“Kami, umat Muslim tidak percaya
bahwa Isa Al-Masih mati menebus jiwa, kok malah dianggap membutuhkan
kematian-Nya. Pokoknya, kami tidak percaya dan tidak membutuhkan kematian Isa,
titik,” protes Ahmad. “Saya tahu itu, tapi believe it or not, kita, umat Islam,
Kristen dan seluruh manusia membutuhkan kematian-Nya di kayu salib,” jawab
Kris. “Gimana bisa?” tanya Ahmad penasaran. “Makanya, jangan kita suudzon dulu,
mas!” nasihat Kris. Lalu Kris menjelaskan:
Dosa Dan Hukumannya Menurut Islam Dan Kristen
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran dan Injil mengajarkan
bahwa manusia telah berdosa. “…Dialah yang paling mengetahui … dosa orang yang
bertaqwa” (Qs 53:32). “… semua orang telah berbuat dosa …, (Injil, Surat Roma
3:23). Karena dosa-dosa itulah kita takut akan penghakiman dan hukuman Allah,
bukan?
Al-Quran dan Injil juga sepakat
bahwa hukuman dosa ialah siksaan kekal di neraka. “Sesungguhnya barang siapa …
dalam keadaan berdosa, maka … baginya neraka Jahannam …” (Qs 20:74). “…
barangsiapa berbuat dosa … mereka itulah penghuni neraka …” (Qs 2:81). “… upah
dosa ialah maut…” (Injil, Surat Roma 6:23). Jadi saya, mas, dan semua manusia
akan menanggung hukuman dosanya masing-masing di neraka. “Mau? Berani? Rela?
Nggak kan?” tanya Kris.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Al-Qur’an
dan Injil mengajarkan bahwa manusia telah berdosa. Mereka mengutip potongan-potongan
ayat Al-Qur’an; “…Dialah yang paling mengetahui … dosa orang yang
bertaqwa” (Qs 53:32). Kutipan ayat Al-Qur’an tersebut dengan sengaja di edit
oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Mereka menambahkan kata “dosa” dalam
terjemahan Al-Qur’an yang mereka kutip. Perhatikan terjemahan ayat yang
dimaksud:
(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji
yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas
ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan
kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah
kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang
yang bertakwa. (An Najm: 32)
Dusta dan kebohongan dalam ajaran
Kristen memang tidak di anggap dosa jika dimaksudkan agar kemuliaan Tuhan
semakin melimpah (Roma 3:7). Tidak ada yang salah dengan perbuatan kafir Kristen
pemuja Yesus tersebut. Mereka hanya menjalankan firman Paulus saja.
Yang dimaksud Injil dalam Kristen
adalah empat kitab dalam Perjanjian Baru, yaitu Injil Matius, Injil Markus,
Injil Lukas dan Injil Yohanes. Oleh karenanya, Roma 3:23 bukan termasuk Injil. Roma itu surat kiriman Paulus dan Paulus
sendiri telah mengakui segala ucapannya bukan menurut firman Tuhan, tetapi
ucapan seorang yang bodoh: Apa yang aku
katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman
Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh
bermegah (2Korintus 11:17). Jadi
tidak ada gunanya terus-terusan mempercayai ucapan Paulus.
Isa Membayar Lunas Hukuman Dosa Orang Islam Dan Kristen
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa sangat mengasihi semua
manusia, termasuk orang Islam dan Kristen. Dia tidak ingin manusia menderita
hukuman kekal di neraka. Karena itu Dia rela mati disalib untuk “… menghapus
dosa dunia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29). “Demikianlah kita ketahui kasih
Kristus [Isa Al-Masih], yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita …
(Injil, Surat 1 Yohanes Yang Pertama 3:16). Isa telah membayar lunas hutang
dosa manusia, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan
menanggung hukuman dosa lagi.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus
rela mati di salib. Mereka juga mengatakan Yesus telah menyerahkan nyawanya. Tetapi
mengapa kesan tersebut sama sekali tidak terlihat. Jika benar Yesus memang rela
di salib dan menyerahkan nyawanya, mengapa ketika akan pergi ke Yerusalem Yesus
memerintahkan murid-muridnya untuk membeli pedang (Lukas 22:36)? Mengapa Yesus
memerintahkan murid-muridnya untuk menjaga dirinya dan terlihat Yesus sangat
ketakutan (Matius 26:38)? Mengapa Yesus sampai sujud dan berdoa demi
keselamatannya (Matius 26:42)? Dan mengapa ketika hampir mati di atas salib, Yesus
berteriak dengan keras: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?,” yang berarti: Allahku,
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Markus 15:34).
Masalah Hutang Dosa
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Misalnya, Saudara punya hutang
1 trilyun kepada saya, dan tidak sanggup membayar. Lalu teman Saudara membayar
hutang itu kepada saya. Maka saya tidak berhak lagi menagih hutang itu kepada
Saudara. Isa Al-Masih telah menghapus hutang dosa. Sehingga setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak akan dihukum lagi di neraka, sebaliknya beroleh hidup
kekal di sorga.
“Tapi kalau saya tidak mau
percaya kepada Isa, mau apa?” bela Ahmad. “Ya nggak apa-apalah. Itu artinya
Saudara harus siap menanggung hukuman dosa Saudara sendiri di neraka kekal,”
Kris menegaskan.
Jadi umat Islam, Kristen dan
seluruh umat manusia membutuhkan kematian Isa Al-Masih agar bebas dari hukuman
dosa. Saudara dapat berdoa memohon pengampunan dosa kepada-Nya, supaya beroleh
kehidupan kekal di sorga.
Jawaban Saya: Yang menjadi sebab Allah SWT menghukum manusia adalah
karena manusia tersebut banyak melakukan perbuatan dosa dan maksiat kepada
Allah SWT. Sebagai manusia biasa tentu saja kita tidak akan pernah luput dari
berbuat dosa, baik sengaja atau tidak. Di dalam agama Islam, sebesar apapun
dosa dapat diampuni Allah SWT, selagi orang yang telah berbuat dosa tersebut
mau meminta ampun kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya. Agar taubat
seseorang itu diterima, maka dia harus memenuhi tiga hal yaitu: Menyesal,
Berhenti dari dosa, dan Bertekad untuk tidak mengulanginya. Jika dosa tersebut
berkaitan dengan hak anak Adam, maka ada satu hal lagi yang harus ia lakukan,
yakni dia harus meminta maaf kepada saudaranya yang bersangkutan, seperti minta
diikhlaskan, mengembalikan atau mengganti suatu barang yang telah dia rusakkan
atau curinya.
Selain dengan taubat dan
permohonan ampun, Allah SWT juga dapat mengampuni dosa seseorang dengan
lantaran melakukan amal-amal shaleh. Amal-amal shaleh yang dapat menghapus dosa
tersebut di antaranya; puasa Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu
dan yang akan datang (Shahih Muslim:
1977), Shalat lima waktu dapat menghapus semua kesalahan (Shahih Bukhari: 497), sabar terhadap
musibah juga dapat menghapus dosa (Shahih
Bukhari: 5209), dan banyak amal shaleh lainnya yang Allah akan mengganjar
pengamalnya dengan penghapusan dosa. Itu artinya perbuatan baik dapat menolong
dari hukuman Allah SWT.
Penebusan dosa oleh Yesus dalam
ajaran Kristen, terkait erat dengan dosa asal. Dosa asal adalah dosa akibat
dari ketidaktaatan Adam. Dosa ini hanya dapat ditebus hanya dengan
mengkorbankan darah Tuhan yang telah turun dalam rupa manusia Yesus. Orang yang
ingin menyucikan dirinya dari dosa asal harus menerima Yesus sebagai Tuhan,
penebus dan juru selamat. Oleh karena dalam Islam tidak dikenal yang namanya
dosa asal, maka seorang Muslim dapat dikatakan tidak perlu menyucikan dirinya
dari dosa asal. Seorang Muslim juga tidak perlu sampai menjadikan Tuhan sebagai
korban penebus dosa. Itu artinya seorang Muslim
TIDAK BUTUH Yesus sebagai penebus dosa, Tuhan dan juru selamat dirinya. Jika
kafir Kristen pemuja Yesus merasa membutuhkan Yesus untuk mereka jadikan korban
penebus dosa, silakan itu hak kalian. Namun harus di ingat, Yesus
Bukan Tebusan Yang Sempurna sehingga tidak akan mampu menebus dosa kalian.
0 Response to "Benarkah Umat Islam Dan Kristen Membutuhkan Kematian Isa Al-Masih?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.