Tuhan Itu Pengampun Dosa, Bukan Penebus Dosa! |
Ajaran Menanggung Dosa Dalam Al-Quran
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Al-Quran menyinggung beberapa
ayat tentang seseorang memikul dosa orang lain.
“. . . seorang yang berdosa tidak
akan memikul dosa orang lain” (Qs 6:164).
“. . . seorang yang berdosa tidak
dapat memikul dosa orang lain . . .” (Qs 17:15).
“Dan orang yang berdosa tidak
akan memikul dosa orang lain . . .” (Qs 35:18).
“. . . seorang yang berdosa tidak
akan memikul dosa orang lain . . .” (Qs 39:7).
Mungkin Anda sedang pikir,
Al-Quran jelas bahwa seseorang tidak dapat memikul dosa orang lain. Tapi, jika
kita membaca dengan teliti, kita bisa melihat dalam semua ayat tersebut,
terdapat frasa “orang yang berdosa tidak . . .” Mengapa ini penting?
Pertama, dosa menjadi beban yang
berat bagi diri kita masing-masing. Kedua, keberadaan frasa ini bermakna ada
kemungkinan, bila ada seorang yang tidak berdosa, orang itu dapat menanggung
dosa orang lain. Tidak ada ayat dalam Al-Quran yang mengeliminasikan
kemungkinan itu. Adakah seorang yang suci dan tidak pernah berdosa?
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menyimpangkan makna
ayat-ayat Al-Qur’an agar sesuai dengan kemauan mereka. Memang dalam ayat-ayat
tersebut terdapat frasa “orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang
lain”. Jika hanya dibaca sampai dengan frasa itu, memang akan menimbulkan kesan
bahwa menurut Al-Qur’an hanya orang berdosa saja yang tidak dapat menanggung
dosa orang lain. Sedangkan orang yang tidak berdosa ada kemungkinan dapat
menanggung dosa orang lain. Tetapi ada frasa lain pada salah satu ayat
Al-Qur’an tersebut, yang dengan jelas menyatakan bahwa seseorang tidak akan
menanggung dosa selain dosanya sendiri. Perhatikan frasa kalimat bergaris bawah
pada ayat-ayat Al-Qur’an di bawah ini;
Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal
Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa
melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang
berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu
kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."
(Al An'aam: 164)
Frasa kalimat pada ayat di atas mencakup
secara umum siapa pun yang berbuat dosa, maka dosanya tersebut hanya akan
menimpa dirinya. Baik dia orang yang mungkin tidak berdosa atau lebih-lebih
orang yang berdosa, tidak akan menanggung dosa orang lain dan hanya menanggung
dosanya sendiri.
Ayat-ayat Al-Qur’an lainnya juga
menyatakan seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain selain dosanya
sendiri.
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya kecuali
golongan kanan (Al Muddatstsir:
38-39)
Maknanya, setiap orang
bertanggung jawab terhadap amal jahatnya, kecuali golongan kanan (ahli surga),
karena sesungguhnya berkah amal mereka yang saleh adakalanya dapat dilimpahkan
kepada anak cucu dan kaum kerabat mereka. Seperti yang disebutkan oleh Allah SWT.
di dalam surat Ath-Thur melalui firman-Nya yang artinya;
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti
mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. (Ath-Thur: 21)
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya (An Najm: 39)
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap
manusia hanya akan memperoleh apa yang diusahakannya. Baik berupa pahala atau
dosa.
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu
tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (Yaasiin: 54)
Senada dengan ayat sebelumnya,
ayat ini juga menyatakan seseorang hanya akan dibalasi dengan apa yang
dikerjakannya saja. Seseorang tidak akan dibalasi dengan pahala atau dosa orang
lain.
Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat
menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu
tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at
kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (Al Baqarah: 123)
Ayat ini jauh lebih jelas
daripada ayat-ayat sebelumnya. Tidak hanya menyatakan setiap manusia hanya akan
memperoleh apa yang diusahakan, tetapi dengan jelas juga menyatakan seseorang
tidak dapat menggantikan orang lain dan tidak akan di terima tebusan. Jadi untuk
kafir Kristen pemuja Yesus yang yakin selamat dengan menjadikan Yesus korban
tebusan, bersiap-siaplah kalian untuk gigit jari.
Nabi-Nabi Yang Berdosa
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Kita semua pernah berdosa.
Bagaimana dengan para nabi? Menurut Al-Quran dan AlKitab, para nabi juga
berdosa.
Nabi Adam
“. . . jika Engkau tidak
mengampuni kami . . . niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi”(Qs 7:23).
“. . . Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan
kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau . .
.” (Taurat, Kitab Kejadian 3:17).
Nabi Nuh
“. . . Dan sekiranya Engkau tidak
memberi ampun kepadaku . . . niscaya aku
akan termasuk orang-orang yang merugi” (Qs 11:47).
“Setelah ia minum anggur,
mabuklah ia . . .” (Taurat, Kitab Kejadian 9:21).
Nabi Ibrahim
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku
. . . pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (Qs 14:41).
“Kemudian Abimelekh memanggil
Abraham dan berkata kepadanya: "Perbuatan apakah yang kaulakukan . . .
sehingga engkau mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku?” (Taurat,
Kitab Kejadian 20:9).
Nabi Musa
“Musa berdoa: “Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku” (Qs
28:16).
“Ia [Musa] menoleh ke sana sini
dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu . . .”
(Taurat, Kitab Keluaran 2:12).
Nabi Daud
“. . . Dan Daud . . . meminta
ampun kepada Tuhannya lalu . . . bertaubat” (Qs 38:24).
“Lalu berkatalah Daud . . .
"Aku sudah berdosa kepada TUHAN . . ." (Kitab Nabi 2 Samuel 12:13).
Nabi-nabi lain juga berdosa.
Bagaimana dengan Nabi Islam dan Isa Al-Masih? Apakah mereka juga berdosa?
Menurut Anda, mungkinkah seorang
yang tidak pernah berdosa, dapat menanggung dosa orang lain? Lihatlah pandangan
Injil!
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa semua
manusia pernah berbuat dosa, termasuk para Nabi. Arah tulisan kafir Kristen
pemuja Yesus sesudah ini sudah dapat di tebak. Setelah menyatakan semua manusia
pernah berbuat dosa, termasuk para Nabi. Mereka akan menyatakan bahwa Yesus
satu-satunya manusia yang tidak pernah berbuat dosa sehingga mereka anggap
pantas dan dapat menebus dosa. Ayat yang akan mereka jadikan dalil sucinya
Yesus dari dosa adalah Al-Qur’an dan Hadits. Sedangkan Injil Kristen sendiri
justru menyatakan Yesus pernah berbuat dosa. Bagi anda yang sering mengunjungi
blog saya ini, pasti sudah tahu ayat Al-Qur’an dan Hadits mana yang saya maksud,
dan anda juga pasti tahu perbuatan dosa mana yang pernah dilakukan oleh Yesus
dalam Injil. Bagi saya postingan kafir Kristen pemuja Yesus setelah ini tidak
akan mengejutkan. Sesuci apa pun Yesus, tidak akan dapat menghapus dosa para
pemujanya. Ayat-ayat Al-Qur’an di atas telah membantah adanya transfer dosa,
baik oleh orang berdosa atau orang suci dari dosa. Ayat Bible Perjanjian Lama
juga menyatakan tidak ada transfer dosa, perhatikan ayatnya;
“Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku
punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.” (Yehezkiel 18:4)
Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut
menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan
anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang
fasik akan tertanggung atasnya. (Yehezkiel
18:20)
Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak
dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya
sendiri. (Ulangan 24:16)
Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia
bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa, di
mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah mati karena anaknya,
janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati
karena dosanya sendiri." (2
Tawarikh 25:4)
0 Response to "Dapatkah Seseorang Menanggung Dosa Orang Lain?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.