Isa dari Nazaret adalah nama yang
banyak orang ketahui. Orang Kristen percaya bahwa Isa adalah Kalimat Allah.
Mereka percaya bahwa Isa adalah Wahyu Allah yang menciptakan segala sesuatu. Sebaliknya,
Muslim percaya bahwa Isa hanyalah salah satu dari nabi-nabi Allah. Walaupun di
sisi lain Al-Quran menyebut “Isa Kalimat Allah, terkemuka di dunia dan di
akhirat” (Qs 3:45). Mengapa terdapat perdebatan itu? Isa hanyalah seorang nabi.
Apakah itu benar?
Al-Quran Memberi Gambar yang Tidak Lengkap
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dalam Al-Quran terdapat banyak
tulisan mengenai Isa Al-Masih. Namun, Isa yang orang Muslim kenal melalui
Al-Quran tidak lengkap. Al-Quran menuliskan cerita tentang kehidupan-Nya, tapi
mengabaikan banyak informasi penting. Al-Quran menghapus banyak perkataan Isa
yang menunjukkan siapa Dia sebenarnya. Al-Quran mengakui sang Kalimat Allah
sebagai nabi yang mengajar orang-orang pada zaman-Nya. Tapi Al-Quran
mengabaikan isi ajaran Isa dengan tidak mencatat khotbah dan perumpamaan-Nya.
Perkataan baik Isa kepada orang miskin
juga tidak ada. Al-Quran juga menghapuskan pernyataan Isa yang menantang
ketua-ketua agama pada zaman-Nya.
Jawaban Saya: Umat Islam tidak pernah menganggap Nabi Isa AS adalah
Allah, karena Nabi Isa AS walaupun di sebut kalamullah atau firman Allah,
tetapi kalamullah atau firman Allah bukanlah Allah. Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian
‘Isa AS sendiri yang diciptakan dengan kalimat “kun” (jadilah) tanpa proses
hubungan biologis pria dan wanita sebagaimana manusia lainnya. Proses kejadian
‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu,
sebagaimana firman Allah dalam Ali Imran: 59. Kesimpulan umat Islam yang
menganggap Nabi Isa AS bukan Allah, di dukung oleh banyak sekali ayat-ayat
Al-Qur’an, di antaranya; Allah SWT menyebut kafir orang-orang yang menganggap
Nabi Isa AS adalah Allah (Al-Maa’idah: 17,72), Allah SWT membantah konsep
Trinitas (An-Nisaa’:171), Nabi Isa membantah dirinya adalah Tuhan (Al-Maa’idah:116),
Nabi Isa AS menyatakan bahwa dirinya hanyalah hamba Allah SWT (Maryam: 30),
penciptaan Nabi Isa AS tidak jauh berbeda dengan penciptaan Adam (Ali-'Imran:
59). Sementara itu, tidak ada satu pun ayat Al-Qur’an yang mendukung ketuhanan
Yesus.
Ayat berikut tidak ada di situs Kristen. Tetapi karena ayat ini juga tidak
jarang jadi pertanyaan kafir Kristen pemuja Yesus, maka ada baiknya saya jawab
juga:
“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna”. (Maryam: 17)
Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ruh Allah yang menjelma menjadi
manusia pada ayat di atas adalah Yesus. Hampir pasti mereka terinspirasi dengan
ayat Injil yang menyatakan firman menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:14).
Ruh yang menjelma menjadi manusia sempurna pada ayat tersebut bukanlah
Yesus, tetapi Malaikat Jibril yang di utus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk
memberi Maryam seorang anak laki-laki. Turunnya
Malaikat Jibril ke hadapan Maryam ini juga dapat kamu temukan dalam Injil
Kristen (Lukas 1:28). Jadi yang menjelma menjadi
manusia adalah Ruh yaitu Malaikat Jibril (Gabriel). Mustahil Ruh yang menjelma
di hadapan Maryam ada Nabi Isa 'Alaihis
Salam atau Yesus sendiri. Karena pada ayat yang ke 19,
Ruh ini berkata kepada Maryam; "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
Tidak masuk akal kalau Ruh yang menjelma menjadi Manusia tersebut adalah Yesus.
Mana mungkin Yesus menemui ibunya kemudian berkata bahwa dirinya akan memberi
seorang anak laki-laki yaitu dirinya sendiri. Penyebutan
“manusia yang sempurna” untuk ruh yang menjelma di hadapan Maryam sama sekali
bukan dalil ruh tersebut adalah Nabi Isa 'Alaihis Salam atau Yesus. Disebut
manusia yang sempurna karena Malaikat Jibril menyerupakan diri sebagai manusia
utuh sehingga Maryam tidak mengetahui bahwa dia adalah Malaikat.
Kafir Kristen pemuja Yesus berkata bahwa tidak ada ayat maupun hadits yang
menyatakan secara terus terang bahwa Jibril itu adalah Rohullah. Siapa bilang
Malaikat Jibril tidak pernah disebut ruh? Malaikat Jibril juga disebut dengan
Ruh seperti Asy-Syu'ara: 193-194.
Memang Al-Qur’an menyebut Nabi
Isa terkemuka (Arab: wajiha), tetapi bukan hanya Nabi Isa AS saja yang mendapat
sebutan “wajiha”. Nabi Musa dalam Al-Qur’an (Al-Ahzab: 69) juga memperoleh
sebutan “wajiha” yang berarti terkemuka, terhormat atau dimuliakan. Nabi Isa AS terkemuka di dunia maksudnya Beliau mempunyai kedudukan di sisi Allah ketika di dunia, karena wahyu diturunkan oleh Allah kepadanya berupa syariat agama, dan Allah menurunkan Al-Kitab kepadanya serta hal-hal lainnya yang dianugerahkan Allah kepadanya. Sementara itu terkemuka di akhirat maksudnya di akhirat nanti dia dapat memberi syafaat di sisi Allah terhadap orang-orang yang diizinkan-Nya untuk diberi syafaat. Lalu Allah menerima syafaatnya. Kedua sebab tersebut, yaitu diberi wahyu berupa syariat agama ketika di dunia dan akan dapat memberi syafaat ketika di akhirat, juga dimiliki oleh Nabi-nabi Allah Subhanahu wa Ta'ala lainnya, tidak terkecuali Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasalam. Jika kafir
Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Nabi Isa AS adalah Allah karena Al-Qur’an
menyebutnya “wajiha” (terkemuka), mereka salah besar. Jadi sekeras apa pun
kafir Kristen pemuja Yesus berusaha untuk membuktikan ketuhanan Yesus dengan
Al-Qur’an dan Hadits, sampai dengan kiamat sekalipun mereka tidak akan mampu. Segala
usaha mereka akan sia-sia.
Orang Islam Tidak Melihat Keseluruhan
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Tanpa mengetahui apa yang Isa
ajarkan, katakan, dan lakukan, bagaimana kita bisa benar-benar tahu siapa Dia?
Untuk mendapatkan pemahaman utuh
tentang siapa Isa, seseorang harus juga memandang pada Kitab Suci Allah
(Taurat, Injil, Kitab Para Nabi). Kitab Suci Allah memberi gambaran yang lebih
besar tentang siapa Isa dengan memasukkan perkataan dan tingkah laku-Nya. Juga
mencatat khotbah Isa, perumpamaan, dan percakapan-Nya dengan orang-orang di
sekitar-Nya. (Injil, Rasul Lukas 24:27). Melalui Kitab Allah, kita dapat
melihat bagaimana Isa Al-Masih menyatakan bahwa Dia adalah Kalimat Allah dan
bukan sekedar nabi. (Injil, Rasul Besar Matius 16:13-17).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus selama ini bekerja sangat
keras agar umat Islam bersedia menganggap Nabi Isa AS bukan hanya sekedar Nabi,
tetapi juga Tuhan. Cara mereka adalah dengan membawakan ayat-ayat Al-Qur’an dan
hadis-hadits Nabi Muhammad SAW dengan pemahaman mereka yang sangat dangkal. Sebanyak
apa pun ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi SAW yang mereka bawa, tidak
akan mampu membuktikan ketuhanan Yesus. Itu karena Al-Qur’an telah
menggambarkan sosok Nabi Isa AS dengan sangat gamblang, bahwa dirinya bukan
Tuhan.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa untuk mendapat pemahaman yang utuh tentang Yesus, seseorang
harus melihat perkataan, tingkah laku, khotbah, perumpamaan dan percakapan
Yesus dengan orang-orang yang di sekitarnya. Tetapi masalahnya, orang-orang
yang melihat langsung Yesus berkhotbah, berbicara dan bertingkah laku, tidak
pernah menganggap Yesus sebagai Tuhan. Orang-orang yang hidup di zaman Yesus
hidup dan mendengar langsung ucapan-ucapan Yesus, mereka hanya menganggap Yesus
hanya hamba yang di sertai kuasa Tuhan (Lukas 5:17). Oleh karena itu,
orang-orang yang beriman di zaman Yesus ketika mereka melihat mukjizat, mereka memuliakan
Allah (Matius 9:8). Bahkan Yesus dinubuatkan oleh Nabi Yesaya sebagai seorang
hamba; "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang
Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh
roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa (Matius 12:18). Dengan demikian tidak
ada alasan bagi kafir Kristen pemuja Yesus untuk tetap menganggap Yesus sebagai
Tuhan.
“Isa Hanyalah Seorang Nabi” itu Salah!
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Untuk semakin memahami Isa,
kita harus mengenal Dia dalam konteks: Apa yang Dia katakan, lakukan, dan akui.
Dengan memiliki pemahaman yang lebih utuh tentang siapa Isa melalui Kitab
Allah, kita dapat menghargai Isa Al-Masih yang adalah Kalimat Allah.
Jawaban Saya: Orang-orang yang hidup di zaman Yesus hidup tidak
pernah menganggap Yesus sebagai Tuhan. Mereka hanya menganggap Yesus hanyalah
hamba Tuhan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Yesus sendiri menyatakan
dirinya hanya seorang hamba yang menuruti firman Tuhannya (Yohanes 8:55),
selain menjadi penyampai firman Allah kepada murid-muridnya (Yohanes 17:8). Seumur
hidupnya Yesus tidak pernah menyebut dirinya Tuhan. Jika kafir Kristen pemuja
Yesus menganggap salah umat Islam yang menganggap Nabi Isa AS hanyalah seorang
hamba, itu berarti mereka juga menyalahkan Yesus, karena Yesus hanya menyebut dirinya
hamba, bukan hamba sekaligus Tuhan. Doktrin Trinitas dan ketuhanan Yesus muncul
ratusan tahun setelah Yesus di angkat ke langit. Tentu saja umat Islam lebih
mempercayai kesaksian Yesus dan orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus,
daripada percaya dengan orang-orang sesat yang hidup ratusan tahun setelah
Yesus.
0 Response to "Apakah Orang Muslim Benar Bahwa Isa Hanyalah Seorang Nabi?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.