Umumnya orang takut mati. Mereka
tidak mau terpisah dari sanak saudara dan dunia yang sudah lama mereka diami.
Tetapi ini lain dari “takut” mati. Orang Islam takut mati. Walau menurut
pengakuannya, “Islam adalah agama yang terbaik.” Sayangnya, agamanya tidak
melepaskan mereka dari takut mati. Kenapa Muslim takut mati?
Nabi Islam Sendiri Tidak Yakin Masuk Sorga
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dalam Qs 46:9, yang berhubungan
dengan kematian, nabi Islam berkata, “. . . aku tidak mengetahui apa yang akan
diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu . . .” Bisa jadi Mukmin takut
mati karena nabinya sendiri tidak yakin akan masuk sorga!
Doa yang lazim di kalangan Muslim
adalah “Shalawat Nabi.” Berulang kali umat Islam memanjatkannya agar Muhammad
selamat. Para Mukmin bertanya, “Bila nabi saya saja tidak tahu apakah akan
masuk sorga atau tidak, bagaimana saya bisa masuk sorga? Kalau nabi saya harus
didoakan setiap hari oleh jutaan umat Islam supaya selamat, bagaimana mungkin
saya sendiri akan selamat?”
Jawaban Saya: Firman Allah SWT, Katakanlah: "Aku
bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa
yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain
hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah
seorang pemberi peringatan yang menjelaskan." (Al Ahqaaf: 9).
Tidak ada hubungan antara ayat di
atas dengan kematian seperti yang dikatakan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Ketidaktahuan
Nabi yang di maksud dalam Al Ahqaaf: 9 adalah ketidaktahuan atas nasib beliau
di dunia, apakah beliau akan di usir atau akan di bunuh oleh orang-orang kafir.
Mengenai nasib Nabi Muhammad SAW di akhirat sudah dapat dipastikan tempat
kembali Rasulullah SAW adalah surga, karena Allah SWT telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada beliau. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW di dalam hadits
shahih;
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Dzi`b dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang
dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, " maka para
sahabat bertanya; 'Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau
menjawab: 'Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya
kepadaku. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan
imbang, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan
(lakukanlah) sedikit waktu (untuk shalat) di malam hari, niat dan niat maka
kalian akan sampai." (Shahih Bukhari 5982).
Umatnya pun di jamin pasti masuk
surga, selagi mereka beriman kepada Allah SWT dengan keimanan yang benar dan
taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada kami Fulaih telah menceritakan
kepada kami Hilal bin Ali dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap umatku
masuk surga selain yang enggan, " Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?" Nabi menjawab: "Siapa
yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia
enggan." (Shahih
Bukhari: 6737). Lebih jelasnya anda dapat membaca tafsir Ibnu Katsir.
Firman Allah SWT, Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya. (Al Ahzab: 56)
Pertanyaan mengenai shalawat Nabi
seharusnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, karena jawaban tentang hal
tersebut telah banyak di jawab oleh saudara-saudara Muslim. Jadi, tinggal
bagaimana umat Kristen mau atau tidak mencari jawaban dari pertanyaannya
sendiri. Bagi kami sendiri, Shalawat yang selalu kami lakukan bukan bertujuan
untuk mendoakan keselamatan Nabi Muhammad SAW, tidak sama sekali. Shalawat yang
kami lakukan dimaksudkan sebagai salam penghormatan dan pujian kepada Nabi
Muhammad SAW. Shalawat yang kami panjatkan akan kembali kepada kami sepuluh kali
lipat, di hapus sepuluh kesalahan dan di angkat sepuluh derajat untuk kami, sebagaimana
sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits shahih; "Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan
mengucapkan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh
kesalahan, dan ia diangkat sepuluh derajat untuknya." (Sunan
Nasa'i: 1280).
Shalawat dalam Islam juga tidak
pernah dikhususkan kepada Nabi Muhammad SAW saja, tetapi kepada seluruh Nabi
dan Rasul Allah SWT lainnya (Ash-Shaaffaat' :181), seperti kepada Nabi Ibrahim
AS (Ash-Shaaffaat' :108-109), Musa AS dan Nabi Harun AS
(Ash-Shaaffaat':119-120), Nabi Nuh AS (Ash-Shaaffaat':78-79), Nabi Ilyas
(Ash-Shaffaat':129-130), Nabi Yahya (Maryam: 12-15) dan Nabi Isa AS (Maryam:
30-33). Bahkan dalam Bibel Perjanjian Baru Yesus juga di Shalawatkan, seperti
pada ayat-ayat di bawah ini:
“Dan Aku berkata kepadamu:
Mulai sekarang kamu tidak akan melihat aku lagi, hingga kamu berkata:DIBERKATILAH
DIA yang datang dalam nama Tuhan!” (Matius 23:39)
“Sesungguhnya rumahmu ini akan
ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan
melihat aku lagi hingga pada saat kamu berkata: DIBERKATILAH DIA yang
datang dalam nama Tuhan!” (Lukas 13:35)
“Kata mereka: “DIBERKATILAH
DIA yang datang sebagai raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di
sorga dan kemuliaan di tempat yang maha tinggi!” (Lukas 19:38)
Mereka mengambil daun-daun
palem, dan pergi menyongsong Isa Al Masih sambil berseru-seru: “Hosana! DIBERKATILAH
DIA yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” (Yohanes
12:13).
Hosana dalam kata Ibrani yang
berarti: Berilah kiranya keselamatan, kami berdoa. Jadi Yesus juga
di doakan agar dirinya selamat. Jika kita menggunakan logika kafir Kristen
pemuja Yesus bahwa yang di doakan agar selamat belum pasti selamat, maka Yesus
dapat dikatakan belum pasti selamat. Kalau Yesus belum pasti selamat, bagaimana
mungkin dia bisa menyelamatkan manusia?
Ayat Al-Quran Menjadikan Mukmin Takut Mati
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Itulah satu pernyataan
Allah-mu yang tidak terhindarkan dan pasti akan terjadi bahwa setiap [orang
Muslim] akan dibawa ke neraka” (Qs. 19:71 – Terjemahan M. Sarwar dari Bahasa Inggris).
Karena tidak dapat membaca Bahasa Arab, kebanyakan Muslim tidak tahu ada ayat
seperti ini di Al-Quran. Ustadz tidak senang menjelaskannya. Kadang-kadang
Ustadz menjawab, “Untuk mengerti ayat ini harus tahu bahasa Arab.” Atau,
“Jangan mencurigai isi Al-Quran.”
Qs 19:71 sungguh menjadikan
Mukmin takut mati!
Jawaban Saya: Dan tidak ada seorang pun dari padamu,
melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah
suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (Maryam: 71). Ayat
tersebut tidak pernah menjadikan seorang Muslim takut mati. Itu hanyalah
tuduhan dan fitnah kafir Kristen pemuja Yesus. Jika kafir Kristen pemuja Yesus
berusaha memahami ayat-ayat Al-Qur’an hanya bermodal terjemahan bahasa Inggris,
tidak demikian dengan kami. Walaupun tidak semua umat Islam dapat berbahasa
Arab, tetapi kami tidak berusaha memahami ayat-ayat Al-Qur’an hanya berdasar
terjemahan saja, tetapi juga berdasarkan penjelasan-penjelasan para ulama.
menurut para ulama, Makna dari “mendatangi” pada ayat tersebut adalah melintasi
atau melewati, bukan memasuki seperti apa yang mereka katakan. Dalilnya
terdapat pada hadits shahih di bawah ini;
As Suddi berkata: Aku pernah bertanya kepada Murrah al Hamdany tentang
firman Allah "Dan tidak ada seorangpun dari padamu melainkan mendatangi
neraka itu." (Maryam: 71)
lalu ia menceritakan padaku bahwa Abdullah bin Mas'ud mengisahkan kepada
mereka, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Manusia
akan mendatangi neraka, kemudian ia melaluinya dikarenakan amalnya, adapun
yang paling awal di antara mereka secepat kilat, lalu seperti angin, kemudian
seperti larinya kuda, kemudian seperti seorang yang menunggangi tunggangan,
kemudian seperti seseorang yang berlari, kemudian seperti (seseorang yang)
berjalan." (Sunan
Tirmidzi: 3084)
Dalam hadits Shahih Muslim: 267 disebutkan bahwa
kelak di akhirat nanti Allah SWT akan membentangkan shirath di atas neraka.
Untuk masuk surga, semua manusia –baik dia beriman atau kafir- akan melintasi
atau melewati shirath tersebut. Kemudian Allah SWT akan menyelamatkan
orang-orang yang bertakwa sesuai amal perbuatan mereka masing-masing, sementara
itu orang-orang kafir dan pelaku maksiat dibiarkan oleh Allah SWT jatuh masuk
ke dalam neraka. Sebagaimana firman Allah SWT yang menjadi kelanjutan ayat yang
di kutip oleh kafir Kristen pemuja Yesus di atas;
“Kemudian Kami akan
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim
di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (Maryam: 72)
Karena Amalnya Kurang, Mukmin Takut Mati
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Pada hari kiamat amal akan
ditimbang. Kalau cukup, mungkin masuk sorga. Ada langkah lagi, harus
menyeberang jembatan sirath. Akhirnya, Allah akan mengambil keputusan apakah
masuk atau tidak. Karena ragu-ragu akan amalnya, tidak ada Mukmin yang yakin
masuk sorga. Alhasil mereka hanya berkata, “mudah-mudahan” atau “belum tahu.”
Sehingga, selama di dunia para Mukmin tidak yakin mengenai nasibnya sesudah
mati. Satu-satunya cara seorang Muslim dapat yakin masuk sorga ialah dengan
mati syahid. Demikian kalau ia meledakkan diri dalam usaha mengalahkan kafir,
menurut ajaran banyak pakar Islam, ia akan masuk sorga. Sayang, satu-satunya
cara boleh yakin masuk sorga ialah lewat mati syahid.
Jawaban Saya: Memang benar dalam Islam ada yang namanya mizan
(timbangan amal) dan sirath. Setiap orang beriman akan di timbang amalnya dan
akan melewati sirath. Seseorang yang di timbang amalnya di mizan dan melewati
sirath adalah orang-orang yang berpeluang masuk surga. Tidak seperti mereka
yang kafir seperti para pemuja Yesus. Mereka sama sekali tidak memiliki peluang
untuk masuk surga. Kafir Kristen pemuja Yesus tidak akan di timbang amalnya dan
tidak akan melewati sirath, mereka akan langsung dilemparkan ke dalam neraka
dan abadi di dalamnya.
Seorang Muslim tidak perlu
pesimis atau takut berlebihan tidak akan selamat melalui timbangan amal (mizan)
dan sirath. Karena Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk cara untuk memperberat
timbangan amal dengan amalan-amalan yang ringan.
Dalam hadits shahih Nabi Muhammad
SAW bersabda; "Ada dua perkara
yang jika dilakukan oleh orang muslim maka ia masuk surga. Kedua perkara
tersebut ringan, namun jarang yang mengamalkannya." Abdullah bin 'Amru
melanjutkan, "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda lagi: 'Shalat
lima waktu lalu setiap selesai shalat bertasbih sepuluh kali, bertahmid sepuluh
kali, dan bertakbir sepuluh kali. Semua hal tersebut bernilai seratus lima
puluh di lisan dan seribu lima ratus di mizan (timbangan amal di akhirat).
Aku melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menghitung dzikir dengan
jari-jarinya, lalu bersabda: 'Jika kalian hendak menuju kasur atau tempat
tidur, hendaklah bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga
kali, serta bertakbir tiga puluh empat kali, maka hal itu bernilai seratus kali
di lisan dan seribu di mizan." (Sunan Nasa'i: 1331)
Di dalam hadits shahih lainnya
Nabi Muhammad SAW bersabda; Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fudhail telah menceritakan kepada kami 'Umarah bin Qa'qa' dari Abu
Zur'ah dari Abu Hurairah menuturkan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan,
dan disukai Arrahman, Subhanallah wabihamdihi dan Subhaanallahul 'azhiim."
(Shahih
Bukhari: 6188)
Rupanya kafir Kristen pemuja
Yesus tidak tahu kalau Nabi Muhammad SAW mengajarkan suatu amalan kepada
umatnya untuk memperberat amal di timbangan amal (mizan). Itulah sebabnya
mereka berusaha menakut-nakuti umat Islam ketika nanti amalnya di timbang dan
harus melewati sirath.
“Janganlah kamu mengira bahwa
orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi
Tuhannya dengan mendapat rezki.” (Ali 'Imran: 169)
Ayat di atas selain menjadi
jawaban bagi ucapan orang-orang munafik yang enggan berperang, juga merupakan
kabar gembira kepada orang-orang beriman bahwa Allah SWT akan menempatkan
ruh-ruh orang yang mati syahid pada perut seekor burung yang terbang di
taman-taman surga sampai hari kiamat. Jihad memang amal yang paling utama dalam
Islam, tetapi tidak benar jika hanya jihad satu-satunya jalan supaya dapat
masuk surga, seperti dikatakan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Karena di dalam
hadits shahih, Rasulullah SAW menyatakan bahwa siapa saja yang beriman kepada
Allah SWT, menegakkan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, pasti Allah SWT akan
memasukkannya ke dalam surga, baik dia berjihad atau tidak berjihad. Perhatikan
hadits shahih di bawah ini:
Telah bercerita kepada kami
Yahya bin Shalih telah bercerita kepada kami Fulaih dari Hilal bin 'Ali dari 'Atha'
bin asar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang beriman kepada
Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan, maka sudah pasti Allah
akan memasukkannya ke dalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan
Allah atau dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan". (Shahih Bukhari: 2581)
Apakah pelaku bom bunuh diri
adalah mujahid (orang yang berjihad)? Saya tidak tahu. Karena hanya Allah SWT
saja yang mengetahui apakah seseorang benar-benar berjihad di jalan-Nya atau
tidak. Tetapi menurut sebagian besar
ulama menyatakan pelaku bom bunuh diri bukanlah mujahid (orang yang berjihad).
Mereka berdosa besar karena membunuh diri mereka sendiri.
Tanpa Keselamatan Agama bukan Agama
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sultan Muhammad Khan dari
Afghanistan menulis, “Keselamatan adalah nafas terpenting agama dan pondasi
agama.Tanpa keselamatan agama bukan agama.”
Jaminan keselamatan terpenting
dalam ajaran agama. Anda ragu-ragu mengenai apa yang terjadi sesudah mati? Ada
dua pilihan, neraka atau sorga. Jikalau tidak yakin ke sorga, Anda pasti takut.
Al-Quran menjamin para Mukmin ke neraka. Nabi sendiri pun tidak yakin ke sorga.
Juga tidak seorang Muslim pun yakin ke sorga. Maka, apa manfaatnya beragama?
Jawaban Saya: Menurut Sultan Muhammad Khan (saya tidak tahu siapa
dia, mungkin hanya murtadin palsu) bahwa tanpa keselamatan agama bukan agama.
Anggaplah pernyataan Sultan Muhammad Khan ini benar, maka tidak ada halangan
bagi siapa pun untuk menganggap Islam sebagai sebuah agama karena dalam Islam
terdapat kepastian akan keselamatan. Hanya Islam agama yang benar (Ali 'Imran:
85) dan hanya Islam agama yang di diridhai oleh Allah SWT (Ali 'Imran: 19).
Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Baru saja
datang kepadaku utusan dari Rabbku lalu mengabarkan kepadaku" atau Beliau
bersabda: "Telah datang mengabarkan kepadaku bahwa barang siapa yang mati
dari ummat ku sedang dia tidak menyekutukan Allah dengan suatu
apapun maka diapasti masuk surga". Aku tanyakan: "Sekalipun
dia berzina atau mencuri?" Beliau menjawab: "Ya, sekalipun dia
berzina atau mencuri". (Shahih
Bukhari: 1161). Apakah Yesus pernah menjamin umatnya pasti masuk
surga sebagaimana Rasulullah SAW menjamin umatnya pasti masuk surga? Saya yakin
tidak pernah.
Tentang tuduhan kafir Kristen
pemuja Yesus yang berkata Nabi Muhammad SAW tidak yakin masuk surga sudah saya
jawab bahwa itu tidak benar. Perkataan mereka bahwa Muslim takut mati karena
tidak yakin masuk surga hanyalah klaim. Kalau orang kafir pemuja Yesus yang
telah Allah SWT pastikan masuk neraka saja dapat merasa tidak takut mati dan
yakin dapat masuk surga, bagaimana kami umat Islam lebih tidak takut mati dan
tidak lebih yakin akan masuk surga? Kalau pun ada sebagian umat Islam yang merasa takut mati karena tidak tahu nasibnya nanti di akhirat, ketakutannya itu akan menjadi cambuk bagi dirinya agar memperbanyak amal-amal shaleh dan menjauhi sedapat mungkin perbuatan-perbuatan dosa, bukan malah murtad menjadi seorang pemuja Yesus yang Allah SWT telah menjamin mereka akan menjadi penghuni neraka.
Dapatkah Seorang Menjadi “Pasti Selamat”?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ayat suci Injil: “Tetapi kepada
orang-orang yang menerima-Nya diberi-Nya hak untuk menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya kepada nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
Orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya menjadi “anak Allah.”
Sebagai anak-Nya, pasti hidup selama-lamanya di surga!
Jawaban Saya: Klaim kafir Kristen bahwa hanya mereka saja yang akan
masuk surga telah di jawab oleh Allah SWT empat belas abad yang lalu dengan
firman-Nya, Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali
tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani."
Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (Al
Baqarah: 111). Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan ketertipuan orang-orang
Yahudi dan Nasrani oleh apa yang ada pada diri mereka, di mana setiap kelompok
dari keduanya (Yahudi dan Nasrani) mengaku bahwasanya tidak akan ada yang masuk
surga kecuali yang memeluk agama mereka. Allah SWT menyebut klaim mereka itu
sebagai angan-angan kosong belaka.
Kafir Kristen pemuja Yesus yakin
pasti masuk surga. Siapa pun boleh yakin akan masuk surga, termasuk mereka yang
kafir Kristen, toh itu bukan jaminan mereka akan dapat masuk surga. Masuk surga
atau tidak masuk surga bukan ditentukan apakah anda yakin masuk surga atau tidak
yakin masuk surga. Agar masuk surga, seseorang harus menuruti perintah
Allah (Matius 19:17), salah satu perintah Allah adalah tidak
menyembah selain diri-Nya (Keluaran 34:14). Kafir
Kristen pemuja Yesus yang yakin diri mereka masuk surga, tetapi justru
menyembah selain Allah dengan menjadikan Yesus sesembahan selain Allah. Padahal
Yesus cuma utusan Tuhan (Matius 10:40) yang bertugas
menyampaikan firman Allah (Yohanes 17:8). Selain itu, surga yang
ditawarkan oleh Yesus itu hanya untuk 144 ribu orang Israel (Wahyu 7:4,
Wahyu 14:1). Pintu surganya pun tertulis nama-nama suku Israel (Wahyu
21:12), yang artinya hanya orang Israel yang dapat masuk surga. Tidak
mungkin jumlah 144 ribu yang di sebut Wahyu 7:4 dan Wahyu 14:1 hanyalah kiasan,
karena penjelasannya yang demikian detail menyebut jumlah orang yang masuk
surga dari tiap-tiap suku Israel. Jadi kalau kafir Kristen pemuja Yesus yakin
diri mereka masuk surga, dari sekarang coba pikirkan mau masuk surga lewat
pintu yang mana? Itu saja!
0 Response to "Kenapa Para Mukmin Takut Mati?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.