“Ajaran Allah Tritunggal/Trinitas
itu tidak masuk akal, bertentangan dengan Allah Yang Esa.” Itulah yang sering
kami dengar. Kami maklum bila banyak orang kesulitan memahami Allah Tritunggal.
Mengapa Imam Besar Masjid Istiqlal menyatakan bahwa Allah Tritunggal tidak
bertentangan dengan Tuhan Yang Maha Esa?
Trinitas, Penjelasan Imam Besar Masjid Istiqal
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Prof. Dr. KH Nasarudin Umar,
Imam Besar Masjid Istiqal mengakui
“Doktrin Trinitas . . . agama Kristen sama sekali tidak berbenturan
dengan ketuhanan YME [Yang Maha Esa]. Doktrin Trinitas . . . menggambarkan satu
Tuhan dalam tiga pribadi . . . yaitu Bapa, Anak [Isa Al-Masih] dan Roh Kudus .
. . Meskipun memiliki tiga pribadi tetap satu.”
Pengertian Prof. Dr. KH Nasarudin
Umar luar biasa. Benar, Allah Tritunggal terdiri dari “. . . Bapa dan Anak [Isa
Al-Masih] dan Roh Kudus . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).
Jawaban Saya: Pedoman utama umat Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits
Nabi, bukan perkataan ulama atau pakar-pakar Islam. Perkataan ulama atau
pakar-pakar Islam boleh di ikuti selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan
Hadits Nabi. Jika ada perkataan ulama atau pakar-pakar Islam yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Hadits Nabi, maka umat Islam wajib untuk tidak
mengikutinya. Salah satu pendapat yang harus di tolak adalah pernyataan pakar
Islam yang bernama KH Nasarudin Umar. Beliau
menyatakan bahwa konsep Trinitas dalam Kristen tidak
bertentangan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, bahkan dengan cerobohnya KH
Nasarudin Umar menyamakan Trinitas dalam Kristen dengan Asmaul Husna.
Pernyataan KH
Nasarudin Umar bahwa konsep Trinitas tidak bertentangan dengan Ketuhanan
Yang Maha Esa adalah keliru. Kafir Kristen pemuja Yesus memang benar-benar
meyakini tiga Tuhan yang sehakikat; Tuhan Bapa, Tuhan Putera dan Tuhan Roh
Kudus. Tidak heran jika Allah SWT dalam Al-Qur’an melarang orang-orang Kristen mengatakan Tuhan itu tiga,
bahkan juga mengkafirkan mereka;
...Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah
kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan
itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha
Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (An-Nisaa': 171)
Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang
tiga," padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa.
(Al-Maidah: 73)
Dalam agama Kristen ada konsep
Tritunggal atau Trinitas. Tritunggal atau Trinitas
adalah kepercayaan yang mempercayai bahwasanya Allah terdiri dari tiga oknum
yang ketiganya adalah Tuhan; Tuhan Bapa, Tuhan Putra dan Tuhan Roh Kudus.
Konsep ketuhanan tersebut sama sekali tidak dapat disamakan dengan Asmaul Husna
yang hanya merupakan nama-nama Allah SWT. Asmaul Husna bukan pribadi atau oknum
Tuhan dengan tugas dan fungsi yang berbeda-beda sebagaimana Tuhan Bapa, Tuhan
Putra dan Tuhan Roh Kudus dalam keyakinan sesat Kristen. Terlihat sekali kalau KH
Nasarudin Umar tidak mengenal
Tuhan-tuhan Kristen dan beliau berbicara seperti itu hanya untuk menyenangkan
orang-orang kafir Kristen dengan keyakinan mereka yang sesat dan menyesatkan.
Imam Besar Masjid Istiqal Menjelaskan Konsep Anak Allah
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Soal Isa Al-Masih Anak Allah,
Prof. Dr. KH Nasarudin Umar prihatin dengan orang-orang non-Kristen yang
mengkaitkan, “. . . kata ‘Anak’ . . . dengan anak biologis. Padahal dalam
bahasa Arab kata ‘Ibn’ atau ‘Son’ dalam Bahasa Inggris tidak selamanya berarti
anak biologis.”
“Kata ‘anak’ bisa berarti simbol
kedekatan atau representatif. Seperti kata ‘anak-anak Indonesia di luar negeri’
berarti anak-anak yang menampilkan ciri khas dan karakteristik bangsa
Indonesia. Seorang anak sering lebih mencirikan karakter bapaknya . . .,”
tambahnya.
Imam Besar Masjid Istiqal itu
benar. Isa Al-Masih sebagai Anak Allah bukanlah anak biologis atau jasmaniah.
Melainkan Isa Al-Masih, Firman Allah itu sehakikat (sedzat) dengan Allah.
Jawaban Saya: Memang istilah “anak Allah”
dalam Bible selalu bermakna kiasan atau figuratif, itu adalah kebiasaan
orang-orang kafir menyebut orang-orang saleh di antara mereka dengan sebutan
anak Allah. Yang harus diketahui oleh kafir Kristen, Al-Qur’an bukan hanya menyatakan
Allah Subhanahu wa Ta’ala itu tidak beranak dalam arti harfiah, tetapi
Al-Qur’an juga menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga tidak beranak
dalam arti kiasan atau figuratif. Perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
Dia Pencipta langit dan
bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri.
Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Al
An'aam: 101)
Ayat di atas adalah bantahan
Al-Qur’an terhadap orang-orang yang menganggap Allah Subhanahu wa Ta’ala
memiliki anak. Yang dimaksud anak pada ayat di atas adalah anak dalam arti
biologis arena dihubungkan dengan mempunyai istri. Sekarang perhatikan
ayat-ayat di bawah ini.
Patutkah Dia mengambil
anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan Dia mengkhususkan buat
kamu anak laki-laki. (Az Zukhruf: 16)
Dan mereka berkata:
"Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak." (Maryam:
88)
Dan mereka berkata:
"Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak",
Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang
dimuliakan (Al Anbiyaa': 26).
Kafir Kristen pemuja Yesus boleh
mengatakan istilah “anak Allah” dalam Kristen bermakna kiasan atau figuratif. Tetapi
sebagian kafir Kristen pemuja Yesus tidak pernah menyebut bahwa yang di maksud
dengan Yesus anak Allah bukanlah anak dalam arti hasil dari
hubungan biologis suami-istri, melainkan dengan jujur mereka menyatakan bahwa
Yesus di sebut anak Allah karena adanya ‘hubungan’ antara Maria dengan Roh
Tuhan. Mereka juga mengatakan, bahwa karena Yesus lahir dari Maria sebagai
manusia maka Yesus itu juga manusia, dan karena lahir dari Tuhan yang berupa
Roh, maka Yesus itu disebut Anak Tuhan, Anak Allah, dan karena Anak
Allah, Yesus itu juga Allah. “Karena Anak Allah, Yesus itu juga
Allah”, ungkapan ini dapat dinyatakan demikian kecuali hanya jika Yesus
memang benar-benar anak biologis Allah.
Bapa, Anak dan Roh Kudus, Tiga Tuhankah?
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Bapa adalah kiasan untuk Allah.
Anak Allah/Isa Al-Masih “. . . adalah Firman [Kalimatullah] . . . dan Firman
itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Dan Roh Kudus adalah
Roh-Nya Allah (atau Hayatullah/Hidup-Nya Allah) (Injil, Kisah Para Rasul 5:3-).
Jadi Allah Tritunggal terdiri
dari Allah, Firman-Nya dan Roh-Nya. Ketiganya satu, sebab Firman Allah dan Roh
Allah bersama Allah selamanya. Adakah kesalahan ajaran Tritunggal itu,
sampaikanlah kepada kami di sini.
Jawaban Saya: Tritunggal atau Trinitas adalah kepercayaan yang
mempercayai bahwasanya Allah terdiri dari tiga oknum yang ketiganya adalah
Tuhan; Tuhan Bapa, Tuhan Putra dan Tuhan Roh Kudus. Bapa,
Putera dan Roh Kudus bukanlah sifat yang ada pada Allah sebagaimana
sifat-sifat Allah SWT dalam Islam. Bapa, Putera dan Roh
Kudus adalah nama tiga pribadi Tuhan yang ketiganya memiliki tugas dan
fungsinya masing-masing. Bapa sebagai Tuhan pencipta, Putera atau Yesus sebagai
Tuhan penebus dan Roh Kudus sebagai Tuhan penghibur atau penolong. Mencipta
adalah kuasa yang hanya di miliki oleh Tuhan Bapa, menebus adalah kuasa yang
hanya di miliki oleh Tuhan Putera atau Yesus dan menghibur atau menolong adalah
kuasa yang hanya di miliki oleh Tuhan Roh Kudus. Kafir Kristen pemuja Yesus
mengatakan Bapa, Putera dan Roh Kudus adalah satu, tetapi Injil Kristen menyatakan kalau
ketiganya bukanlah satu. Dalam Injil Kristen, disebutkan bahwa Yesus berkata dirinya
dan Malaikat-Malaikat tidak tahu kapan kiamat akan terjadi, hanya Bapa yang
tahu (Matius 24:36), itu artinya Yesus dan Bapa tidak satu, karena jika Yesus
dan Bapa adalah satu maka Yesus pasti juga akan tahu sebagaimana Bapa. Dalam Injil
Kristen juga disebutkan Yesus bersujud dan berdoa kepada Bapa (Matius 26:39),
ayat tersebut menunjukkan kalau Yesus dan Bapa adalah dua pribadi yang berbeda,
karena mustahil Yesus bersujud dan berdoa kepada Bapa kalau Yesus dan Bapa
adalah satu. Bahkan setelah Yesus terangkat ke sorga, Yesus disebutkan duduk di
sebelah kanan Bapa (Markus 16:19), tidak mungkin Yesus dapat duduk di sebelah
kanan Bapa, kalau Yesus dan Bapa adalah satu.
Bukti tidak satunya Bapa, Putera dan Roh Kudus juga terlihat ketika suatu
ketika Yesus dibaptis di sungai Yordan. Terlihat Roh Allah (Roh Kudus) menghinggapi
Yesus dan terdengar suara dari Sorga (suara Bapa). Ayat ini menunjukkan pada
kita bahwa Bapa, Putera dan Roh Kudus bukanlah tiga pribadi yang satu
sebagaimana klaim kafir Kristen pemuja Yesus, akan tetapi tiga pribadi tersebut
adalah tiga pribadi yang terpisah. Jelas sekali dalam ajaran Kristen, Tuhan
memiliki tiga oknum yang sehakikat. Bapa, Putera dan Roh Kudus, mereka
mempercayai ketiganya adalah Allah. Tuhan
Kristen yang terdiri dari tiga oknum, tidak dapat disebut dengan Tuhan
yang Esa. Tidak mungkin Tuhan dapat dibilang Esa kalau Dia terdiri dari tiga
oknum. Sangat mudah dipahami dan sudah sangat tepat jika kita mengatakan orang
Kristen menyembah tiga Tuhan. Sayangnya, kafir Kristen pemuja Yesus tidak
mempunyai kejujuran hati untuk mengakuinya.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu
itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati
turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan:
"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:16-17)
Kasih Allah Tritunggal Bagi Umat Manusia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah Trinitas membuktikan
bahwa Allah itu kasih, pengasih dan penyayang. Sebab ketiga Pribadi – Bapa, Isa
Al-Masih dan Roh Kudus – saling mengasihi dalam kekekalan. Sehingga Allah
Tritunggal tidak bergantung pada ciptaan-Nya (manusia) untuk menyatakan
kasih-Nya. Kasih abadi ini tidak akan nampak bila Allah hanya satu pribadi.
Wujud terbesar kasih Allah Tritunggal ialah menyelamatkan manusia melalui
penyaliban Isa Al-Masih untuk menanggung hukuman dosa. Supaya setiap orang yang
percaya kepada Isa Al-Masih tidak binasa di neraka, melainkan beroleh hidup
kekal.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus mensifati Allah SWT sebagaimana
mereka mensifati manusia, yang kesepian jika sendirian, butuh kasih-kasihan dan
sayang-sayangan. Mereka menganggap Allah SWT juga butuh teman bicara, teman
ngobrol atau teman curhat seperti ABG labil zaman now. Ini adalah
anggapan konyol dan kekanak-kanakan para kafir Kristen pemuja Yesus, sebagai
tanda akal mereka tidak pernah tersentuh oleh wahyu Allah SWT. Allah SWT dalam
Islam bukan hanya Esa dan Kekal, tetapi juga berbeda dengan makhluk-Nya. Firman
Allah SWT yang artinya, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia,
dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (Asy Syuura: 11).
Tidak berbeda dengan Tuhan dalam Bible Perjanjian Lama. Tuhan yang dikenal oleh
bangsa Israel adalah Tuhan Yang Esa (Ulangan 6:4) dan berbeda
dengan makhluk-Nya (1Samuel 15:29, Hosea 11:9). Itulah sebabnya,
walaupun Allah SWT itu Esa dalam kekekalan, Dia tidak akan pernah mengalami
kebosanan walaupun tidak punya temen bicara, temen ngobrol dan temen curhat.
Itu semua sifat-sifat manusia, yang hanya manusia yang dapat mengalaminya,
bukan Allah SWT. Penyaliban Yesus sama sekali tidak dapat menyelamatkan para
pemujanya karena Yesus
bukanlah tebusan yang sempurna.
bagus mas. maju terus. kalahkan para kafir pemuja yesus
BalasHapus