Setan telah menggodai Wasito
untuk hidup bertentangan dengan ajaran agamanya. Ia pernah mencuri amplifier
masjid di desa kami. Agamanya memang Islam, namun ia tidak rajin sholat,
bersedekah, dan jarang beribadah di Masjid. Memahami tulisan ini kita akan tahu
asal-usul setan dan siapa yang sanggup mengalahkannya.
Perbedaan Asal-usul Setan
Menurut Islam dan Kristen
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran mengajar bahwa Allah
menciptakan iblis. “ . . . Menjawab iblis " . . . Engkau ciptakan saya
dari api . . ." (Qs 7:12). Allah
SWT juga “ . . . mengirim
syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat
ma'siat . . .? (Qs 19:83). Jika Allah SWT menciptakan setan (iblis) yang
menyebabkan dosa, maka Dialah penyebab utama manusia berdosa, bukan?
Sebaliknya Wahyu Allah
mengajarkan bahwa setan (iblis) adalah malaikat yang memberontak kepada
Allah. Setan berkata “Aku [setan] . . . hendak menyamai [Allah]
Yang Maha Tinggi” (Kitab Nabi Besar Yesaya 14:14). Setan adalah malaikat yang
tidak menaati Allah.
Jawaban Saya: Iblis dan Syaitan dibedakan dalam agama Islam. Iblis
adalah sebutan untuk salah satu jin yang membangkang ketika Allah SWT
memerintahkan sujud kepada Adam. Dalil bahwa iblis dari golongan jin adalah
firman Allah yang artinya: Dan (ingatlah)
ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam,
maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia
mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi
orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi:
50)
Sedangkan Syaitan bukanlah nama
makhluk. Syaitan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat,
membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau
semacamnya. karena syaitan itu sifat maka kata ini bisa melekat pada diri
manusia dan jin. Sebagaimana penjelasan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa ada
setan dari golongan jin dan manusia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka
membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah
untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (Al An'aam: 112)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Allah SWT adalah penyebab
utama manusia berdosa karena Allah SWT yang menciptakan syaitan atau iblis.
Sudah saya jelaskan di atas, iblis adalah sebutan untuk salah satu jin yang
membangkang tidak mau sujud kepada Adam, sedangkan syaitan adalah sifat untuk
menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot,
suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya. Yang diciptakan Allah SWT
dari api adalah Jin. Jin diciptakan dengan memiliki akal dan nafsu, sehingga
memiliki kehendak bebas untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu. Jin
menjadi Iblis atau syaitan itu karena kesalahan dari perbuatan mereka sendiri.
Tidakkah kamu lihat,
bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada
orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma'siat dengan
sungguh-sungguh? (Maryam: 83)
Apa yang menjadikan alasan Allah
SWT “mengirim syaitan-syaitan” kepada orang-orang kafir? Jawabannya ada pada
ayat Al-Qur’an lainnya, Barang siapa yang berpaling dari pengajaran
Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), Kami adakan baginya setan (yang
menyesatkan); maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az-Zukhruf:
36). Jadi yang menyebabkan Allah SWT “mengirim syaitan-syaitan” adalah
karena sikap berpalingnya manusia terhadap pengajaran Tuhan. Yang di maksud
Allah SWT mengirim syaitan di sini adalah dengan ketetapan-Nya. Siapa saja yang
kafir dan berpaling dari pengajaran Tuhan, maka ditetapkan baginya
syaitan-syaitan yang akan menjadi temannya. Jadi tidak benar tuduhan bahwa
Allah SWT sengaja mengutus syaitan-syaitan agar mereka terus berdosa, buktinya
banyak juga orang-orang kafir itu yang kemudian menjadi seorang mualaf. Tetapi
jika anda memang masih ingin melihat bagaimana Tuhan bersekongkol dengan iblis
untuk menggoda manusia, dapat anda baca ayat-ayat di bawah ini:
Maka bertanyalah TUHAN kepada
Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari
perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Lalu bertanyalah TUHAN kepada
Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun
di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan." Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan
tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat
pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang
dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di
negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya,
ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman TUHAN kepada Iblis:
"Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau
mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari
hadapan TUHAN. (Ayub 1: 8-12)
Di ayat lain juga disebutkan
bahwa Tuhan memiliki Roh Jahat yang mengganggu manusia, “Tetapi Roh TUHAN
telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat
yang dari pada TUHAN”. (1Samuel 16:14)
Dan
berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan:
"Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan
akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak
ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu
lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan
tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan
kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan
perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (Ibrahim: 22)
Allah SWT yang menciptakan setan
(iblis) yang menyebabkan dosa, dikatakan oleh kafir Kristen pemuja Yesus bahwa
Allah SWT yang menjadi sebab utama manusia berdosa karena Dialah yang
menciptakan setan (iblis). Sementara menurut Kafir Kristen pemuja Yesus, setan
(iblis) adalah Malaikat yang memberontak tidak taat kepada Allah. Nah, bukankah
itu sama saja? Memangnya siapa yang menciptakan Malaikat pemberontak kalau
bukan Allah! Jadi menurut agama Kristen, Tuhan itu penyebab utama manusia
berdosa. Itulah mungkin sebabnya, Tuhan agama Kristen harus rela menjadi
tebusan dosa manusia, karena Dialah penyebab utama manusia berdosa.
Sementara menurut agama Islam,
Allah SWT bukanlah penyebab utama manusia berdosa, walaupun Dialah yang telah
menciptakan syaitan. Karena manusia berbuat dosa menurut kehendaknya sendiri. Syaitan
tidak mempunyai kuasa untuk menjadikan manusia berdosa. Mereka hanya dapat membujuk
dan menyuruh manusia untuk melakukan perbuatan dosa. Sebagian manusia tidak
tertipu oleh bujuk rayu syaitan, sementara sebagian lagi tertipu dengan bujuk
rayu syaitan untuk berbuat dosa. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal
tersebut di antaranya adalah;
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah
syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya
syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.
Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian,
niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan
mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (An Nuur: 21)
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia
musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak
golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (Faathir:
6)
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa setan (iblis) adalah malaikat yang memberontak kepada Allah,
mereka mengutip ayat; Aku hendak naik
mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! (Yesaya 14:14)
Untuk menjawabnya saya akan mengutip
ayat di atas mulai dari ayat yang ke 12;
"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera
Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan
bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke
langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku
hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik
mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi (Yesaya 14: 12-14)
Ayat-ayat di atas sesungguhnya
bukanlah menceritakan kejatuhan malaikat seperti anggapan Kristen. Tidak ada
nama Malaikat yang di sebut dalam ayat-ayat tersebut. Jika anda membaca mulai
dari ayat 4, maka anda akan tahu yang dimaksud dengan bintang timur adalah
raja Babel yang bernama Heylel bin Syakhar, tetapi ada juga yang mengatakan
Nebukadnezar. Kafir Kristen sebenarnya mengetahui bahwa yang di maksud Bintang
Timur pada ayat di atas adalah raja Babilonia, tetapi oleh karena Bapa Gereja
mengajarkan ayat tersebut juga untuk menjelaskan pemberontakan sejumlah
malaikat terhadap Tuhan, maka tidak ada pilihan lain selain mengimani saja
ajaran bapa Gereja tersebut. Jadi keyakinan kafir Kristen pemuja Yesus yang
menganggap Iblis adalah Malaikat yang memberontak adalah keyakinan sesat yang
tidak memiliki dasar.
Godaan Setan Kepada Manusia Menurut Al-Quran dan Alkitab
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran menuliskan bahwa
pekerjaan setan adalah menipu manusia. “Syaitan itu memberikan janji-janji . . .
angan-angan kosong . . . syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka
selain dari tipuan belaka” (Qs 4:120). Wahyu Allah juga mengajarkan
“Iblislah . . . pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
. . ia berkata dusta, . . . atas kehendaknya sendiri, . . .”(Injil, Rasul Besar
Yohanes 8:44).
Jawaban Saya: Tidak ada dalam sejarah ada manusia yang mati di
bunuh oleh Iblis. Iblis dan Syaitan hanya ingin menyesatkan manusia untuk dapat
menemani mereka di neraka, bukan untuk membunuh manusia. Jika Injil Yohanes
menyatakan Iblis pembunuh manusia sejak semula, maka keterangan tersebut sangat
diragukan kebenarannya.
Muhammad atau Isa Yang Mengalahkan Setan?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Islam dan Kristen mengakui
bahwa manusia tidak mungkin dapat mengalahkan setan. Bukankah manusia sering
kalah oleh tipu daya setan sehingga berbuat dosa? Al-Quran menasihatkan
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan . . . Dari kejahatan (bisikan)
syaitan . . .” (Qs 114:1, 4). Sayangnya, Nabi Islam tidak pernah mengalahkan
setan. Sebaliknya, Isa beberapa kali mengalahkan setan. Ketika turun ke dunia,
Isa Al-Masih membuktikan kuasa ilahi-Nya dengan mengusir setan/iblis. Suatu
kali Isa bertemu dengan seorang gila karena dirasuk banyak setan. “Lalu
setan-setan itu memohon kepada Yesus [Isa Al-Masih], supaya Ia jangan
memerintahkan mereka [setan-setan] masuk ke dalam jurang maut [neraka]” (Injil,
Rasul Lukas 8:31).
Jawaban Saya: Iblis memang tidak berhasil mencobai Yesus, tetapi
Iblis mampu membawa Yesus sampai ke Yerusalem dan menempatkan dia di bubungan
bait Allah (Matius 4:5, Lukas 4:9). Yesus mungkin berhasil mengalahkan godaan
Iblis, tetapi Yesus tidak mampu mengalahkan Iblis. Berbeda dengan Nabi Muhammad
SAW yang selain dapat mengalahkan godaan setan, Beliau juga mampu mengalahkan
setan sehingga tidak sampai dibawa setan seperti Yesus. Jika Yesus yang mampu
mengalahkan godaan iblis disebut melebihi manusia biasa, Nabi Muhammad SAW yang
mengalahkan setan beserta godaannya dapat dibilang melebihi Yesus donk?!
Perhatikan hadits shahih dibawah ini;
Telah bercerita kepadaku Muhammad
bin Bassyar telah bercerita kepada kami Muhammad binJa'far telah bercerita
kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya 'Ifrit
dari bangsa jin baru saja menggangguku untuk memutuskan shalatku namun
Allah menjadikan aku dapat menundukkannya lalu aku tangkap dan hendak
mengikatnya pada tiang di antara tiang-tiang masjid hingga tiap orang
dari kalian dapat melihatnya. Namun aku teringat akan do'a saudaraku, Nabi
Sulaiman 'Alaihissalam; ("Ya Rabb, anugerahkanlah kepadaku
kerajaan yang tidak akan dimiliki oleh seorangpun setelah aku"). (QS.
Shad ayat 35). Maka kulepaskan kembali setan itu dalam keadaan hina. (Shahih Bukhari: 3170)
Kalau cuma mengusir setan, bukan
hanya Yesus saja, Nabi Muhammad SAW juga pernah melakukannya. Tetapi kafir
Kristen pemuja Yesus tidak akan pernah mengakuinya sebagaimana mereka mengakui
Yesus ketika dapat mengusir setan.
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin Musa dari Isa bin Abdul Malik dari Abu Az Zubair dari Jabir
Radliyallahu'anhu, ia berkata; saya keluar bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam satu perjalanan...lalu seorang perempuan bersama
bayinya mencegat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; wahai
Rasulullah sesungguhnya anak saya ini selalu diganggu syaitan setiap hari tiga
kali. Jabir berkata; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengambil bayi tersebut dan meletakannya di depan kendaraannya lalu beliau
berkata; pergilah hai musuh Allah! saya adalah Rasulullah. Rasul mengucapkannya
sebanyak tiga kali. Kemudian beliau mengembalikannya kepada perempuan
tersebut. Tatkala kami kembali dari perjalanan, kami melewati jalan semula, dan
seorang perempuan bersama anaknya telah mencegat kami bersama dua domba yang
digiringnya. Kemudian ia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam terimalah hadiah dari saya ini, demi Dzat yang mengutus baginda dengan
benar sungguh syaitan itu tidak datang lagi." (Sunan Darimi: 17)
Mengapa Isa Berkuasa Mengalahkan Setan?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Karena Isa Al-Masih adalah
Kalimat Allah, Sumber Kebenaran. Firman-Nya “. . . "Akulah [Isa Al-Masih]
. . . kebenaran dan hidup (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Isa berkuasa
mengalahkan setan karena Dialah Kebenaran (Al-Haqq). Bukankah Kebenaran adalah
sifat Allah? Jadi, karena Isa bersifat ilahi, Ia dapat mengalahkan Setan!
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus
dapat mengusir setan karena dia bersifat ilahi. Itu bohong! Karena Yesus
sendiri berkata bahwa dirinya dapat mengusir setan dengan kuasa Allah, bukan
kuasa dari dirinya sendiri. Jika Yesus dapat mengusir setan hanya dengan kuasa
Allah, itu artinya yang memiliki sifat ilahi adalah Allah, bukannya Yesus.
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. (Lukas 11:20)
Bagaimana Kita Mengalahkan Setan?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Setan adalah malaikat yang
memberontak kepada Allah. Ia mengodai manusia dengan dusta untuk memberontak
kepada Allah. Dengan mempercayakan diri kepada Isa Al-Masih, Al Haqq, kita akan
menang atas segala godaan setan. Mengapa? Karena Isa Al-Masih bersifat ilahi,
lagi Juruselamat dunia.
Jawaban Saya: Keyakinan kafir Kristen pemuja Yesus yang menganggap
Iblis atau setan adalah Malaikat yang memberontak adalah keyakinan sesat yang
tidak memiliki dasar. Anda dapat membaca kembali penjelasan saya di atas. Mempercayakan
diri kepada Yesus tidak akan membuat kita menang atas segala godaan setan. Mengapa
bisa demikian? Karena Yesus sendiri tidak memiliki kuasa untuk mengalahkan
setan. Buktinya Yesus sampai dapat di gondol setan sampai ke Yerusalem dan
menempatkannya di bubungan bait Allah (Matius 4:5, Lukas 4:9). Dan kalau pun Yesus
dapat mengusir setan, itu dilakukannya dengan kuasa Tuhannya Yesus, bukan kuasa
Yesus sendiri (Lukas 11:20). Jika demikian, alangkah baiknya jika kita
mempercayakan diri hanya kepada Allah.
0 Response to "Asal-Usul Setan Menurut Islam Dan Kristen"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.