Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Orang bertanya kepada saya:
benarkah Yesus itu di salib? Saya tau pertanyaan itu dari orang iseng. Oh itu
pertanyaan kurang bagus, kata saya. Mestinya kalau bertanya begini: Pak
Saifuddin, Yesus itu alamatnya di mana? Saya akan bawa kamu ke rumah Yesus
Kristus.
Nabi kewalahan menjawab
pertanyaan dari umatnya dalam banyak urusan agama.
"Janganlah kamu banyak
bertanya, tentang agama. Sesungguhnya kehancuran umat terdahulu karena banyak
bertanya".
Kalau ada anak banyak bertanya
itu anak pintar. Jangan di patahkan semangat ingin tahunya anakmu itu. Seorang
ibu harus sabar menjawab semua pertanyaan anak itu. Itu sebabnya Yahudi menjadi
bangsa paling pintar di dunia, bangsa paling utama karena Alkitab diturunkan
kepada bangsa mereka.
Yahudi dan Nasrani zaman
Muhammad, tidak berani langsung bertanya kepada Muhammad. Mereka bilang kepada
Muslim waktu itu, kalau dia nabi coba tanyakan tentang ROH. Maka turunlah QS.
17:85. Roh itu urusan Tuhan. Dan jawaban Muhammad tidak sesuai dengan Alkitab.
Roh dalam Alkitab sangat lengkap, apakah itu roh, bagaimana roh, hidup dalam
roh, manusia roh, pedang roh dll.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa Nabi
Muhammad SAW kewalahan menjawab pertanyaan dari umatnya dalam banyak urusan
agama. Mereka mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, tetapi hadits yang mereka
kutip tidak lengkap menyertakan sanad dan terlihat hanya menyingkatnya. Hadits
lengkap dapat anda baca di bawah ini;
Telah menceritakan kepada kami
Ismail Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Biarkanlah apa yang aku tinggalkan
untuk kalian, hanyasanya orang-orang sebelum kalian binasa karena mereka gemar
bertanya dan menyelisihi nabi mereka, jika aku melarang kalian dari sesuatu
maka jauhilah, dan apabila aku perintahkan kalian dengan sesuatu maka
kerjakanlah semampu kalian." (Shahih Bukhari: 6744)
Kafir Kristen pemuja Yesus
berkata bahwa Yahudi dan Nasrani tidak berani langsung bertanya kepada Nabi
Muhammad SAW. Pertanyaan yang mereka maksud adalah pertanyaan tentang roh
kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka keliru, karena pertanyaan tentang roh
ditanyakan oleh orang-orang Yahudi secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW.
Hal tersebut dapat diketahui dari asbabun nuzul ayat yang tercatat dengan baik
di dalam hadits shahih di bawah ini;
Telah menceritakan kepada kami
Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; "ketika aku bersama nabi shallallahu
'alaihi wasallam disuatu ladang sementara beliau tengah bersandar, tiba-tiba
beberapa orang Yahudi lewat, mereka saling berkata satu sama lain: 'Tanyakan
padanya tentang ruh sehingga ia kembali bertanya 'bagaimana pendapat kalian
tentangnya! Namun sebagian mengatakan "Jangan sampai ia meminta kalian
mendatangkan sesuatu yang kalian sendiri tidak menyukainya.' Mereka berkata,
'Bertanyalah padanya.' Kemudian sebagian dari mereka menghampiri beliau, lalu
bertanya tentang roh'." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diam dan tidak
menjawab apa pun. Aku tahu beliau tengah diberi wahyu. Aku berdiri dari
tempatku. Saat wahyu turun, beliau bersabda: 'Dan mereka bertanya kepadamu tentang
roh. (Shahih Bukhari: 4352)
Allah SWT tidak menjawab
pertanyaan orang-orang Yahudi tentang roh. Al-Qur’an hanya menyatakan bahwa roh
adalah urusan Tuhan dan manusia tidak diberi pengetahuan tentangnya kecuali
sedikit. Allah SWT tidak menjawab pertanyaan tersebut, karena pertanyaan
tersebut menyangkut yang gaib dan manusia tidak akan mampu memahaminya jika diberi
penjelasan. Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa jawaban Al-Qur’an
tentang roh tidak sesuai dengan Bible. Tidak ada sedikit pun penjelasan roh di
dalam Bible. Anda akan melihat kafir Kristen pemuja Yesus mengutip ayat Bible
jika memang ada penjelasan apa itu roh. Jika penjelasan tentang roh tidak ada
dalam Bible, bagaimana mereka dapat mengatakan jawaban Al-Qur’an tentang roh
tidak sesuai dengan Bible?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Yahudi dan Kristen bertanya lagi,
tentang haidl, tentang bagi harta, tentang kawin. Dan tentu saja Muhammad
menjawab dengan nama Allah. Padahal jawabannya juga melenceng. Semua pertanyaan
Muslim waktu itu dijawab dengan Alquran. Dan jawaban itu jauh sumur dari timba.
Sejarah Abraham adalah yang
paling banyak diselewengkan oleh Alquran. Alquran hanya kenal isteri Abraham
Sara dan Hajar. Muhammad tidak tau Ketura dan lima anaknya. Nuh, juga paling
ngeri pengajarannya dalam Alquran. Nuh berdoa agar semua manusia yang kafir
supaya mati semuanya, jangan tersisa satu orang pun. QS. 71:26 Nuh berkata:
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang
kafir itu tinggal di atas bumi. Tentu saja ayat ini tidak ditemukan dalam
Alkitab.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa Yahudi dan
Nasrani bertanya tentang haid, harta warisan dan perkawinan. Tidak benar
orang-orang Yahudi dan Nasrani pernah bertanya tentang haid, pembagian harta
dan tentang perkawinan. Tidak ada ayat Al-Qur’an yang diturunkan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan orang-orang Yahudi dan Nasrani tentang haid, harta
warisan dan tentang perkawinan. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
haid, harta warisan dan tentang perkawinan, diturunkan untuk menjelaskan
hukum-hukum Allah SWT terhadap orang-orang beriman. Sama sekali tidak ada
hubungannya dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Kafir Kristen pemuja Yesus
menilai sejarah Nabi Ibrahim AS dalam Al-Qur’an banyak diselewengkan, karena
tidak menyebutkan nama Ketura dan lima anaknya. Jika pun Nabi Ibrahim AS
mempunyai istri bernama Ketura dengan kelima anaknya, dengan tidak
menyebutkannya, Al-Qur’an tidak dapat di sebut menyelewengkan. Al-Qur’an dapat
dianggap menyelewengkan sejarah Nabi Ibrahim AS, jika Nabi Ibrahim AS mempunyai
dua orang istri, kemudian Al-Qur’an menyebut Nabi Ibrahim AS hidup membujang.
Mengenai kisah Nabi Nuh AS dalam Al-Qur’an. Memang benar dalam Bible Perjanjian
Lama, Nabi Nuh AS tidak dikisahkan berdoa kepada Tuhan agar orang-orang kafir
dimusnahkan. Walaupun demikian, Al-Qur’an tidak dapat disebut menyelewengkan
sejarah, karena pada akhirnya Tuhan dalam Bible Perjanjian Lama juga melakukan
pemusnahan. Penyelewengan sejarah itu, jika Al-Qur’an menceritakan umat Nabi
Nuh AS yang kafir dimusnahkan Tuhan, sementara dalam Bible Perjanjian Lama,
Tuhan tidak pernah memusnahkan umat Nabi Nuh AS.
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Karena begitu kompleks
permasalahan Muslim setelah bergaul dengan Yahudi dan Nasrani di Madinah, maka
muncullah golongan munafik, yang diarahkan kepada Muslim yang bingung karena
mereka bergaul karib dengan Yahudi dan Nasrani. Seperti Ubaidillah suami Ummu
Habibah bertengkar dengan Muhammad: “Kamu bukanlah nabi. Berhentilah mengaku
nabi, karena saya mengimani Isa bin Maryam adalah Almasih. Muhammad mengusir
Ubaidillah dan lari jauh ke Siria, dan melahirkan keturunan pendeta-pendeta. Seminggu
kemudian Muhammad menikah dengan Ummu Habibah. Untuk mengantisipasi pergaulan
muslim dengan Yahudi dan Nasrani dibuatlah aturan-aturan hidup bersama tidak
boleh saling menista. PIAGAM MADINAH. Sebagai undang-undang bersama. Tapi tetap
saja Yahudi dan Nasrani merasa tertekan. Marilah kita kepada satu kata
menyembah Allah yang esa. Yahudi tidak mau menyembah Allah SWT. Mereka sudah
kenal YAHWE. Juru selamat. Bukan Allah yang di ajarkan oleh Muhammad. Bagimu
agamamu, bagiku agamaku. Semakin takut orang Yahudi dan Nasrani tinggal di
Madinah. Sampai mereka di hancurkan pada tahun terakhir hidup nabi.
Jawaban Saya: Apa yang dikatakan oleh kafir Kristen pemuja Yesus
tentang Ubaidillah bin Jahsy di atas sepenuhnya dusta. Ubaidillah bin Jahsy
bukanlah orang munafik, dia adalah Muslim yang kemudian murtad menjadi Nasrani
ketika hijrah ke Habasyah. Nabi Muhammad SAW tidak pernah bertengkar dengannya
dan tidak pernah pula mengusirnya. Ubaidillah bin Jahsy hijrah ke Habasyah bersama
orang-orang beriman lainnya untuk mendapatkan jaminan keamanan karena tekanan
suku Quraisy. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya masih tinggal dan
berdakwah di Mekkah, belum hijrah ke Madinah. Itu artinya, Ubaidillah bin Jahsy
yang murtad ketika hijrah ke Habasyah sama sekali tidak ada hubungannya dengan
Piagam Madinah. Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang hidup di Madinah tidak
pernah mempermasalahkan nama Tuhan yang digunakan oleh orang Arab. Kata Yahweh
sebenarnya pengucapan salah kaprah dari kata YHVH sebagai pengucapan dari
aksara Ibrani. Yahweh
bukanlah nama Tuhan yang sahih, jadi tidak perlu dipergunakan.
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Saya jamin semua jemaat
facebook bertanyalah kepada saya, atau siapa saja tentang Yesus. Saya akan
jawab semuanya. Bertanyalah kepada mentormu, pendatamu. Gurumu. Jangan takut.
Biar tambah bingung mereka. Dan semua jawabannya ada dalam Alkitab. Mulai dari
Kejadian sampai Wahyu.
Tapi kalau Alquran jawabannya
ini: Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan
kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu
diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang
hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (Al Maa'idah: 101)
Jawaban Saya: Di dalam ayat tersebut terkandung pelajaran etika
dari Allah kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin. Allah melarang mereka menanyakan
banyak hal yang tiada berfaedah bagi mereka dalam mempertanyakan dan
menyelidikinya. Karena sesungguhnya jika perkara-perkara yang dipertanyakan itu
ditampakkan kepada mereka, barangkali hal itu akan menjelekkan diri mereka dan
dirasakan amat berat oleh mereka mendengarnya. Ayat tersebut diturunkan ketika
Nabi Muhammad SAW berkhotbah di atas mimbar, kemudian salah seorang berdiri menanyakan
siapa nama ayahnya. Dengan melihat asbabun nuzul ayatnya, dapat disimpulkan
ayat tersebut melarang menanyakan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan
agama. Sebagaimana dapat anda baca dalam hadits di bawah ini;
Musa bin Anas dia berkata; Aku
mendengar Anas bin Malik; dia berkata; "Ada
seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam;
"Ya Rasulullah, siapa bapakku?"
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Bapakmu si Fulan." Kemudian turunlah ayat: "Hai,
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu bertanya sesuatu, yang apabila
dijelaskan kepadamu, hal itu akan memberatkanmu……" hingga akhir ayat (Al
Maidah, 5: 101) (Shahih Muslim: 4352).
Jawaban Ngeles Yesus
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan Nabi Muhammad SAW kewalahan menjawab pertanyaan dari umatnya dalam
banyak urusan agama, sudah saya buktikan bahwa tuduhan mereka tidak benar. Sekarang
giliran saya mengkritik agama Kristen. Al-Qur’an yang melarang orang-orang
beriman agar tidak menanyakan hal-hal yang menyusahkan diri sendiri jika di
jawab, dikatakan oleh kafir Kristen pemuja Yesus Nabi Muhammad SAW kewalahan
menjawab pertanyaan. Padahal Yesus sendiri sering tidak menjawab pertanyaan dengan
baik, bahkan terkesan ngeles dari pertanyaan.
Suatu ketika imam-imam kepala
serta tua-tua bangsa Yahudi bertanya kepada Yesus berasal dari mana kuasa yang
dilakukannya. Yesus tidak menjawab pertanyaan tersebut, malah mengajukan
pertanyaan (Matius 21:23). Pernah juga ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
datang kepada Yesus dengan membawa seorang perempuan yang tertangkap basah sedang
berzina. Mereka bertanya kepada Yesus bagaimana seharusnya perempuan tersebut
di hukum. Yesus berdiri dan menjawab pertanyaan mereka jawaban ngeles; "Barangsiapa
di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu."
0 Response to "Larangan Muhammad Agar Umat Muslim Jangan Banyak Bertanya"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.