Adakah pendahulu yang menyaksikan Muhammad dan Isa Al-Masih?
Umat Islam yakin bahwa kenabian Muhammad diteguhkan oleh orang-orang penting.
Sedangkan Al-Quran dan Injil menyaksikan bahwa Isa didahului seorang utusan
besar. Apakah pengakuan pendahulu Muhammad dan Isa tentang mereka? Siapakah Isa
Al-Masih sebenarnya menurut pendahulunya?
Pengakuan Dua Pendeta Soal Muhammad
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umat Islam percaya bahwa
kenabian Muhammad diakui oleh dua pendeta. Rahib Bahira berkata “anak itu akan
menjadi orang besar.” Juga seorang Pendeta Nestorian berkata “Ia seorang Nabi
terakhir . . .”
Namun kedua pendeta itu bukanlah
siapa-siapa, hanya pendeta biasa. Sayangnya lagi, Wahyu Allah tidak mencatat
kesaksian mereka. Bandingkan dengan kesaksian Nabi Besar Yahya soal Isa
Al-Masih!
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa kedua
pendeta yang membenarkan kenabian Nabi Muhammad SAW bukanlah siapa-siapa. Itu
benar. Akan tetapi kedua pendeta tersebut mengetahui kenabian Nabi Muhammad SAW
dari tanda-tanda yang dapat mereka temukan dalam kitab yang mereka baca.
Dalam Injil Kristen Yesus berkata
kepada murid-muridnya; Namun benar yang
Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab
jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. (Yohanes 16:7)
Pada ayat tersebut Yesus berkata
bahwa setelah dirinya pergi, akan datang utusan yang lain, yang di sebut oleh
Yesus sebagai seorang “penghibur”. Saya yakin “penghibur” yang dimaksud Yesus pada
ayat tersebut adalah Nabi Muhammad SAW. Tetapi gereja menafsirkan “penghibur”
sebagai Roh Kudus. Penafsiran yang terkesan dipaksakan, karena Roh Kudus sudah
ada ketika Yesus berada di dunia, bahkan sebelum Yesus lahir. Sedangkan
“penghibur”, dia baru datang setelah Yesus pergi. Selain itu, Injil Kristen
berbahasa Inggris menggunakan kata ganti orang laki-laki untuk “penghibur”.
Sedangkan untuk Roh Kudus, Injil Kristen berbahasa Inggris menggunakan kata
ganti benda.
Tugas Nabi Besar Yahya Menurut Al-Quran
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kelahiran Nabi Besar Yahya
(Yohanes Pembabtis) merupakan mujizat, sebab kedua orang tuanya sudah tua, dan
ibunya mandul (Qs 3:38, 40). Menurut Al-Quran, tugas Nabi Besar Yahya ialah “.
. . membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, . . .” (Qs 3:39). Ibnu `Abbas
berkata “. . . kalimat Allah yang dimaksud adalah `Isa itu sendiri. Situs Islam
berbahasa Inggris juga menjelaskan “. . . Word of Allah [Kalimat Allah] . . .
Jesus [Isa Al-Masih] ) . . .”
Jawaban Saya: Nabi Yahya AS boleh menjadi saksi atas kenabian Nabi
Isa AS atau Yesus, tetapi Nabi Isa AS atau Yesus juga menjadi saksi atas
kebenaran kenabian Nabi Muhammad SAW. Nabi Isa AS telah mengabarkan Nabi
setelahnya kepada bangsa Israel. Sebagaimana firman Allah SWT; Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam
berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang
nyata." (Ash Shaff: 6)
Kesaksian Nabi Besar Yahya Soal Hakekat Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Banyak orang menduga bahwa
Allah menciptakan Isa dengan “Kun [jadilah]” ketika kelahiran-Nya. Benarkah ini?
Tidak! Nabi Besar Yahya mengatakan “. . . sebab Dia [Isa Al-Masih] telah ada
sebelum aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:30). Kesaksian itu menegaskan
kekekalan Isa. Sebab Isa“. . . adalah Kalam; Kalam itu bersama-sama dengan
Allah dan Kalam itu adalah Allah” (Kitab Suci Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Karena kekal, maka Isa bukanlah ciptaan (ghayr al-makhluq). Ia bukan manusia atau nabi biasa. Tepatlah
pengakuan ulama Muslim Al Syekh Muhyi Al Din Al Arabi,"Kalimatullah adalah
Allah dalam Hakekat-Nya [Esensi-Nya, Natur-Nya, Zat-Nya], dan Ia adalah tidak
lain dari satu Pribadi Ilahi."
Jawaban Saya: Keyakinan Nabi Isa AS diciptakan Allah SWT dengan kalimat
kun (jadilah) bukanlah berasal dari dugaan orang, namun berasal dari firman
Allah SWT; Wahai Ahli Kitab, janganlah
kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap
Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah
utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. (An Nisaa': 171)
Dalam Injil Yohanes, Yesus
dikatakan telah ada sebelum Yohanes Pembaptis (Yohanes 1:30) dan hal itu di
sebut sebagai kekekalan Yesus oleh para pemujanya. Tentu saja itu tidak benar.
Karena menurut keterangan Injil Kristen juga, Yohanes Pembaptis lahir terlebih
dahulu sebelum Yesus. Dalam ayat Injil Kristen lainnya, jika Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yohanes 1:1). Ayat
tersebut bukan firman Tuhan dan bukan ucapan Yesus. Ayat tersebut adalah hymne
Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari Alexandria. Bunyi kalimat pertama
adalah “Pada mulanya adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan
Tuhan, dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan.”
Penyalin Kitab Yohanes kemudian
mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu
merubah kalimat: “Logos itu berasal dari Tuhan” menjadi “Firman itu adalah
Tuhan.”
Pencaplokan ajaran Platonis oleh
penyalin Injil Yohanes ini, dijelaskan oleh bapa gereja Santo Agustinus dalam
bukunya The Confession of St. Augustine di bawah sub judul ‘Kitab Suci dan
Filsafat Penyembah Berhala’ sebagai berikut: “… Buku filsafat Platonis yang
telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya saya baca,
walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan
berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama
Tuhan, dan firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh
dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang dijadikan.”
Catatan kaki Alkitab The New
Testament of the New American Bible, 1970 hal. 203, memperkuat pendapat bahwa
Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang
kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut: “Yohanes 1:1-18;
pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair, mungkin berasal dari karya bebas,
yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil.”
Jadi karena bukti kekekalan Yesus
berasal dari ayat palsu, maka klaim kafir Kristen pemuja Yesus yang menyatakan
Yesus kekal dan bukan ciptaan adalah salah.
Kesaksian Nabi Besar Yahya Soal Kuasa Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Nabi Besar Yahya menegaskan
bahwa “ . . . Ia [Isa Al-Masih] . . . lebih berkuasa dari padaku . . . (Injil,
Rasul Besar Matius 3:11). Kuasa Isa melebihi Yahya dan semua nabi lainnya. Ia
melanjutkan kesaksiannya bahwa Isa Al-Masih berkuasa “. . . menghapus dosa
dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29). Sebab hukuman dosa ialah kematian
kekal di neraka (Qs 2:81). Melalui penyaliban-Nya Isa menanggung hukuman dosa
manusia, agar manusia selamat. Mungkinkah Isa yang berkuasa mengampuni dosa
hanya seorang manusia?
Jawaban Saya: Yohanes Pembaptis dalam Injil Kristen memang menyatakan
bahwa Yesus lebih berkuasa dari dirinya, namun Yesus juga memuji Yohanes; Sesungguhnya di antara mereka yang
dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari
pada Yohanes Pembaptis (Matius 11:11). Di ayat lainnya, Yesus menyatakan bahwa Tuhannya lebih besar dari dirinya; Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata
kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu
mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku,
sebab Bapa lebih besar dari pada Aku (Yohanes 14:28). Kuasa yang dimiliki Yesus bukan
berasal dari dirinya, tetapi berasal dari Tuhannya Yesus; Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan
ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea
dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia
dapat menyembuhkan orang sakit. (Lukas
5:17). Dari pada menyembah Yesus, alangkah lebih baik jikalau menyembah
Tuhan yang memberikan kuasa pada Yesus.
Tujuan Kedatangan Isa Al-Masih
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sudah jelas hanya Isa Al-Masih
mempunyai pendahulu yang dapat diandalkan! Artikel ini menghasilkan pertanyaan
juga, apakah Isa Al-Masih adalah Allah (Kalimat Allah) menurut kesaksian Nabi
Besar Yahya atau hanya nabi biasa?
Ia Kalimat Allah yang datang
untuk menghapus dosa, “ . . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Jawaban Saya: Di dalam agama Islam, sebesar apapun dosa dapat
diampuni Allah SWT, selagi orang yang telah berbuat dosa tersebut mau meminta
ampun kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya. Selain dengan taubat dan
permohonan ampun, Allah SWT juga dapat mengampuni dosa seseorang dengan
lantaran melakukan amal-amal shaleh. Selain dengan taubat dan permohonan ampun,
Allah SWT juga dapat mengampuni dosa seseorang dengan lantaran melakukan
amal-amal shaleh. Amal-amal shaleh yang dapat menghapus dosa tersebut di
antaranya; puasa Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan yang akan
datang (Shahih Muslim: 1977), Shalat
lima waktu dapat menghapus semua kesalahan (Shahih Bukhari: 497), sabar terhadap
musibah juga dapat menghapus dosa (Shahih
Bukhari: 5209), dan banyak amal shaleh lainnya yang Allah akan mengganjar
pengamalnya dengan penghapusan dosa.
Itu artinya seorang Muslim
TIDAK BUTUH Yesus sebagai penebus dosa, Tuhan dan juru selamat dirinya. Jika
kafir Kristen pemuja Yesus merasa membutuhkan Yesus untuk mereka jadikan korban
penebus dosa, silakan itu hak kalian. Namun harus di ingat, Yesus
Bukan Tebusan Yang Sempurna sehingga tidak akan mampu menebus dosa kalian.
0 Response to "Kesaksian Pendahulu Muhammad dan Isa Al-Masih Tentang Keduanya"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.