Non-Kristen sering bingung dengan
cara ibadah umat Nasrani. Bagian manakah yang dianggap kurang? Dengan
menyelidiki ibadah Nasrani akan memberi umat beragama pengertian baru.
Setidaknya ada delapan penyebab utama, menurut sebagian orang, kekurangan
ibadah Nasrani.
1. Memakai Keyboard, Gitar dan Drum
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Nabi Daud dalam Zabur (Kitab
Mazmur 150) meminta orang beragama untuk memakai alat-alat musik dalam
beribadah. Misalnya sangkakala, kecapi, gambus, rebana, seruling, gamelan dll. Kita
yang percaya pada Zabur Nabi Daud sebaiknya beribadah dengan memakai alat-alat
musik dan bernyanyi.
Jawaban Saya: Saya masih belum mengerti. Orang-orang Kristen
beribadah kepada Tuhan dengan cara bernyanyi dan iringan alat-alat musik
seperti Keyboard, Gitar dan Drum. Alasan mereka melakukannya karena Daud dalam
Mazmur 150 juga beribadah memuji Tuhan dengan alat-alat musik. Bukankah
orang-orang Kristen itu katanya umatnya Yesus, ya? Bukankah orang-orang Kristen
bilang kalau mereka itu pengikut Yesus, ya? Tetapi kenapa dalam beribadah
kepada Tuhan, orang-orang Kristen meniru cara ibadahnya Daud? Apakah Yesus
tidak pernah mengajarkan bagaimana caranya beribadah kepada Tuhan? Siapa Daud
sampai orang-orang Kristen meniru cara ibadahnya? Bukankah dalam agama Kristen
Daud hanya seorang raja dan bukan seorang Nabi? Memang benar Daud disebutkan
dalam Mazmur beribadah memuji Tuhan dengan alat-alat musik, tetapi itu
keinginan Daud sendiri bukan perintah Tuhan.
2. Tepuk Tangan
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kitab Allah memberi kiasan
pohon yang bertepuk-tangan sebagai tanda sukacita pada Allah (Nabi Yesaya
55:12). Mazmur 47:1 menyuruh, “Hai
segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.”
Allah minta pengikut semua agama
bertepuk-tangan dengan gembira karena kebesaran Allah!
Jawaban Saya: Sungguh, kamu
akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung
serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala
pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan. (Yesaya 55:12)
Seperti yang dikatakan oleh kafir
Kristen pemuja Yesus. Ayat di atas menjelaskan bahwa alam; gunung-gunung,
bukit-bukit dan pohon-pohonan ikut bersuka cita dengan dikiaskan bertepuk
tangan. Tetapi ayat tersebut tidak dapat dijadikan dalil bolehnya bertepuk
tangan dalam beribadah, karena pada ayat tersebut tidak ada perintah untuk
beribadah dengan bertepuk tangan. Sepertinya kafir Kristen pemuja Yesus cuma asal
comot ayat untuk membenarkan cara ibadah yang mereka lakukan.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengutip Mazmur 47:1 dengan sepotong-sepotong. Mungkin agar menimbulkan kesan
bahwa itu perintah Tuhan yang menyeru segala bangsa untuk bertepuk tangan. Padahal
jika ayatnya di kutip seluruhnya, maka akan terlihat ayat tersebut bukan firman
Tuhan. Mazmur 47:1 adalah surat yang ditujukan kepada pemimpin biduan dari Bani
Korah agar bertepuk tangan. Perhatikan ayat ini;
Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. Hai segala
bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! (Mazmur 47:1)
3. Duduk di Bangku
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kitab Allah tidak pernah
berkata ada satu posisi tubuh yang betul saat beribadah. Boleh berlutut,
berdiri, atau bersujud. Eropa dan Amerika mempunyai kebudayaan memakai bangku di
gereja. Karena di negara ini banyak pohon sehingga gampang membuat bangku. Tapi
tidak di Timur Tengah. Maka di negara ini lebih cocok untuk duduk di lantai.
Islam mengadopsi kebudayaan Saudi dalam sembahyang. Namun, di Indonesia pun
umat Nasrani ada yang beribadah dengan duduk di lantai.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus yang sebelumnya
menggunakan ayat-ayat Bible Perjanjian Lama untuk membenarkan cara ibadah yang
mereka lakukan, kali ini tidak ada satu pun ayat yang mereka kutip. Ibadah dengan
duduk di bangku yang dilakukan oleh orang-orang berasal dari budaya Eropa dan
Amerika, bukan berdasarkan dari perintah Tuhan.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa Islam mengadopsi kebudayaan Saudi dalam sembahyang. Itu salah
besar. Agama Islam terlebih dahulu ada sebelum kerajaan Arab Saudi berdiri. Bagaimana
mungkin Islam yang ada jauh sebelum berdirinya kerajaan Arab Saudi mereka
katakan mengadopsi kebudayaan Saudi dalam sembahyang. Gerakan shalat yang
dilakukan oleh umat Islam berdasarkan contoh yang diberikan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana
disebutkan dalam hadits berikut;
Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepada kami
Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits dia berkata; "Kami datang kepada Nabi
Shallallahu'alaihi wasallam sedangkan waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya.
Kami tinggal bersama beliau selama dua puluh malam. Beliau mengira kalau kami
merindukan keluarga kami, maka beliau bertanya tentang keluarga kami yang kami
tinggalkan. Kami pun memberitahukannya, beliau adalah seorang yang sangat
penyayang dan sangat lembut. Beliau bersabda: "Pulanglah ke keluarga
kalian. Tinggallah bersama mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan
shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat. Jika telah datang
waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan,
dan yang paling tua dari kalian hendaknya menjadi imam kalian'." (Shahih
Bukhari 5549)
4. Memakai Pakaian Barat, Jas dan Dasi
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Setiap negara mempunyai
kebudayaan berbeda. Muslim di Indonesia saat sholat memakai sarung. Tapi tidak
dengan Muslim di Turki. Di Saudi, mereka memakai pakaian berbeda dari Indonesia.
Di Pakistan lain lagi. Dulu di Amerika banyak pendeta memakai dasi. Sekarang
tidak begitu. Di Indonesia sekarang banyak pendeta memakai batik, bukan pakaian
Barat. Yang terpenting, kita harus selalu ingat bahwa Allah memperhatikan hati
kita, bukan pakaian kita.
Jawaban Saya: Salah satu syarat sahnya shalat adalah menutup aurat.
Islam tidak menentukan pakaian jenis apa yang digunakan shalat, yang penting
pakaian tersebut harus dapat menutup aurat. Tidak ada keharusan memakai jubah dalam
shalat, walaupun Islam datangnya dari Arab.
5. Memakai Sepatu di Gereja
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Di Timur orang selalu melepas
alas kaki agar rumah tidak kotor. Di Barat tidak demikian. Namun di Barat
maupun di Timur, orang tidak membuka sepatu di kantor atau toko. Mengapa?
Karena lantai dapat dibersihkan lagi. Kadang-kadang melepas sepatu sebagai
tanda kehormatan. Tetapi orang Nasrani tidak menganggap gereja tempat suci,
tempat kediaman Allah. Demikian melepaskan sepatu bukan cara menghormati Allah.
Namun ada Gereja Indonesia yang tata ibadahnya lesehan. Sehingga mereka perlu
melepas sepatu.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa gereja
bukan tempat suci dan bukan rumah Allah, oleh karenanya mereka tidak melepas
alas kaki saat beribadah. Apa yang dilakukan kafir Kristen pemuja Yesus yang
tidak melepas alas kaki saat beribadah, mungkin ada benarnya. Karena memang
gereja bukanlah tempat suci, melainkan tempat kenajisan yang digunakan untuk
menyembah selain Allah. Gereja juga bukan rumah Allah, melainkan rumah syaitan
karena hanya syaitan yang menyukai kenajisan dan penyembahan selain Allah. Melepas
alas kaki atau tidak melepas alas kaki tidak ada bedanya bagi kafir Kristen
pemuja Yesus selama mereka masih menyembah kepada selain Allah.
6. Pria dan Wanita Duduk Berdampingan
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Orang Nasrani menganggap
keluarga sebagai lembaga, satuan yang terpenting. Maka sangat penting orang tua
dan anak-anaknya duduk bersama-sama sebagai keluarga di gereja. Umat Nasrani
merasa memaksa wanita duduk jauh di belakang merupakan penghinaan. Di Kitab
Allah, pria dan wanita harus sama-sama dihormati. Mengapa wanita perlu digeser
ke belakang di dalam gedung dan/atau ibadah?
Jawaban Saya: Dalam gereja pria dan wanita beribadah dengan duduk
berdampingan. Sementara itu Yesus tidak pernah menempatkan pria dan wanita
sejajar sehingga membolehkan wanita duduk berdampingan dengan pria. Anda dapat
membaca dalam Bible Perjanjian Baru (Lukas 10:38-39), murid-murid Yesus yang
laki-laki dapat memperoleh pengajaran tanpa harus duduk di bawah kaki Yesus.
Murid-murid Yesus dapat duduk sejajar dengan gurunya saat mereka memperoleh
pengajaran. Tetapi ketika Maria ingin memperoleh pengajaran, dia tidak duduk
sejajar dengan gurunya seperti murid-murid laki-laki atau duduk berdampingan
dengan murid-murid Yesus yang laki-laki. Maria harus duduk di bawah kaki Yesus
agar dapat memperoleh pengajaran, persis seperti anjing yang ingin memperoleh
rempah roti dari meja makan tuannya. Perilaku Yesus yang seperti itu dapat di
anggap penghinaan terhadap wanita oleh kafir Kristen pemuja Yesus.
7. Wanita Tidak Menutup Kepala
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Perintah mengenai wanita
menutup kepala berbeda antara Saudi, Iran, Turki dan Indonesia. Jika wanita
Islam memakai sistem pakaian yang cocok di Indonesia saat ia di Iran atau
Saudi, ia pasti ditangkap dan bahkan mungkin dipenjarakan. Orang Nasrani ingin
para wanita bebas dari kebiasaan, seperti menutup kepala. Menutup kepala
berasal dari kebudayaan dunia kuno ribuan tahun yang lalu dan masa itu perlu.
Sekarang, yang terpenting bukan menutup kepala tetapi keadaan hati, bukan? Jika
menutup kepala tetapi hati penuh kejahatan, bagaimana pandangan Allah?
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa menutup
kepala berasal dari kebudayaan dunia kuno ribut tahun yang lalu dan perlu di
masa itu, tidak di masa kini. Padahal kewajiban menutup kepala bagi wanita
dinyatakan oleh Paulus dalam Bible Perjanjian Baru. Tidak di sangka, kafir
Kristen pemuja Yesus berani melawan ajaran Paulus;
Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala
yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan
yang dicukur rambutnya. (1Korintus
11:5)
Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan
kepala yang tidak bertudung? (1Korintus
11:13)
Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap
menutup kepala adalah kebiasaan dari kebudayaan kuno ribuan tahun yang lalu
yang harus ditinggalkan, mereka harusnya juga meninggalkan konsep Trinitas atau
Tri Tunggal karena doktrin itu juga muncul ribuan tahun yang lalu.
8. Wanita Memai Rok Mini, Baju Lengan Pendek, dan Seksi
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menurut Injil wanita Nasrani
harus memakai pakaian yang patut, sopan serta sederhana. Mereka perlu
menghindari perhiasan yang berlebih-lebihan. (Injil, I Timotius 2:9-10). Memang
sewaktu-waktu ada wanita Nasrani yang memakai pakaian seksi di gereja. Alkitab
melarang pakaian seperti ini, baik di dalam maupun di luar gereja. Namun pria
perlu mengendalikan diri dari dosa pornografi dan hawa nafsu saat melihat
wanita dengan pakaian seperti itu (Injil, Rasul Besar Matius 5:28-29). Bila ia
menguasai hatinya, maka wanita yang berpakaian seksi tidak berarti apa-apa
baginya. Sebaliknya, sekalipun wanita tidak berpakaian seksi, tapi bila di hati
sudah ada pikiran porno, maka nafsu birahi akan timbul.
Jawaban Saya: Sebaik-baik pria mengendalikan nafsunya saat melihat
wanita setengah telanjang di gereja, lama-kelamaan bobol juga itu pengendalian
diri. Apalagi kalau si wanita setengah telanjang duduk persis di sebelah si
pria. Mungkin tidak akan terjadi apa-apa di gereja, tetapi di luar gereja sangat
mungkin akan terjadi perzinaan. Hal semacam itu tidak akan terjadi ketika
Muslim dan Muslimah shalat dalam Masjid. Shalat dilakukan dengan berpakaian
yang menutup aurat dan jamaah pria dan wanita juga terpisah. Jadi ketika pria Muslim
shalat dalam masjid, dia hanya cukup fokus dalam ibadah, tidak direpotkan
dengan harus mengendalikan nafsu juga.
Tujuan Ibadat Orang yang Beragama
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kita beribadat agar semakin
mengenal Allah, bukan? Menurut Kitab Injil cara mengenal Allah ialah melalui
Isa Al-Masih. Isa sendiri berfirman, “Tidak ada seorang pun datang kepada Sang
Bapa [Allah] kecuali melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Demikian
ibadah yang benar adalah ibadah yang membawa kita ke hadirat Allah!
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa mereka
beribadah agar semakin mengenal Allah. Bagaimana mungkin ibadah dapat semakin
mengenal Allah, kalau tata cara ibadahnya cuma hasil comot kebiasaan ibadah
orang-orang dalam Bible Perjanjian Lama dan hanya meneruskan budaya orang-orang
barat? Bagaimana mungkin ibadah dapat semakin mengenal Allah, kalau ibadah
harus melihat tubuh wanita setengah telanjang di samping mereka?
0 Response to "Delapan Kekurangan Dalam Ibadah Nasrani"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.