Umumnya setiap orang di dunia
mengharapkan toleransi di antara sesama. Terlebih toleransi antara umat
beragama. Bila hal ini terjadi, maka kita akan dapat melihat lebih banyak
kedamaian daripada perang. Bagaimana dengan agama Islam dan Kristen? Apakah
Kristen dan Islam mengajarkan toleransi? Ajaran mana layak diikuti?
Orang Menuduh Intoleransi Islam
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Akhir-akhir ini orang di
seluruh dunia menuduh Islam intoleran. Umat Islam merasa tuduhan ini tidak
adil. Sebab banyak Muslim yang sangat toleran, baik hati, dan cinta damai.
Walaupun tidak setuju dengan tuduhan ini, kami bisa mengerti mengapa orang
menuduh Islam tidak toleran akhir-akhir ini.
Pertama, walaupun Indonesia termasuk
negara Islam yang lebih toleran, hampir 1.000 gereja di Indonesia dalam 11
tahun terakhir ditutup secara paksa. Dan banyak lagi yang tidak mendapat ijin
pembangunan.
Kedua, hampir setiap hari ada
teroris yang bunuh diri dan membunuh orang lain dalam nama agama. Pantaskah
agama mayoritas ini mendapat tuduhan tentang intoleransi ini? Silakan menjawab
melalui email ini.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan di Indonesia
dalam 11 tahun terakhir ditutup secara paksa. Sayangnya mereka tidak
menjelaskan dengan alasan apa gereja-gereja itu ditutup. Sedangkan menurut
sebuah laporan dari Christian Broadcasting Network (CBN) pada tahun 2012 yang
menggambarkan pertambahan jumlah gereja di Indonesia merupakan yang paling
drastis dibandingkan di negara lain, termasuk di negara barat. Billy
Njotorahardjo, pastor Gereja Bethel Indonesia mengatakan bahwa gereja di
Indonesia bertambah dari hanya 400 unit menjadi lebih dari 6.000 unit dalam
waktu empat tahun terakhir. Penutupan 1000 gereja dalam 11 tahun, belum ada
apa-apanya bila dibandingkan dengan pertumbuhan gereja yang mencapai lebih dari
5600 unit dalam waktu empat tahun. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga pernah
mengatakan kalau pertumbuhan gereja mencapai 130 persen dalam 20 tahun,
sedangkan Masjid hanya 63 persen di waktu yang sama. Dengan pertumbuhan gereja
yang demikian pesat, masihkah Muslim Indonesia dapat di anggap intoleran
terhadap agama lain?
Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan bahwa hampir setiap hari ada teroris di Indonesia yang bunuh diri
dan membunuh orang lain atas nama agama. Hampir setiap hari ada teroris yang bunuh diri dan membunuh orang lain? Saya tidak
percaya dengan apa yang mereka katakan. Mana buktinya kalau hampir setiap hari ada
teroris di Indonesia yang bunuh diri dan membunuh orang lain? Di dunia saja
belum tentu ada teroris yang hampir setiap hari bunuh diri dan membunuh orang lain, apalagi di
Indonesia. Selain itu, korban dari kejahatan teroris di dunia bukan hanya
orang-orang kafir, tetapi Muslim juga banyak yang menjadi korban. Bagaimana dapat
dikatakan jihad, jika Muslim juga yang menjadi korbannya?
Jadi jihad memang salah satu
amalan paling utama setelah shalat dan berbakti kepada kedua orang tua. Dalam
riwayat lainnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah di tanya
mengenai amalan yang menyamai pahala jihad. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam menjawab tidak ada amalan yang menyamai jihad, amalan jihad baru dapat
dikalahkan apabila seseorang beribadah tanpa henti dan berpuasa tanpa
berbuka (Shahih Bukhari:
2577). Sampai-sampai Allah berjanji kepada siapa saja yang berjihad
di jalan-Nya, bila dia wafat maka akan dimasukkannya ke surga atau bila dia
selamat maka dia akan pulang dengan membawa pahala atau ghanimah (Shahih Bukhari: 2579). Namun
ingat tidak semua orang kafir boleh diperangi. Hanya orang kafir harbi
yang boleh diperangi. Mereka adalah seluruh orang musyrik dan Ahli kitab yang
menampakkan permusuhan dan menyerang kaum Muslimin. Golongan ini diperangi,
apabila ia atau negaranya telah menampakkan atau menyatakan perang terhadap
kaum Muslimin atau kaum Muslimin terlebih dahulu mengumumkan perang terhadap
mereka setelah orang-orang kafir ini menolak ajakan kepada Islam. Perlu
diketahui, tidak semua kafir harbi diperangi. Dalam banyak hadits, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh orang yang tidak ikut perang
seperti anak-anak, wanita, orang-orang jompo, lumpuh, banci, pendeta dan orang
buta.
Kebanyakan yang menjadi korban
teroris bukanlah tergolong kafir harbi yang boleh diperangi. Mereka hanyalah
warga negara biasa yang hidup damai berdampingan dengan kaum Muslimin. Mereka
harusnya di dakwahi bukannya di bunuh. Membunuh mereka hanya merugikan diri
sendiri, tidak masuk surga justru dapat masuk neraka karena membunuh. Di tambah
lagi pelaku membunuh orang Kristen yang tidak bersalah dengan bom bunuh diri.
Padahal bunuh diri di dalam Islam haram hukumnya, sebagaimana firman Allah yang
artinya;
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu. (An Nisaa': 29)
Dalam hadits shahih Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa
menjatuhkan diri dari gunung, hingga membunuh jiwanya (bunuh diri), maka ia
akan jatuh ke neraka jahannam, ia kekal serta abadi di dalamnya selama-lamanya.
Barang siapa menegak racun, hingga meninggal dunia, maka racun tersebut akan
berada di tangannya, dan ia akan menegaknya di neraka jahannam, ia kekal serta
abadi di dalamnya selama-lamanya. Dan barang siapa bunuh diri dengan (menusuk
dirinya dengan) besi, maka besi itu akan ada di tangannya, dengannya ia akan
menghujamkan ke perutnya di neraka jahannam, ia kekal dan abadi di dalamnya
selama-lamanya." (Shahih
Bukhari: 5333)
Apakah Islam Mengajarkan Toleransi?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Menurut Ustadz Farid Ahmad
Okbah, Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi sifat toleran. Dia
berkata, “. . . kita punya agama kita laksanakan, kalian punya agama silakan
laksanakan agama kalian.”
Mukmin sering mengutip ayat,
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) . . .” (Qs 2:256) untuk
menunjukkan toleransi dalam agama Islam. Penulis sangat setuju dengan
pernyataan itu. Sayangnya, banyak orang beragama lebih setuju dengan ayat-ayat
tentang kekerasan, seperti Qs 2:191; 9:5, 29, 123.
Memang ada ajaran toleransi dalam
Islam. Tapi, adakah ajaran lain, di samping toleransi, yang lebih layak
diikuti?
Jawaban Saya: Dan bunuhlah
mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka
telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari
pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika
mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat
itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (Al-Baqarah: 191)
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang
musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah
mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan
sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk
berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. (At-Taubah: 5)
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula)
kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh
Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah),
(yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka
membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (At-Taubah: 29)
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di
sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan dari padamu, dan
ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa. (At-Taubah: 123)
Al-Baqarah: 191 adalah ayat
pertama yang memerintahkan kaum Muslimin untuk berperang. Perintah perang
tersebut bukan dalam rangka memaksa orang-orang kafir Musyrik Mekkah untuk
masuk agama Islam. Perintah perang di ayat tersebut turun sebagai bentuk
pertahanan diri terhadap orang-orang kafir Musyrik Mekkah yang ingin memerangi
kaum Muslimin. Keterangan tersebut tidak akan Anda dapati jika tidak membaca
ayat sebelumnya. Perhatikan ayat ini; Dan
perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah
kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas (Al-Baqarah:
190). Tidak berbeda dengan Al-Baqarah: 190, At-Taubah: 5 adalah perintah
untuk memerangi orang-orang kafir Musyrik Mekkah karena mereka memerangi kaum
Muslimin.
Sedangkan At-Taubat: 29 merupakan
ayat pertama yang memerintahkan untuk memerangi kaum Ahli Kitab sesudah
menyelesaikan perkara yang menyangkut kaum musyrik dan sesudah manusia masuk ke
dalam agama Allah (agama Islam) secara bergelombang-gelombang, serta seluruh
Jazirah Arabia telah tegak di dalam kekuasaan agama Islam. Setelah itu Allah
SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar memerangi kaum Ahli Kitab, yaitu
orang-orang Yahudi dan Nasrani. Hal ini terjadi pada tahun sembilan Hijriah.
Perang yang ada dalam Islam tidak
sekalipun dimaksudkan untuk memaksa orang kafir untuk masuk Islam. Bahkan
setelah kaum Muslimin menguasai negeri orang Kafir, orang-orang kafir yang
tinggal dalam negeri tersebut tidak pernah di paksa untuk masuk Islam. Mereka
diberi kebebasan menjalankan agama tanpa gangguan sedikit pun. Mereka hanya
diminta untuk membayar jizyah, yang besarannya satu dinar per tahun untuk orang
dewasa kaum laki-laki yang mampu membayarnya. Perang adalah jalan terakhir yang
di tempuh, setelah ajakan kepada Islam atau membayar jizyah di tolak oleh Kaisar
atau Raja penguasa negeri kafir tersebut. Perang adalah jalan agar dakwah Islam
masuk ke negeri yang di kuasai oleh orang kafir, bukan jalan untuk memaksa
orang-orang kafir masuk Islam. Dalam perang, Allah SWT bermaksud menyiksa dan
menghinakan orang-orang kafir melalui tangan-tangan kaum Muslimin yang
berjihad. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;
Perangilah mereka, niscaya
Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian dan Allah
akan menghinakan mereka dan menolong kalian terhadap mereka, serta melegakan
hati orang-orang yang beriman. (At-Taubah: 14)
Dalam Islam ada toleransi. Tetapi
itu bukan untuk orang-orang kafir yang memerangi kaum Muslimin. Bukan pula untuk
orang-orang kafir yang membuat fitnah dan mengusir kaum Muslimin dari
negerinya. Toleransi kaum Muslimin juga tidak berlaku bagi orang-orang kafir, Musyrik
dan pelaku maksiat. Itu sebabnya dalam Islam ada yang namanya dakwa dan jihad. Ada
yang namanya amal ma’ruf dan nahi mungkar. Dengan menulis tulisan seperti ini
saja, kafir Kristen pemuja Yesus terbukti intoleran terhadap keyakinan kaum
Muslimin terhadap agamanya.
Isa Al-Masih Mengajar Kasih Daripada Toleransi
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Isa Al-Masih tidak menekankan
toleransi. Ia lebih berfokus kepada kasih. Kasih lebih baik daripada toleransi.
Dengan sikap toleransi, seseorang dapat mengabaikan orang lain. Tapi dalam
kasih, seseorang benar-benar perduli tentang orang lain.
Isa Al-Masih mengajarkan, “. . .
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius
22:39). Suatu hari Isa menceritakan satu perumpamaan tentang seorang dari suku
Samaria yang mengasihi orang Yahudi. Orang Yahudi itu babak belur karena
dirampok dan orang Samaria itu menolongnya. Ingat, di zaman itu, orang Yahudi
dan orang Samaria saling membenci.
Isa mengajarkan kita harus
mengasihi semua orang, termasuk musuh. Tidak boleh membenci siapapun. Sebagai
pengikut Isa, kami mengasihi setiap manusia sehingga ingin mereka selamat dari
hukuman dosa dan neraka.
Isa mengasihi Anda hingga Ia rela
wafat guna mengampuni dosa Anda. Ia sudah menunjukkan kasih-Nya dengan
menanggung dosa Anda, agar Anda bisa bebas dari perhambaan dosa dan hukuman
neraka akibat dosa. Silakan mengemail kami jika Anda ingin menghindari hukuman
neraka.
Jawaban Saya: Saya tadinya mau memberikan bukti kalau Yesus tidak
toleran. Tapi karena kafir Kristen pemuja Yesus telah menyatakan Yesus tidak
menekankan toleransi atau dapat kita katakan tidak mengajarkan toleransi, tidak
ada perlunya saya membuktikan kalau Yesus tidak toleran.
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:39). Ini salah satu ayat
andalan kafir Kristen pemuja Yesus. Dengan ayat tersebut, kafir Kristen pemuja
Yesus mengatakan Yesus mengajarkan kasih. Padahal ayat itu berasal dari Taurat
yang sengaja dikutip oleh pengarang Injil untuk di atas-namakan Yesus. Bible
Perjanjian Lama telah lama ada sebelum Injil ditulis. Mudah bagi para penulis
Injil Kristen untuk mengutip ayat-ayat Bible Perjanjian Lama kemudian mereka
katakan sebagai perkataan Yesus. Oleh karenanya kita tidak dapat memastikan apakah
ayat tersebut memang benar-benar pernah diucapkan Yesus semasa hidupnya.
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap
orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri; Akulah TUHAN. (Imamat
19:18).
0 Response to "Apakah Islam Adalah Agama Yang Paling Toleran?"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.