Islam dan Kristen merupakan agama
terbesar di Indonesia. Dalam kehidupan bermasyarakat dapat ditemui bagaimana
orang Kristen dan Islam hidup bertetangga dengan rukun dan saling menghargai.
Tidak ada permusuhan maupun pertikaian. Inilah salah satu bentuk kerukunan umat
beragama. Walaupun sering kali ditemukan orang Kristen mengalami diskriminasi
sebagai agama minoritas.
Ormas Islam di Indonesia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Selain sebagai agama mayoritas,
Islam juga mempunyai beberapa jaringan/ormas. Di antaranya adalah Front Pembela
Islam (FPI), sebuah organisasi Islam bergaris keras. Organisasi ini menjadi
sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial sejak tahun 1998,
terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya, yaitu Laskar Pembela Islam.
Di samping itu, aksi kekerasan yang mereka lakukan juga sering diperlihatkan
dalam media massa.
Mungkin karena keresahan
masyarakat yang sering ditimbulkan ormas ini, Islam akhirnya dipandang sebagai
agama keras, khususnya oleh non-Muslim. Selain itu, Al-Quran juga “sepertinya”
mendukung kekerasan tersebut melalui ayat-ayatnya yang menyerukan perang.
Misalnya lihatlah Qs 8:65, “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min untuk
berperang...”
Organisasi Islam lainnya adalah
Jaringan Islam Liberal (JIL). Sebagaimana namanya Islam Liberal, kelompok ini
menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang
menindas.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa ormas
Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi Islam bergaris keras. Saya
juga pernah berpikir seperti itu. Dulu ketika media-media mainstream menjadi
satu-satunya sumber informasi. Tetapi setelah munculnya era digital seperti
sekarang ini, ketika informasi sudah tidak lagi di dominasi oleh media
mainstream, terungkaplah jika ormas Front Pembela Islam (FPI) tidak se radikal
yang mereka katakan. Selama ini kita telah tertipu dengan media-media
mainstream yang ada. Mereka sudah tidak lagi berimbang dalam menyajikan berita.
Mungkin itu karena media meinstream banyak dikuasai oleh orang-orang kafir atau
dikuasai oleh muslim-muslim Liberal. Ketika ormas Front Pembela Islam (FPI)
melakukan demo. Apa lagi jika di dalam aksi demo tersebut sampai terjadi kericuhan.
Maka media-media mainstream akan mem-blow up habis-habisan dengan tidak lupa
menayangkan secara berulang-ulang cuplikan aksi perusakan yang dilakukan FPI
terhadap kafe, tempat pelacuran, warung remang-remang, miras, dan lain-lain. Tetapi
ketika ormas Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi sosial ketika terjadi
musibah. Tidak satu pun media yang menayangkannya. Dengan demikian akan timbul
kesan negatif masyarakat terhadap ormas Front Pembela Islam (FPI).
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa Al-Qur’an mendukung “kekerasan” yang dilakukan ormas Front
Pembela Islam (FPI) dengan adanya ayat-ayat perang di dalamnya. Tidak ada
hubungannya sama sekali perintah-perintah perang dalam Al-Qur’an dengan
“kekerasan” yang dilakukan oleh ormas Front Pembela Islam (FPI). Yang dilakukan
oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) bukanlah perang menghadapi orang-orang
kafir sehingga dapat dihubung-hubungkan dengan ayat-ayat perang di dalam
Al-Qur’an. Apa yang dilakukan ormas
Front Pembela Islam (FPI) hanya sebatas Nahi
Munkar (mencegah kemungkaran) dengan melakukan sweeping dan menutup secara
paksa tempat-tempat yang di anggap menjadi sumber kemaksiatan. Seperti
tempat-tempat pelacuran, perjudian, kafe yang menjual miras dan sebagainya.
Jika mau dicari korelasinya di dalam Al-Qur’an, ayat yang tepat adalah ayat
berikut;
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali
'Imran: 104)
Jadi mencegah kemungkaran seperti
yang telah dilakukan oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) memang diperintahkan
Allah SWT. Oleh karena itu banyak umat Islam yang bersimpati dengan apa yang
dilakukan ormas Front Pembela Islam (FPI). Walaupun tidak sedikit juga umat
Islam yang beranggapan apa yang dilakukan oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) tidak
tepat. Mereka beralasan yang boleh melakukan nahi munkar hanya aparat penegak hukum.
Kafir Kristen pemuja Yesus sering
merasa sok imut dengan menunjuk orang lain melakukan kekerasan, seolah diri
mereka tidak pernah melakukan kekerasan. Bahkan ada perbuatan Yesus dalam Injil
Kristen yang juga dapat dikatakan melakukan kekerasan. Tujuan Yesus yang ingin membersihkan
rumah ibadah dari jual beli adalah benar, tetapi dengan cara yang dapat di
anggap melakukan kekerasan. Ini dia ayatnya;
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci
dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar
dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (Yohanes 2:15)
Sekilas Tentang Jaringan Islam Liberal (JIL)
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: JIL merupakan wadah bagi
siapapun yang memiliki aspirasi dan kepedulian terhadap gagasan Islam Liberal.
Misi mereka adalah mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan
prinsip-prinsip yang mereka anut. Membuka ruang dialog yang bebas dari tekanan
konservatisme juga merupakan salah satu dari tujuan jaringan ini. Selain itu,
mereka juga mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan
manusiawi.
Jawaban Saya: Gagasan Islam Liberal bukan gagasan Islam sebenarnya.
Jaringan Islam Liberal (JIL) adalah wadah bagi orang-orang munafik yang
memiliki aspirasi menyesatkan umat Islam dari agamanya yang lurus. Kesesatan Jaringan
Islam Liberal (JIL) di antaranya menganggap Al-Qur’an dan Hadits tidak
seluruhnya benar, menganggap semua agama benar, tidak mengakui adanya hukum
Tuhan, hingga syari’at mu’amalah (pergaulan antar manusia) dia kampanyekan agar
tidak usah diikuti, seperti syari’at jilbab, qishosh, hudud, potong tangan bagi
pencuri dan sebagainya itu tidak usah diikuti. Dan banyak lagi kesesatan
pemikiran liberal JIL yang tidak mungkin saya sebutkan semuanya di sini. Itulah
sebabnya kafir Kristen pemuja Yesus mendukung Jaringan Islam Liberal (JIL).
Karena mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu menyesatkan umat Islam.
JIL Menghargai Sesama Manusia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Salah satu sikap liberal yang
mereka tunjukkan adalah cara mereka menyikapi insiden yang dialami oleh Jemaat
Ahmadiyah. Menurut JIL, tidak seharusnya Jemaat Ahmadiyah diperlakukan dengan
tindak kekerasan hanya karena mereka memiliki keyakinan yang berbeda. Dimana
letak keadilan bila melarang keyakinan seseorang yang bersemayam di lubuk
hatinya?
JIL adalah salah satu contoh
jaringan Islam yang dapat menghargai sesama. Bersedia untuk tukar-pikiran
dengan orang-orang di luar jaringan mereka. Mereka juga tidak memandang agama
lain negatif, sebaliknya mereka menjunjung tinggi kerukunan beragama. Walaupun
jaringan ini tidak melanggar norma-norma Islam, tetapi mereka juga mendapat
perlawanan dari sesama ormas Islam yang bergaris keras.
Jawaban Saya: Ahmadiyah adalah agama yang diciptakan oleh orang
India bernama Mirza Ghulam Ahmad yang mati hina dipenuhi kotorannya sendiri.
Kekerasan terjadi terhadap pengikut Ahmadiyah karena mereka mengaku beragama
Islam, walaupun ajaran-ajaran Ahmadiyah sangat jauh dari Islam, seperti
menganggap ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Apa yang dilakukan oleh
Ahmadiyah jelas termasuk penodaan terhadap agama Islam, tetapi pihak berwajib
tidak pernah menindaknya. Jemaat Ahmadiyah yang dengan jelas telah melakukan penodaan
agama, tidak pantas dihargai oleh umat Islam. Jaringan Islam Liberal (JIL) yang
jelas-jelas memiliki pemikiran sesat, dibela oleh kafir Kristen pemuja Yesus.
Bukan sesuatu yang aneh jika orang-orang kafir, munafik dan sesat saling bantu
membantu.
Ajaran Alkitab Perihal Memperlakukan Orang Lain
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah menciptakan manusia
dengan beraneka-ragam sifat dan watak, kesemuanya dikasihi Allah. Bila Allah
Sang Pencipta saja dapat mengasihi ciptaan-Nya, bagaimana mungkin manusia
sebagai ciptaan dapat membeda-bedakan seorang dengan yang lain?
Isa Al-Masih mengajarkan, “Jangan
kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang
kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Injil, Rasul Besar Matius 7:1-2)
Sebesar apapun kesalahan yang
dilakukan seseorang, tidaklah layak dihukum dengan kekerasan. Seorang tidak
lebih baik atau suci dari orang lain, setiap manusia berdosa dan layak menerima
hukuman dari Allah, "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut
pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya." (Injil,
Surat Ibrani 10:30)
Jawaban Saya: “Jangan kamu
menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu
pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Matius
7:1-2)
Dengan ayat di atas, kafir
Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus mengajarkan untuk tidak menghakimi.
Tampaknya kafir Kristen pemuja Yesus masih harus banyak belajar memahami Bible.
Jika hanya di baca dua ayat seperti itu, memang terlihat seolah Yesus
mengajarkan pada pengikutnya untuk tidak menghakimi. Padahal ayat tersebut dikatakan
Yesus sebagai teguran untuk orang-orang munafik agar tidak menghakimi kesalahan
orang lain, sementara mereka juga melakukan kesalahan yang sama. Teguran dan
kecaman Yesus terhadap orang-orang munafik sering terjadi dan ini adalah salah
satu di antaranya. Perhatikan ayat-ayat di bawah ini;
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok
di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku
mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai
orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
(Matius 7:3-5)
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa sebesar apapun kesalahan yang dilakukan seseorang, tidaklah
layak dihukum dengan kekerasan. Jika hukuman bagi seseorang yang melakukan kesalahan
di pandang sebagai bentuk kekerasan, laku pelaku kejahatan harus di hukum
dengan hukuman seperti apa? Coba jelaskan kepada saya!
Memang menurut ajaran Yesus yang
ada dalam Injil, orang Kristen harus mengampuni orang yang telah berbuat dosa
padanya. Tidak boleh membalas perbuatan jahat orang lain dengan cara
menuntutnya untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya. Tetapi ajaran
tersebut mustahil dilakukan oleh kafir Kristen pemuja Yesus. Buktinya ketika
mereka menjadi korban kejahatan, kafir Kristen pemuja Yesus mendatangi pihak
berwajib untuk dapat menuntut perbuatan jahat pelaku kejahatan. Hukum kasih
mustahil dapat dijalankan karena bertentangan dengan sifat alamiah manusia. Manusia
pasti akan berupaya membalas perbuatan jahat seseorang kepadanya, yang pasti
tidak akan rela memberikan properti pribadinya kepada orang jahat yang
menginginkannya. Manusia akan berupaya dengan sekuat tenaga agar dirinya tidak
menjadi korban tindak kejahatan, dan kalau pun takdir menentukannya menjadi
korban tindak kejahatan, manusia sekali lagi akan berupaya agar pelaku
kejahatan tersebut mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya. Itulah sebabnya
sampai dengan sekarang, ajaran kasih tidak pernah menjadi hukum positif di
sebuah negara di dunia ini. Hukum kasih hanya terbatas pada retorika-retorika
gereja dan hanya menjadi slogan-slogan agama.
Jaringan Islam Liberal Mempunyai Pemahaman Yang Sehat
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bila seluruh umat beragama (khususnya
Muslim) di Indonesia mempunyai pemahaman seperti Jaringan Islam Liberal, jelas
akan tercipta kerukunan beragama. Tidak ada lagi tindak kekerasan, penyerangan
atas kelompok lain, dan yang merasa agamanya paling benar. Tujuan kedatangan
Isa Al-Masih ke dunia ini adalah melepaskan manusia dari bertindak keras.
Sehingga saat di kayu salib, Dia tidak mencaci-maki musuh-Nya, yaitu mereka
yang menyalibkan-Nya. Sebaliknya, kata-kata terakhir bertujuan membawa damai di
bumi. Sebelum menghembus nafas terakhir-Nya ia berseru, “Ya Bapa, ampunilah
mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Injil, Lukas 23:24)
Jawaban Saya: Masih memperlihatkan dukungannya terhadap Jaringan
Islam Liberal (JIL), Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa bila seluruh umat
beragama di Indonesia mempunyai pemahaman seperti Jaringan Islam Liberal (JIL) maka
akan tercipta kerukunan beragama. Silakan kalau memang semua umat beragama selain
Islam mengadopsi pemahaman Jaringan Islam Liberal. Toh tidak ada bedanya bagi mereka,
tetap saja mereka pasti akan kekal di neraka. Bagi umat Islam, pemahaman Islam
liberal adalah pemahaman yang merusak. Tidak boleh diikuti karena jelas akan
mengantarkan seseorang pada kekufuran.
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi
pakaian-Nya. (Lukas 23:34)
Ketika di salib Yesus tidak
mencaci musuh-musuhnya, bahkan justru berdoa kepada Tuhan agar orang yang
menyalibnya di ampuni. Hal tersebut dilakukan oleh Yesus karena sudah tidak
mampu membalas perbuatan jahat musuh-musuhnya. Boleh jadi saat kedatangan yang
pertama Yesus tidak memiliki daya untuk membalas perbuatan-perbuatan keji
terhadap dirinya, tetapi bagaimana dengan kedatangan Yesus yang kedua kalinya?
Apakah ada kasih terhadap musuh-musuhnya? Apakah ada doa kepada mereka? Apakah
Yesus tidak akan membalas? Ketahui jawabannya dengan membaca ayat-ayat dibawah
ini;
Anak Manusia akan menyuruh
malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan
dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan
dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan
gigi. (Matius 13:41-42)
Sebab Anak Manusia akan datang
dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan
membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Matius 16:27)
Kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila
Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku,
akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku
Israel. (Matius 19:28)
"Apabila Anak Manusia
datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia
akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan
dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada
seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan
menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah
kiri-Nya. (Matius 25:31-33)
Dan Ia akan berkata juga
kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu
orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk
Iblis dan malaikat-malaikatnya. (Matius 25:41)
Dan mereka ini akan masuk ke
tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
(Matius 25:46)
Pada waktu itulah si
pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya
dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
(2Tesalonika 2:8)
Dan untuk memberikan kelegaan
kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari
dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya,
dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan
terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus,
Tuhan kita. (2 Tesalonika 1:7-8)
Dan semua pasukan yang di
sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang
putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan
memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan
Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang
Mahakuasa. (Wahyu 19:14-15)
Sebab itu bertobatlah! Jika
tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka
dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (Wahyu 2:16)
0 Response to "Tidak Semua Ormas Islam Mengusung Aliran Keras"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.