Saya punya seorang kakak
perempuan yang selalu menyimpan dengan rapi buku diary miliknya. Bahkan dia
membeli buku diary yang ada kuncinya, agar saya tidak dapat membacanya. Dalam
buku diary itu dia menuliskan banyak rahasia yang tidak boleh diketahui oleh
orang lain.
Adakah Muhammad Menyimpan Rahasia?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Hampir seluruh umat Muslim
memandang Muhammad sebagai pribadi yang hebat. Mempunyai begitu banyak
pengikut, juga dianggap sebagai penerima wahyu Allah. Umat Muslim mengimani
Muhammad sebagai nabi dan Al-Quran sebagai kitab sucinya. Bagaimana kehidupan
sang nabi ini? Sayangnya umat Muslim tidak pernah mempertanyakan apakah ada
rahasia dibalik kehidupan sang nabi.
Jawaban Saya: Tidak ada rahasia dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Itu
di tandai dengan tidak adanya kehidupan Nabi Muhammad SAW yang tidak diketahui
oleh umatnya. Semuanya telah diketahui oleh umatnya. Dari perbuatan dan
perkataan beliau yang kecil-kecil, sampai dengan perbuatan dan perkataan beliau
yang besar-besar. Tidak ada rahasia dan memang tidak ada yang perlu
dirahasiakan. Nabi Muhammad SAW bukanlah orang yang mempunyai perangai yang
buruk dan akhlak yang tercela sehingga harus ditutupi sebagian kehidupannya. Nabi
Muhammad SAW adalah seorang Nabi yang mempunyai perangai yang santun dan akhlak
yang mulia sehingga tidak ada yang perlu dirahasiakan dalam kehidupan beliau.
Rahasia Dibalik Ajaran Berpoligami
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Ajaran Muhammad yang
memperbolehkan pria menikahi empat wanita sekaligus bukankah layak
dipertanyakan? Walaupun dalam pernikahan ini sang nabi memberi aturan, “Dan
jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yatim (bila mana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu
senangi: dua, tiga atau empat” (Qs 4:3).
Apakah yang menjadi motivasi
Muhammad memberi pengajaran bagi pria Muslim untuk berpoligami? Apakah didorong
oleh rasa tidak puas atas satu isteri?
Jawaban Saya: Dan jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim
(bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu
miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
(An Nisaa': 3)
praktek poligami sudah di kenal
jauh sebelum Islam datang. Islam datang bukan untuk melegalkan poligami atau
menghalalkan poligami, karena poligami yang sudah ada sebelum Islam datang itu
memang sudah legal dan halal. Islam datang bukan untuk melegalkan poligami atau
menghalalkan poligami, tetapi untuk membatasi jumlah istri dalam praktek
poligami menjadi maksimal empat orang istri. Al-Qur’an adalah satu-satunya
kitab suci di muka bumi ini yang mencantumkan frase, “nikahi satu saja.” Tidak
ada kitab lain yang menganjurkan laki-laki untuk memiliki satu istri saja. Tak
satu pun dalam kitab-kitab lain, entah itu Taurat atau Injil, bisa ditemukan
batasan jumlah istri. Baru belakangan saja gereja membatasi jumlah istri
menjadi satu saja.
Pada zaman dahulu, laki-laki
Kristen diperbolehkan mempunyai istri sebanyak yang mereka mau karena Injil
tidak membatasi jumlah istri. Baru beberapa abad yang lalu gereja membatasi
jumlah istri menjadi hanya satu saja, tepatnya di masa Paus Leo XIII pada tahun
1866. Poligami juga diizinkan dalam agama Yahudi. Menurut hukum Taurat, Abraham
mempunyai tiga orang istri dan Salomo punya ratusan istri. Praktek poligami
berlangsung hingga rabi Gershom ben Yehudah (960-1030 M) mengeluarkan peraturan
melarang hal itu. Komunitas Yahudi Sephardi yang berdiam di negara-negara Islam
meneruskan praktek itu hingga tahun 1950, sampai undang-undang majelis tinggi
rabi Israel memperluas larangan berpoligami.
Rahasia Dibalik Ajaran Kasih dan Perang Muhammad
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umat Muslim percaya agama Islam
adalah agama yang penuh damai. Di sisi lain, Muhammad dalam menyebarkan
ajarannya lebih sering menggunakan peperangan. Lewat peperangan, dia berusaha
menguasi musuh-musuhnya serta mengambil barang jarahan dari musuhnya. Perang
yang paling terkenal adalah perang Badar dan perang Uhud. Ini pun sebuah
rahasia bagi umat Islam. Apakah benar Muhammad seorang yang penuh cinta kasih
dan damai seperti ajarannya? Hanya Muhammad yang tahu.
Jawaban Saya: Kafir pemuja Yesus mengatakan bahwa Islam disebarkan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan peperangan. Itu sama sekali tidak benar. Perintah
perang dalam Islam dimaksudkan sebagai bentuk perlindungan atau pertahanan diri
orang-orang beriman terhadap pelakuan dzalim orang-orang kafir. Allah SWT
memerintahkan orang-orang beriman untuk memerangi orang-orang kafir bukan
karena mereka tidak percaya kepada Nabi Muhammad SAW, bukan juga karena mereka
tidak mau masuk Islam atau hanya bermaksud untuk mengambil barang jarahan.
Orang-orang beriman memerangi orang-orang kafir karena mereka selalu berbuat
dzalim dan menebarkan fitnah di tengah-tengah kaum Muslimin. Jika orang-orang
kafir tidak berbuat dzalim dengan memerangi orang-orang beriman atau mengusir
orang-orang beriman dari negerinya, maka Allah SWT juga tidak melarang
orang-orang beriman untuk berbuat baik kepada orang-orang kafir, sebagaimana
firman Allah SWT;
Allah tidak melarang kamu
untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu
karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil (Al-Mumtahanah: 8). Jadi ayat-ayat perang dalam Al-Qur’an itu
muncul sebagai tindak lanjut dari ancaman perang orang-orang kafir.
Orang-orang kafir jahiliyah
bukanlah orang-orang cinta damai yang dapat bertoleransi dengan dakwah Nabi
Muhammad SAW, sehingga harus disikapi dengan penuh damai pula. Sikap intoleran
orang-orang kafir jahiliyah terlihat sejak awal dakwah Nabi Muhammad SAW di
Mekkah dan semakin memuncak ketika umat Islam mengalami kemajuan pesat setelah
hijrah ke Madinah. Sikap intoleran orang-orang kafir jahiliyah itulah yang di
kemudian hari memicu perang.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan Islam bukanlah agama yang mencintai damai karena memerintahkan
perang. Tidak peduli apakah perang itu bertujuan untuk melindungi diri, Islam
mereka anggap salah dan harus salah. Kafir Kristen pemuja Yesus rupanya lebih
senang apabila Al-Qur’an tidak pernah memerintahkan memerangi orang-orang
kafir. Dengan demikian umat Islam akan menjadi kaum yang tertindas. Nabi
Muhammad SAW mungkin juga akan bernasib tragis dengan mati di tangan kaumnya
yang kafir. Bila semuanya itu terjadi, dapat dipastikan agama Islam akan rusak,
tidak dapat membawa manusia pada
kebenaran. Itulah yang sesungguhnya diharapkan oleh kafir Kristen pemuja Yesus.
Orang-orang kafir memang tidak ada bedanya, baik mereka yang hidup di masa lalu
atau yang hidup sekarang ini. Orang-orang kafir jahiliyah memerangi umat Islam
dengan pedang-pedang mereka, sedangkan orang-orang kafir di zaman kita ini
mendukung dengan mempermasalahkan ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan untuk
memerangi saudara-saudara mereka yang hidup di masa lalu.
Isa Al-Masih Tanpa Rahasia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kehidupan Muhammad sangat
bertolak-belakang dengan kehidupan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih tidak dianggap
hebat oleh dunia. Dia juga sangat terbuka kepada pengikut-Nya. Isa Al-Masih
tidak melakukan peperangan dan menyakiti orang lain. Lagi Dia menganggap pria
dan wanita sama dihadapan Allah.
Hal terbesar yang dilakukan Isa
Al-Masih adalah Dia rela berkorban supaya manusia dapat diampuni dosanya.
“Tentang Dialah [Isa Al-Masih] semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya
kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (Injil,
Kisah Para Rasul 10:43).
Muhammad adalah pribadi yang
penuh rahasia. Isa adalah pribadi yang terbuka. Dia adalah Tuhan yang menjelma
menjadi manusia. Datang ke dunia membawa terang kasih Allah bagi setiap
manusia. Isa bersabda, "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia
tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup" (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus
tidak melakukan peperangan, tetapi
pernyataan-pernyataan Yesus justru bertolak belakang dengan klaim mereka. Di
mana dalam Bible Perjanjian Baru Yesus menyatakan bahwa dirinya datang bukan
membawa damai tetapi membawa pedang (Matius 10:34). Ayat tersebut dengan sangat
jelas menyatakan Yesus bukan datang untuk membawa damai. Di ayat-ayat
selanjutnya Yesus juga mengatakan bahwa dirinya akan memisahkan orang dari
ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan
musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Semua yang dilakukan oleh Yesus
tersebut akan menimbulkan permusuhan dan permusuhan akan menimbulkan
peperangan. Jadi tepat kalau Yesus di awal (Matius 10:34) menyatakan
kedatangannya ke dunia bukan membawa damai, tetapi membawa pedang. Namun karena
Yesus dan orang-orang yang beriman kepadanya dalam kondisi lemah dan tak
berdaya, mereka tidak mampu membela diri dengan pedang. Yang dapat mereka
lakukan sementara itu hanya bersabar dan menghindar sebisa mungkin dari
perbuatan kejam orang-orang kafir.
Niat perang dan perlawanan Yesus
dan orang-orang yang beriman kepadanya sudah ada, tetapi karena kondisi mereka
yang pada saat itu masih lemah dan tak berdaya, mereka pada akhirnya tidak
mampu mengadakan perlawanan. Tuhan yang mengutus Yesus tidak pernah menyuruh
Beliau untuk berperang dan membunuh karena keadaan pada saat itu yang tidak
memungkinkan. Tetapi keadaan berbeda ketika Yesus datang di akhir zaman nanti.
Setelah Beliau mempunyai kekuatan serta dukungan yang cukup, Yesus akan
berperang dan membunuh. Sebagaimana ayat-ayat di bawah ini:
Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan
mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas
segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang
terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." (Wahyu 17:14)
Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih;
dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar," Ia
menghakimi dan berperang dengan adil. (Wahyu
19:11)
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang
kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (Wahyu 2:16)
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa Yesus rela mati di salib. Mereka juga mengatakan Yesus telah
menyerahkan nyawanya. Tetapi mengapa kesan tersebut sama sekali tidak terlihat.
Jika benar Yesus memang rela di salib dan menyerahkan nyawanya, mengapa ketika
akan pergi ke Yerusalem Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk membeli pedang
(Lukas 22:36)? Mengapa Yesus
memerintahkan murid-muridnya untuk menjaga dirinya dan terlihat Yesus sangat
ketakutan (Matius 26:38)? Mengapa
Yesus sampai sujud dan berdoa demi keselamatannya (Matius 26:42)? Dan mengapa ketika hampir mati di atas salib, Yesus
berteriak dengan keras: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?,” yang berarti: Allahku,
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Markus
15:34). Itu semua adalah bukti kalau Yesus tidak pernah rela mati di salib
dan tidak pernah rela mati. Yesus lebih tepat di sebut dikorbankan di kayu
salib daripada mengkorbankan diri di kayu salib.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang penuh rahasia, sedangkan Yesus
adalah pribadi yang terbuka. Itu tidak benar. Nabi Muhammad SAW bukanlah
pribadi yang penuh rahasia, itulah sebabnya mengapa para ulama dapat menyusun
kitab sirah yang isinya cukup detail menceritakan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Berbeda
dengan kisah kehidupan Yesus dalam Injil Kristen yang hanya menceritakan kisah
Yesus hanya sejak dia dilahirkan sampai berumur 12 (dua belas) tahun, lalu
menghilang ketika berumur 13 (tiga belas tahun sampai dengan 29 (dua puluh
sembilan) tahun kemudian muncul lagi pada usia 30 (tiga puluh) tahun, dan mati
pada usia 33 (tiga puluh tiga) tahun. Hilangnya kisah Yesus ketika beliau
berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17 (tujuh belas) tahun kisah Yesus
tidak ada atau hilang dan tidak tercatat di dalam Alkitab.
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Itulah kesesatan
para pemuja Yesus. Yesus sendiri tidak pernah mengatakan dirinya Tuhan atau
jelmaan Tuhan. Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap Yesus adalah Tuhan yang
menjelma menjadi manusia, karena Yohanes 1:14 menyatakan demikian. Padahal Yohanes
1:1-14 berasal dari hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari
Alexandria yang kemudian penyalin Kitab Yohanes kemudian mengadopsi hymne ini
dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes. Dalam Injil Kristen Yesus
memang mengatakan; "Akulah terang
dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12), tetapi di tempat lainnya Yesus juga mengatakan; “Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang
dunia.” (Yohanes 9:5). Itu berarti
Yesus
Bukan (Lagi) Terang Dunia.
0 Response to "Rahasia Di Balik Kehidupan Sang Nabi Umat Islam"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.