Orang beragama ingin menikmati
kedekatan dengan Allah, bukan? Keyakinan bahwa Allah beserta kita, menghibur
hati, dan menolong kita hidup setia pada-Nya. Sangat penting memastikan apakah
Allah dekat atau tidak, menurut ajaran dan pengalaman Islam dan Kristen.
Ayat Kunci Al-Quran Mengenai Kedekatan Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Qs 50:16 mengingatkan Mukmin
bahwa Allah, “. . . lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” Orang Sufi,
satu aliran mistisme Islam, sering mengutip ayat ini. Katanya, Allah lebih
dekat dari urat nadi. Ia Allah yang dekat (Qs 2:186). Allah Maha Ada dan karena
itu selalu dekat. Namun saat berdoa, umat-Nya sering merasa Ia jauh, bahkan
teramat sangat jauh. Untuk menghilangkan perasaan itu mereka menambah amal
serta memperbanyak doa dan shalat. Orang-orang saleh sering merasa doa-doa
hafalan yang dinaikkan sia-sia. Allah tidak memperhatikan shalatnya. Bahkan
kadang merasa semua kegiatan agamawi tanpa nilai. Sebesar apapun usaha yang
dilakukan, masih saja gelisah mengenai nasibnya setelah kematian.
Jawaban Saya: Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (Qaaf: 16)
Pada ayat tersebut Allah SWT
menceritakan tentang kekuasaan-Nya atas manusia, bahwa Dialah yang
menciptakannya, dan pengetahuan-Nya meliputi semua urusannya. Hingga Allah SWT
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hati manusia kebaikan dan keburukannya. Firman
Allah SWT; dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya (Qaaf: 16), yang dimaksud adalah malaikat-malaikat
Allah SWT lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya. Kesimpulan
tersebut dapat terbaca dengan jelas ketika anda membaca ayat-ayat setelahnya. Firman
Allah SWT; (yaitu) ketika dua orang
malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang
lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan
ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Qaaf: 17-18)
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa ketika berdoa, umat Islam sering merasa jauh dengan Allah SWT.
Ya itu mungkin saja, karena kadar keimanan dan ketakwaan seorang Muslim berbeda-beda.
Kami beramal, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, apa yang kami
lakukan tersebut akan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mungkin ada sebagian
umat Islam yang merasa gelisah mengenai nasibnya setelah mati, tetapi tidak
benar kalau umat Islam merasa semua amal shaleh dan doa-doanya sia-sia dan
tidak ada nilainya. Kalaupun ada umat Islam yang merasa demikian, dia bukanlah
Muslim yang berilmu. Karena dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman; Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka
bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik
perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan
orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan
rencana jahat mereka akan hancur. (Faathir:
10)
Perjanjian Isa tentang “Kedekatan” Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Mengapa seseorang mau menjadi
pengikut Isa? Mungkin salah satu alasanya adalah janji-janji kedekatan Allah. Inilah
janji terakhir Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, sebelum Ia naik ke sorga. “Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kesudahan zaman.” Ayat suci lain berjanji, “Di
mana dua atau tiga orang berhimpun dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20; 18:20). Isa Al-Masih
berjanji untuk selalu menyertai pengikut-Nya. Baik saat mereka sendirian,
maupun saat berkumpul.
Jawaban Saya: Tidak ada janji kedekatan Allah dalam Injil Kristen. Yang
ada adalah janji Yesus kepada murid-muridnya yang akan menyertai mereka sampai
kesudahan zaman. Janji Yesus tersebut tidak pernah terjadi. Yesus naik ke sorga
dan sampai saat ini tidak pernah kembali. Yesus pernah berjanji akan segera
kembali ke dunia sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel (Mat
10:23). Yesus juga pernah berkata bahwa dirinya akan datang sebelum orang yang ada
di situ mati (Matius 16:28). Kenyataan tersebut selain menjadi bukti kebohongan
Injil Kristen, juga menjadi bukti Yesus tidak dapat terus-menerus menyertai
murid-muridnya. Jika Yesus memang dapat menyertai murid-muridnya sampai
kesudahan zaman, sudah barang tentu Yesus tidak perlu berjanji dengan janji
yang tidak dapat dia tepati. Saya tidak bermaksud mengatakan Yesus berbohong dengan
janji-janjinya. Kesalahan terletak pada tulisan-tulisan pengarang Injil Kristen
yang sering menceritakan Yesus dengan berlebihan.
Berjanji Membalas Doa Umat-Nya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Curigakah Anda akan manfaat
doa? Renungkanlah beberapa janji Injil berikut:
"Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan
dibukakan untukmu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; orang yang
mencari, akan mendapat; dan orang yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan
dibukakan” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7-8).
“. . . Jikalau kita meminta
sesuatu menurut kehendak Tuhan, niscaya Ia mendengarkan kita.” “Apa yang kamu minta
kepada Sang Bapa dalam Nama-Ku [nama Isa Al-Masih] akan diberikan-Nya” (Injil,
Surat I Yohanes 5:14; Rasul Yohanes Besar 15:16).
Jawaban Saya: Ayat Al-Qur’an yang semacam itu juga ada, sebagaimana
firman Allah SWT; Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina." (Al Mu'min: 60)
Ini merupakan sebagian dari
karunia dan kemurahan Allah SWT. Dia menganjurkan kepada hamba-hamba-Nya untuk
meminta kepada-Nya dan Dia menjamin akan memperkenankan permintaan mereka. Jadi
tidak perlu menjadi orang kafir dengan menjadikan Yesus sesembahan, kalau Allah
SWT berjanji akan mengabulkan setiap doa.
Mukmin Dapat Menikmati Kedekatan Allah dan Balasan Doa
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Mungkin Anda seorang Muslim
yang rajin beragama. Namun masih merasa Allah jauh dan ucapan doa hampa. Jalan
keluar dari kebingungan ialah memegang janji Sang Pencipta:
“Tetapi kepada orang-orang yang
menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya hak untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya kepada nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12). Dengan
menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, Anda menjadi anak Allah. Sebagai
anak-Nya, Allah selalu dekat serta mendengarkan dan membalas doa Anda!
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menyarankan umat Islam
untuk menerima Yesus sebagai sesembahan selain Allah SWT, agar umat Islam menjadi
anak-anak Allah yang dekat dengan Tuhan dan membalas doa. Mereka mengatakan
demikian, agar kafir Kristen pemuja Yesus mempunyai lebih banyak teman di
neraka. Umat Islam tidak akan pernah melakukannya. Karena kami tahu, orang-orang
yang mengaku sebagai anak-anak Allah akan di siksa di neraka. Sebagaimana dalam
Al-Qur’an, Allah SWT berfirman;
Orang-orang
Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah: "Maka
mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah
anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa)
diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang
dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan
Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala
sesuatu). (Al Maa'idah: 18)
0 Response to "Orang Islam, Kristen dan Kedekatan Allah"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.