalui Malaikat.
HapusDalam An-Nisaa’: 171 juga disebutkan roh Allah. Roh Allah yang dimaksud pada ayat tersebut bukanlah Roh Kudus, tetapi roh yang ditiupkan ke dalam rahim Maryam agar beliau dapat hamil dengan izin Allah SWT. Penciptaan Nabi Isa AS yang seperti itu tidak berbeda dengan penciptaan manusia pada umumnya. Allah SWT berfirman; Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (As-Sajdah: 9)
Bolehkah anda menunjukan di ayat mana Allah muslim mencibtakan Adam yg sama dgn Isa Al-Masih?
HapusAtau hanya karangan anda.
Pertanyaan kamu itu membuktikan kalau kamu tidak membaca keseluruhan isi postingan saya di atas. Ayatnya sudah saya sebutkan di postingan, makanya baca yang benar.
HapusSesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59).
Admin, saya mau tanya, para kafir senang sekali merubah-rubah kitab suci, mereka melakukan perubahan terhadap injil, dan sekarang mereka mencoba merubah Al-Quran, pertanyaan saya apakah para kafir yang comment disini termasuk ahlul kitab? Terimakasih
BalasHapusYa, mereka Ahlul Kitab.
HapusDlm Alquran dlm hal penciptaan manusia ada banyak kontradiksi.ada ayat yg mengatakan di ciptakan dari debu tana,ada yg di ciptakan dari lumpur,ada yg di cibtakan dari air,dan masih banyak lagi.jadi bingungung deh,ayat yg mana yg bener..
BalasHapusHanya ada dua model penciptaan manusia. Yang pertama: penciptaan manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam (Al-Hijr: 26 & 28) dan yang kedua: penciptaan manusia dari air yang hina (mani) (Al-Mursalaat: 20 & As-Sajdah: 8). Apakah keduanya kontradiksi? Tidak! Karena penciptaan yang pertama adalah penciptaan manusia pertama (Adam), sementara penciptaan yang kedua adalah penciptaan manusia anak turun Adam.
HapusPenciptaan selain dari yang di atas tidak saya ketahui. Harusnya kamu kutip ayat-ayat penciptaan manusia yang menurut kamu ada banyak dan kontradiksi itu!
Nats Asy-Syu'ara: 193-194, tidak tegas menyatakan bahwa Rohullah itu adalah Jibril. Masih banyak nats-nats lainnya yang sepertinya menunjuk pada Jibril, tetapi semuanya masih belum tegas, sebab masih ada tanda (), yang artinya masih bisa ditafsiran lain. Misalkan Al-Qadr 4, "Pada malam itu turun para malaikat dan Roh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Mengapa kata Roh disamakan dengan (Jibril), padahal penyebutan "Para malaikat" berarti sudah menunjuk pada seluruh malaikat - termasuk Jibril dan Mikail. Berbeda dengan Al-Baqarah 98 dengan tegas diberi pemisahan, "Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, Jibril dan Mikail maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir."
BalasHapusAl-quran memang tidak menyebutkan bahwa Rohullah adalah Jibril dengan tegas (tanpa tanda (..)), tetapi dengan tafsiran, ya - dengan tanda Ruh (Jibril).
Kata "Jibril" dalam tanda kurung dalam Asy-Syu'ara: 193 tidak salah. ar-Ruh Al-Amin pada ayat tersebut memang Malaikat Jibril. Sebagaimana juga Jibril di ayat lainnya disebut Ruhul Qudus. Ar-Ruh Al-Amin, Ruhul Qudus dan Jibril dalam ayat-ayat Al-Qur'an memiliki tugas yang sama yaitu menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Itulah bukti bahwa ar-Ruh Al-Amin, Ruhul Qudus dan Jibril adalah pribadi yang sama. Perhatikan ayat-ayat berikut:
HapusAr-Ruh Al-Amin menyampaikan wahyu Allah: "Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin" (Asy-Syu'ara: 192-193)
Ruhul Qudus menyampaikan wahyu Allah: "Katakanlah: "Ruhul Qudus menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (An-Nahl: 102)
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah: "Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (Al-Baqarah: 97)
Yg bego tu yg percaya bahwa Al-Qur'an adalah kitab yg turun gedebuk dari langit.
BalasHapusYg keaslian nya dijaga SWT.
Mengapa ada ayat Qur'an yg hilang dimakan binatang??
Berarti Allah SWT tukang bohong, gak bisa jaga keaslian Qur'an,😝😝😝😝
Tidak pernah ada Muslim yang mengatakan kitab Al-Qur'an turun gedebuk dari langit. Yang bego itu orang yang menganggap Muslim percaya kitab Al-Qur'an turun kedebuk dari langit, kayak kamu.
HapusSoal tuduhan Al-Qur'an hilang di makan binatang sudah saya jawab di sini, https://youtu.be/nSM_rjQohWM