Umat Muslim sering berkata kepada
kami “kursi mustahil menjadi tukang kayu.” Kami setuju dengan ungkapan ini.
Jelas kursi mustahil menjadi tukang kayu. Bagaimana bila pernyataan tersebut
diganti menjadi pertanyaan “Apakah Sang Pencipta dapat menjadi seperti
ciptaan-Nya”?
Sang Pencipta Menjadi Manusia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kitab Suci Injil menjelaskan
bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang datang ke dunia dalam wujud-Nya
sebagai manusia. Dia datang melalui proses dilahirkan oleh seorang wanita yang
masih perawan bernama Maryam. Jika hal itu benar, mengapa Isa Al-Masih baru
lahir setelah dunia diciptakan? Tidak salah kita bertanya demikian, bila kita
belum tahu siapa Isa Al-Masih. Demikian juga putri kami yang masih berumur 6
tahun, menanyakan hal yang sama. Mari kita perhatikan firman Allah berikut ini:
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan
untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan
orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”
(Kitab, Nabi Besar Yesaya 9:5).
Jelas dalam ayat di atas, Isa
Al-Masih dinyatakan sebagai Allah yang perkasa, Bapa yang kekal. Artinya sudah
ada sebelum kelahiran-Nya.
Jawaban Saya: Sebab seorang
anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:5). Menurut kafir Kristen
pemuja Yesus ayat tersebut merupakan nubuat untuk Yesus, tapi coba lihat
kalimat “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita”, itu berarti seorang anak
yang dimaksud dalam Yesaya 9:6 tersebut bukannya Yesus, karena anak tersebut telah
lahir di zaman Yesaya.
Al-Quran – Kalimatullah Lahir ke Dunia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ketika kami membaca Al-Quran,
kami juga menemukan pernyataan dari Al-Quran, yang menyebutkan Isa Al-Masih
adalah Kalimatullah. “ Ingatlah, ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam,
sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang)
daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan
di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Kekekalan Isa Al-Masih diteguhkan lagi dalam Kitab Suci Allah: “Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Jadi, sebelum datang ke dunia
melalui proses kelahiran, Isa Al-Masih adalah Kalimatullah atau Firman Allah.
Jawaban Saya: Nabi Isa AS disebut sebagai “Kalimatullah” disebabkan oleh proses
kejadian Nabi Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat “kun” (jadilah)
tanpa proses hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana manusia lainnya. Al-Qur’an
menyatakan Nabi Isa AS (diciptakan dengan) kalimat atau firman Allah, sementara
Injil Perjanjian Baru menyatakan firman Allah adalah Allah (Yohanes 1:1) dan
firman itulah yang menjelma menjadi Yesus (Yohanes 1:14). Itulah alasan kenapa
kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Al-Qur’an mendukung ketuhanan Yesus.
Padahal pernyataan firman Allah adalah Allah dan pernyataan firman
menjelma menjadi manusia hanya ada dalam Injil Perjanjian Baru, tidak
ada dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an justru menyebut orang-orang yang menganggap Isa
Al-Masih sebagai Tuhan dengan sebutan kafir.
Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera
Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi
kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (Al
Maa'idah: 17)
Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih
putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolong pun. (Al Maa'idah:
72)
Mengenai Yohanes 1:1-14,
ayat-ayat tersebut berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo
dari Alexandria. Bunyi kalimat pertama adalah:
“Pada mulanya adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan
Tuhan, dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan.”
Penyalin Kitab Yohanes kemudian
mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu
merubah kalimat: “Logos itu berasal dari
Tuhan” menjadi “Firman itu adalah
Tuhan.”
Pencaplokan ajaran Platonis oleh
penyalin Injil Yohanes ini, dijelaskan oleh bapa gereja Santo Agustinus dalam
bukunya The Confession of St. Augustine di bawah sub judul ‘Kitab Suci dan
Filsafat Penyembah Berhala’ sebagai berikut:
“…Book of the Platonis that had been translated ou of Greek into Latin.
In then I read, not indeed in these words but much the same thought, enforced
by many varied arguments that: In the beginning was the word, and the word was
with God and the word was God. All things were made by him, and without gim
nothing was made.”
“… Buku filsafat Platonis yang
telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya saya baca,
walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan
berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama
Tuhan, dan firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh
dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang dijadikan.”
Catatan kaki Alkitab The New
Testament of the New American Bible, 1970 hal. 203, memperkuat pendapat bahwa
Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang
kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:
“John 1:1-18; “The prologue is a hymn, formally poetic in style –
perhap originally an independent composition and only later adapted and edited
to serve as an overture to the Gospel.”
“Yohanes 1:1-18; pembukaan ini
merupakan hymne berbentuk syair – mungkin berasal dari karya bebas, yang
kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil.”
Kalimat Allah, Isa Al-Masih Sungguh Allah dan Manusia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bukankah Isa Al-Masih adalah
manusia? Benar! Dia adalah manusia karena Dia dilahirkan (Qs 19:19). Dia juga
mempunyai sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh manusia. Dia lapar setelah
berpuasa empat puluh hari empat puluh mala (Injil, Rasul Besar Matius 4:2). Dia
juga merasa lelah lalu tidur di perahu (Injil, Rasul Besar Matius 8:24) dan
masih banyak lagi.
Apakah Isa Al-Masih juga Tuhan
seperti yang dipercaya orang Kristen selama ini? Iya, hal itu benar! Dia
mempunyai kuasa yang hanya Allah saja miliki. Dia dapat memberi jaminan
keselamatan di akherat (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:2), Dia disebut sebagai
Pencipta alam semesta (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3), Dia juga dapat
menghidupkan orang yang sudah mati (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:43). Ketika
di dunia, Ia menyatakan kemuliaan Allah pada beberapa kesempatan. Walaupun atas
kehendak-Nya sendiri memilih untuk membatasi diri dari kegiatan-Nya dalam
lingkungan manusia, namun tidak kehilangan sifat-sifat keilahian-Nya. Ia masih
tetap Allah sepenuhnya, bahkan ketika Ia merendahkan diri-Nya, sifat-sifat
manusiawi dan Ilahi-Nya tetap tidak berkurang sedikit pun.
“Yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib” (Injil, Surat Filipi 2:6-8).
Jawaban Saya: Yesus memang manusia karena dia dilahirkan dan juga
mempunyai sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh manusia. Tetapi Yesus bukanlah
Tuhan dan tidak memiliki sifat-sifat yang dimiliki Tuhan.
Kafir Kristen pemuja Yesus
menyatakan bahwa Yesus memiliki kuasa yang hanya dimiliki oleh Allah saja,
yaitu memberi jaminan keselamatan di akhirat. Mereka mengutip ayat; Sama seperti Engkau telah memberikan
kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan
hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya (Yohanes 17:2). Ayat tersebut adalah
doa Yesus kepada Tuhannya. Apakah benar pada ayat tersebut Yesus memberi jaminan
keselamatan di akhirat? Sama sekali tidak! Untuk dapat memahaminya, anda harus
membaca ayat setelahnya (Yohanes 17:3), maka anda akan tahu maksud dari “hidup
yang kekal” yang disebut dalam Yohanes 17:2. Perhatikan ayat ini; Inilah hidup yang kekal itu, yaitu
bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus
Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes
17:3).
Jadi yang dimaksud hidup yang
kekal itu adalah mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan
mengenal Yesus sebagai utusan Allah. Makna “memberikan” hidup yang kekal yang
dikatakan oleh Yesus adalah Yesus mengajarkan bahwa Allah satu-satunya Tuhan
yang benar dan dia (Yesus) adalah utusan-Nya.
Sang Juruselamat Sudah Datang ke Dunia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: “Aku, Akulah TUHAN dan tidak
ada juruselamat selain dari pada-Ku” (Kitab Nabi Besar Yesaya 43:11). Allah
tidak pernah membiarkan dunia berada dalam kegelapan. Walaupun saat ini manusia
ada di tengah kegelapan dosa dan kegagalannya, namun Allah telah memberi satu
jalan keselamatan, dalam Pribadi Isa Al-Masih. Melalui pengorbanan-Nya di kayu
salib, darah-Nya tertumpah hingga wafat untuk menggantikan hukuman umat
manusia. Maka yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup yang
kekal di akherat. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang
ada di dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 8:1).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Yesus sebagai
juru selamat dunia, padahal Yesus sendiri tidak pernah menyebut dirinya juru
selamat. Hanya ada dua ayat dalam Injil Kristen yang menyatakan Yesus adalah
juru selamat, tetapi semuanya bukan langsung perkataan Yesus. Sepertinya Yesus
tahu kalau juru selamat satu-satunya adalah Allah, maka dia tidak berani
mengaku sebagai juru selamat.
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17:3). Pada ayat ini, Yesus mengajarkan bahwa hidup yang kekal itu adalah mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan mengenal Yesus sebagai utusan Allah. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kami seperti yang Yesus ajarkan, mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar (Shaad: 65) dan mengenal Yesus adalah utusan Allah (Maryam: 30). Agama Kristen yang mengajarkan Yesus adalah Allah, tidak dapat disebut mengajarkan hidup yang kekal. Jadi jika anda Ingin memperoleh hidup yang kekal? Pilihlah agama Islam!
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17:3). Pada ayat ini, Yesus mengajarkan bahwa hidup yang kekal itu adalah mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan mengenal Yesus sebagai utusan Allah. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kami seperti yang Yesus ajarkan, mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar (Shaad: 65) dan mengenal Yesus adalah utusan Allah (Maryam: 30). Agama Kristen yang mengajarkan Yesus adalah Allah, tidak dapat disebut mengajarkan hidup yang kekal. Jadi jika anda Ingin memperoleh hidup yang kekal? Pilihlah agama Islam!
0 Response to "Allah Mustahil Menjadi Sama Dengan Ciptaan-Nya?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.