Ada
beberapa orang mengatakan bahwa Allah umat Muslim dan Kristen adalah Tuhan yang
berbeda. Menurut mereka, Allah umat Kristen adalah Tuhan yang sejati, sedangkan
Allah umat Muslim bukanlah Tuhan. Namun jika Allah mereka bukan Tuhan yang
sejati, siapakah Dia?
Di
bawah ini dikemukakan beberapa kriteria Tuhan yang sejati:
1. Befirman Kepada Umat-Nya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Allah
sesungguhnya tidak pernah berbicara kepada Muhammad atau umat-Nya. Ia hanya
“meminjam” mulut suatu roh bernama Jibril yang dianggap sebagai utusan Tuhan
Yang Mahakuasa. Selama 23 tahun Muhammad hanya menerima bisikan-bisikan, dan
itulah yang disebut wahyu Al-Quran. Sebaliknya, Tuhan yang sejati adalah Tuhan
yang berfirman dan berbicara kepada semua nabi-Nya tanpa perantara. Dia
berbicara kepada Abraham, Ishak, Yakub, Musa dan seterusnya. Hingga akhirnya
Tuhan mengirim Kalimat-Nya yang nuzul dalam Isa Al-Masih untuk berbicara
langsung dengan setiap manusia!
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus kembali mempersoalkan cara Allah SWT berfirman kepada Nabi Muhammad. Nabi
Muhammad SAW yang menerima wahyu Allah SWT melalui seorang Malaikat, mereka
anggap sesuatu yang keliru. Kafir Kristen pemuja Yesus beranggapan, Tuhan yang
sejati itu adalah Tuhan yang berfirman dan berbicara kepada semua Nabi tanpa
perantara. Pernyataan mereka tersebut tentu saja keliru. Karena menurut
Al-Qur’an, Allah SWT berfirman kepada para Nabi-Nya dengan beberapa cara. Salah
satunya yaitu dengan cara mengutus seorang utusan dari Malaikat. Berikut ini
ayatnya;
Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun
bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu
atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat)
lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (Asy Syuura: 51)
Ayat-ayat
tersebut menerangkan tentang tingkatan-tingkatan wahyu bila dikaitkan dengan
Allah SWT. Yaitu adakalanya Dia melemparkan sesuatu ke dalam diri Nabi Muhammad
SAW, yang tidak diragukan oleh Beliau. bahwa hal itu berasal dari Allah SWT.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahih Ibnu Hibban dari Rasulullah
Saw, bahwa beliau SAW pernah bersabda:
Sesungguhnya ruhul quds (Jibril) telah
membisikkan ke dalam diriku bahwa sesungguhnya seseorang itu tidak akan mati
sebelum rezeki dan ajalnya disempurnakannya. Karena itu, bertakwalah kamu
kepada Allah dan berbaik-baiklah dalam meminta.
Pengutusan
Malaikat untuk menyampaikan firman Tuhan kepada para Nabi, juga akan anda
temukan dalam Bibel Perjanjian Lama jika anda membacanya dengan teliti.
Misalnya ketika Malaikat Tuhan menghalau Bileam bin Beor yang hendak mengutuk
bangsa Israel yang telah diberkati Tuhan. Bileam bin Beor yang memukul
keledainya, ditegur oleh Tuhan melalui firman-Nya yang disampaikan oleh
malaikat;
Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya:
"Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku
keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada
kebinasaan. (Bilangan 22:32)
Malaikat
Tuhan juga pernah menjadi penyampai firman kepada seorang Nabi bernama Gideon,
yang dalam firman tersebut Nabi Gideon diajarkan untuk melakukan persembahan
kepada Tuhan;
Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya:
"Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu
ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian. (Hakim-Hakim 6:20)
Malaikat
juga pernah menemui Elia untuk menyampaikan firman Tuhan untuk segera menemui
utusan-utusan raja Samaria dan mengatakan seperti yang diperintahkan Tuhan;
Tetapi berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada
Elia, orang Tisbe itu: "Bangunlah, berangkatlah menemui utusan-utusan raja
Samaria dan katakan kepada mereka: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga
kamu ini pergi untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? (2 Raja-Raja 1:3)
Masih
banyak sekali ayat-ayat seperti di atas akan anda temukan terdapat dalam Bibel
Perjanjian Lama. Jadi, sangat bodoh sekali kafir Kristen pemuja Yesus apabila
mengatakan Tuhan hanya berfirman secara langsung kepada para Nabi dan tidak
pernah mengutus Malaikat untuk menyampaikan firman-Nya.
2. Dapat Melakukan Mujizat
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Muhammad
dan umat Muslim tidak pernah melihat Allah melakukan mujizat. Tidak ada saksi
mata yang melihat bagaimana Dia bermujizat dengan berkata sepatah kata “KUN.”
Allah hanyalah Tuhan yang dislogankan Mahakuasa. Namun sebenarnya Dia mempunyai
kekosongan kuasa untuk melakukan mujizat. Bandingkan dengan Isa Al-Masih. Hanya
dengan sepatah kata “ Talita Kum! ” (Injil, Rasul Markus 5:41), Dia
membangkitkan orang mati di hadapan banyak orang.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus berkata bahwa Nabi Muhammad SAW dan umat Islam tidak pernah melihat Allah
SWT melakukan mukjizat. Tentu saja. Bagaimana dapat melihat Allah SWT melakukan
mukjizat, kalau Dia ghaib yang mata manusia tidak mampu melihat wujud-Nya?
Manusia dapat melihat mukjizat hanya melalui perantara seorang Nabi utusan-Nya.
Memang betul Nabi Isa AS atau Yesus pernah menghidupkan orang mati sebagaimana
telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Injil Kristen. Tetapi itu semua bukan
kuasa Nabi Isa AS atau Yesus sendiri. Nabi Isa AS atau Yesus hanyalah dijadikan
perantara oleh Allah SWT untuk menunjukkan kuasa-Nya. Mukjizat yang dilakukan
oleh Nabi Isa AS atau Yesus dapat terjadi karena izin dan kuasa dari Allah SWT.
Itu sebabnya ketika akan menghidupkan Lazarus, Yesus terlebih dahulu berdoa
kepada Tuhannya, silakan baca Yohanes 11:41-43. Allah SWT yang melakukan
mukjizat sementara Yesus hanya menjadi perantara, perhatikan ayat berikut;
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan
ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah
ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat
dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di
tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. (Kisah Rasul 2:22)
Jika
yang dimaksud melihat ‘Allah melakukan mukjizat’ adalah melihat Nabi Allah SWT
melakukan mukjizat dengan kuasa dan izin Tuhannya sebagaimana Yesus
menghidupkan orang mati, maka Nabi Muhammad SAW dan umat Islam juga melihatnya,
karena Nabi Muhammad SAW juga bermukjizat. Ini dia mukjizat-mukjizat Nabi
Muhammad SAW:
Mukjizat
Terbelahnya Bulan
Telah
dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang
musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata:
"(Ini adalah) sihir yang terus menerus." (Al Qamar: 1-2)
Telah
bercerita kepada kami Shadaqah bin Al Fadlal telah mengabarkan kepada kami Ibnu
'Uyainah dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari Abdullah bin
Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; Pada zaman Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bulan pernah terbelah menjadi dua bagian lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Saksikanlah". (Shahih Bukhari: 3364)
(Ahmad
bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Katsir berkata; telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Katsir dari
Hushain bin Abdurrahman dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Bapaknya
berkata; Bulan terbelah pada masa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menjadi dua bagian, satu bagian di atas gunung ini dan satu bagian lagi pada
gunung itu. Mereka berkata; "Muhammad telah menyihir kita". Mereka
juga berkata; "Jika dia telah menyihir kita, namun niscaya dia tidak akan
bisa menyihir manusia semuanya." (Musnad Ahmad: 16150)
Mukjizat
Air Keluar Dari Jari-Jemari Nabi
Telah
bercerita kepadaku Muhammad bin Al Mutsannaa telah bercerita kepada kami Abu
Ahmad Az Zubairiy telah bercerita kepada kami Isra'il dari Manshur dari Ibrahim
dari 'Alqamah dari Abdullah berkata; "Kami dahulu menganggap
tanda-tanda luar biasa (seperti Mu'jizat) sebagai barakah sedangkan kalian
menganggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan. Kami pernah bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan kemudian persediaan air
menipis, maka beliau bersabda: "Carilah sedikit air". Maka mereka
datang dengan membawa sebuah bejana berisi air yang sedikit lalu beliau
memasukkan tangan beliau ke dalam bejana itu kemudian bersabda: "Kemarilah
bersuci dengan penuh keberkahan dan keberkahan itu datang hanya dari
Allah". Sungguh aku melihat air memancar dari sela-sela jari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sungguh kami pun pernah mendengar
makanan bertasbih ketika sedang dimakan". (Shahih Bukhari: 3314)
Mukjizat
Memerintahkan Pohon Untuk Berjalan
Telah
mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari Anas
bin Malik ia berkata; Jibril datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ketika beliau sedang duduk sedih berlumuran darah disebabkan
perlakuan orang-orang kafir Quraisy Makkah, lalu jibril berkata: wahai Rasulullah
apakah baginda ingin saya perlihatkan tanda (kekuasaan Subhanahu wa Ta'ala)
Rasul menjawab: 'ya': lalu beliau melihat sebuah pohon di belakangnya, jibril
mengatakan: panggillah pohon tersebut, maka beliau memanggilnya dan
pohon itu datang serta berdiri di hadapan beliau, kemudian Jibril berkata:
"Perintahkan untuk kembali". Maka beliau memerintahkannya
untuk kembali dan pohon itu pun kembali (ke tempat asalnya) Rasulullah berkata:
cukup-cukup. (Sunan Darimi: 23)
Mukjizat
Membuat Makanan Yang Sedikit Cukup Untuk Ribuan Orang
Telah menceritakan kepada kami Khallad bin
Yahya telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Aiman dari Ayahnya dia
berkata, aku pernah menemui Jabir radliallahu 'anhu, "Ketika kami menggali
parit pada peristiwa khandaq, sebongkah batu yang sangat keras menghalangi
kami, lalu para sahabat menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka
berkata, "Batu yang sangat keras ini telah menghalangi kami dalam menggali
parit, lalu beliau bersabda: "Aku sendiri yang akan turun." Kemudian
beliau berdiri (di dalam parit), semntara perut beliau tengah diganjal dengan
batu (karena lapar). Semenjak tiga hari kami lalu tanpa ada makanan yang dapat
kami rasakan, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengambil kampak dan
memukulkan pada batu tersebut hingga ia menjadi pecah berantakan -atau hancur-.
Aku lalu berkata, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk ke rumah."
Setelah itu kukatakan kepada isteriku, "Aku melihat pada diri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sesuatu yang aku sendiri tidak tega melihatnya, apakah kamu
memiliki sesuatu (makanan)?" isteriku menjawab, "Aku memiliki gandum
dan anak kambing." Kemudian ia meyembelih anak kambing tersebut dan
membuat adonan gandum hngga menjadi makanan dalam tungku, setelah itu aku
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara adonan mulai matang, dan
periuk berada diantara dua tungku api dan hampir masak, maka aku berkata,
"Aku memiliki sedikit makanan, " maka berdirilah wahai Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersama dengan satu atau dua orang saja. Beliau bersabda:
"Untuk berapa orang?" Lalu aku memberitahukan kepada beliau, beliau
bersabda: "Tidak mengapa orang banyak untuk datang." Beliau bersabda
lagi: "Katakan kepada isterimu, jangan ia angkat periuknya dan adonan roti
dari tungku api hingga aku datang." Setelah itu beliau bersabda:
"Bangunlah kalian semua." Bergegas kaum Muhajirin dan Anshar berdiri
berangkat, ketika Jabir menemui Isterinya, dia berkata, "Waduh, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah datang bersama kaum Muhajirin dan Anshar
serta orang-orang yang bersama mereka." Isteri Jabir berkata, "Memang
beliau (Rasulullah) memintamu yang demikian?" Jabir menjawab, "Ya,
begitu." Lalu Rasulullah berkata: "Masuklah dan jangan
berdesak-desakan." Kemudian Rasulullah mencuil-cuil roti dan ia tambahkan
dengan daging, dan ia tutup periuk dan tungku api. Selanjutnya beliau ambil dan
beliau dekatkan kepada para sahabatnya. Lantas beliau ambil kembali periuk itu
dan terus menerus beliau lakukan antara mencuili roti dan menciduknya hingga
semua sahabat kenyang dan masih menyisakan sisa. Setelah itu beliau bersabda:
"Sekarang makanlah engkau (maksudnya isteri Jabir) dan kalau bisa,
hadiahkanlah kepada yang lain, sebab orang-orang, banyak yang masih
kelaparan." (Shahih
Bukhari: 3792)
3. Memperkenalkan Nama-Nya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Dr.
M. Quraish Shihab mengatakan bahwa “Allah” adalah nama Tuhan-pagan terbesar
orang Arab. Kemudian oleh Muhammad diadopsi menjadi Tuhan dengan cara
“memonoteiskan” pribadi-Nya. Berbeda dengan Tuhan di Alkitab. Dia
memperkenalkan nama-Nya kepada Nabi Musa. “ TUHAN itulah nama-Ku untuk
selama-lamanya... ” (Taurat, Kitab Keluaran 3:15). Dalam tiang awan dan tiang
api, Dia menuntun umat-Nya di padang gurun bersama Nabi Musa selama 40 tahun.
Jawaban Saya: Nama Allah memang sudah
digunakan oleh orang-orang Arab jauh sebelum Islam. Agama yang ada di Arab
sebelum Islam seperti Yahudi dan Nasrani (Kristen), juga menggunakan nama Allah
sebagai nama sesembahan mereka. Tidak mungkin orang-orang Yahudi dan Nasrani
(Kristen) menggunakan nama Allah sebagai nama sesembahan, jika nama Allah
berasal asal dari orang-orang pagan Arab. Nama Allah sudah digunakan jauh
sebelum orang-orang pagan ada di Arab. Yaitu di masa Nabi Ibrahim AS dan Nabi
Ismail AS. Orang-orang Arab kemudian tersesat dengan menjadikan berhala-berhala
sebagai sesembahan dengan tetap mempertahankan nama Allah yang mereka dapat
dari nenek moyang mereka yang lurus. Islam datang untuk memurnikan peribadatan
hanya kepada Allah SWT.
Sampai
sekarang pun, orang-orang Kristen yang ada di Indonesia menggunakan nama Allah
sebagai nama Tuhan. Orang Kristen juga protes jika diminta untuk tidak
menggunakan nama Allah, seperti yang telah terjadi di Malaysia. Mengatakan nama
Allah adalah berasal dari penyembah berhala Arab, juga akan mencederai
saudara-saudara Kristen kalian yang ada di Indonesia dan Malaysia. Jika kafir
Kristen pemuja Yesus serius menganggap nama Allah berasal dari pagan Arab,
harusnya suruh juga saudara-saudara Kristen kalian untuk tidak lagi menggunakan
nama Allah dalam peribadatan dan percakapan sehari-hari. Serta hapus pula semua
nama Allah yang ada dalam Bible. Daripada kafir Kristen pemuja Yesus mengolok
nama Allah dengan menyebutnya nama sesembahan orang-orang pagan, bukankah lebih
baik jika mereka gunakan kesempatan yang ada untuk memikirkan lebih serius Siapa
Nama Tuhan Kristen? Karena sampai hari ini orang-orang Kristen di dunia
berbeda-beda dalam menyebut nama Tuhan mereka.
4. Mengasihi Manusia
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Sekalipun
Allah Islam ditinggikan sebagai Tuhan yang mahakasih, namun Dia tidak mempunyai
kapasitas Ilahi yang satu ini. Allah tidak pernah mengasihi orang kafir. Justru
mereka inilah yang harus dilaknati atau dipenggal kepalanya. Isa Al-Masih tidak
melaknati musuh-musuh-Nya. Dia mengajarkan hukum yang utama dan terutama, yaitu
hukum kasih. Aku berkata: “Kasihilah musuhmu,... ” (Injil, Rasul Lukas 6:27).
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus mengatakan bahwa Allah SWT bukan Tuhan yang Maha Kasih karena tidak
pernah mengasihi orang kafir. Itu tidak benar. Buktinya Allah SWT tidak pernah mengazab
di dunia orang-orang kafir karena kekafirannya. Allah SWT tetap memberi rizki
orang-orang kafir walaupun mereka mengambil sekutu-sekutu bagi Allah SWT. Sebagian
mereka diberikan kekuasaan dan harta dunia yang berlimpah. Apa itu masih
kurang, wahai para pemuja Yesus?
Bagaimana
dengan Yesus yang mereka katakan mengajarkan untuk mengasihi musuh. Yesus bukan
Tuhan. Dia hanyalah seorang Nabi Bani Israel yang diutus Tuhan. Sebagai seorang
Nabi, Yesus hanya melakukan yang diperintahkan Tuhan yang mengutus dirinya. Dalam
Injil Kristen Yesus berkata: Sebab segala
firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan
mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari
pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (Yohanes 17:8).
Yesus
mengajarkan kasih dan tidak memerangi orang-orang kafir, selain belum adanya
perintah untuk berperang dari Tuhannya, juga karena kondisi Yesus dan umatnya
sangat tidak memungkinkan. Tetapi ketika Yesus memiliki kuasa, maka dia akan
memaksa semua bangsa untuk bertaubat dengan pedang. Gambaran dari perbuatan
Yesus tersebut tertulis dengan rapi dalam kitab Wahyu;
Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti
Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala
bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan
memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang
Mahakuasa. (Wahyu 19:14-15)
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian,
Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang
yang di mulut-Ku ini. (Wahyu
2:16)
5. Tidak Berdusta
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Umat
Muslim mempercayai Allah itu Mahasuci, jadi tidak mungkin berdusta. Tetapi
Al-Quran mengatakan: “ ...Dan Allah sebaik-baiknya pembalas tipu daya. ” (Qs
3:54). Bila Allah suci adanya, tentunya dusta tidak akan dibalas dengan dusta,
bukan?
Tuhan
yang sejati tentunya tidak dapat menyangkal diri-Nya. Dan tipu daya tidak ada
dalam mulut-Nya. “ Allah tidak mungkin berdusta. ” (Injil, Surat Ibrani 6:18).
Jawaban
Saya: Kafir Kristen pemuja Yesus menghujat Allah dengan berkata bahwa Allah SWT
menipu umatnya. Ayat yang mereka jadikan dalil adalah Ali 'Imran: 54 yang
berbunyi, “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas
tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”
Tuduhan
seperti ini sudah pernah saya jawab. Kafir Kristen pemuja Yesus memahami ayat
tersebut hanya melalui terjemahan bahasa Indonesia. Makar dalam ayat tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi tipu daya. Karena dalam
terjemahan bahasa Indonesia terdapat kata tipu, maka mereka menuduh Allah SWT
berdusta. Kata tipu daya dalam terjemahan Al-Qur’an bahasa Indonesia berasal
dari kata makar . Sedangkan bohong atau dusta dalam bahasa Arab adalah kadzab.
Kata makar sering digunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan tidak satu pun kata
makar dari ayat-ayat tersebut bermakna sebagai dusta atau bohong. Makar adalah
rencana buruk tersembunyi yang ditimpakan kepada seseorang yang menjadi objek
tanpa diketahuinya. Maka makar Allah adalah rencana buruk tersembunyi yang Allah
jalankan terhadap orang-orang kafir yang membuat segala rencana jahat untuk
mematahkan kebenaran tanpa mereka sadari.
Pada
ayat tersebut Allah SWT membalas makar orang-orang Yahudi dengan makar pula.
Al-Qur’an menyebut orang-orang Yahudi membuat makar bukan karena mereka
berdusta atau menipu, tetapi karena mereka diam-diam bersiasat dan berencana
membunuh Nabi Isa AS. Allah SWT membalas makar orang-orang Yahudi tersebut
dengan makar pula, yaitu dengan menyelamatkan Nabi Isa AS tanpa mereka
ketahui. Jadi dilihat dari sisi mana pun, kata makar atau tipu daya, tidak
dapat di maknai menipu atau berdusta.
Kafir
Kristen pemuja Yesus menganggap Allah SWT bukan Tuhan sejati dengan sebab
pernah berdusta yang sudah saya jawab itu tidak benar. Sekarang mari kita lihat
apakah Tuhan dan Yesus dalam Bible tidak pernah berdusta. Perhatikan ayat-ayat
berikut:
Tuhan
berkata kepada Adam agar jangan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat sebab di hari ketika Adam memakannya pasti akan mati.
Adam yang tidak mendengarkan larangan Tuhan dan tetap memakan buah tersebut
tidak mati di hari ketika ia memakan buah itu sebagaimana dikatakan oleh Tuhan.
Adam mati setelah berumur sembilan ratus tiga puluh tahun (Kejadian 5:5) .
Untuk menutupi kebohongan Tuhan ini gereja kemudian menafsirkan kata “mati”
dengan mati rohani, yaitu terputusnya hubungan manusia dengan Tuhan, bukan mati
secara fisik. Itu adalah cara akal-akalan gereja untuk menutupi kebohongan
Tuhan mereka.
Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:17)
Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus
tiga puluh tahun, lalu ia mati. (Kejadian
5:5)
Bahkan
Yesus yang di sebut-sebut tidak memiliki natur dosa sebagaimana manusia
lainnya, ternyata juga pernah berbohong. Ketika Yesus di ajak oleh
saudara-saudaranya untuk datang ke sebuah pesta, Yesus menolak ajakan tersebut
dengan alasan waktunya belum genap. Namun ketika saudara-saudaranya sudah pergi
ke pesta, dengan diam-diam Yesus pergi juga ke pesta tersebut, padahal
sebelumnya Yesus menolak dengan alasan waktunya belum genap;
Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi
ke situ, karena waktu-Ku belum genap." Demikianlah kata-Nya kepada mereka,
dan Ia pun tinggal di Galilea. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat
ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi
diam-diam. (Yohanes 7:8-10)
Yesus
dalam Injil Kristen menubuatkan dirinya akan datang ke dunia tidak lama setelah
dirinya naik ke sorga. Dalam matius 10:23, Yesus berkata bahwa dirinya akan
datang sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel. Tetapi
setelah murid-murid Yesus telah selesai mengunjungi kota-kota Israel,
bahkan sampai mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus juga tidak
kunjung muncul. Sedangkan di Matius 16:28, Yesus mengatakan di antara orang
yang hadir tidak akan mati sebelum mereka melihat Yesus turun ke dunia. Tetapi
setelah mereka semua mati dua ribu tahun yang lalu, Yesus belum juga turun dari
sorga;
Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota
yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel,
Anak Manusia sudah datang. (Matius
10:23)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di
antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat
Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." (Matius 16:28)
Dengan
bukti-bukti yang saya jelaskan di atas, terlihat kalau Tuhan dan Yesus berdusta.
Karena Yesus telah berdusta, maka Yesus sesembahan kafir Kristen bukanlah Tuhan
sejati.
6. Dekat dengan Umat-Nya
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Muhammad
dan umat Muslim mengklaim Allah mahahadir. Karena dalam Al-Quran, Dia berkata:
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya ” (Qs 50:16).Sayangnya itu
hanya klaim saja. Tidak ada umat Muslim yang tahu di mana Allah berada. Dan
bagaimana fenomena kedekatan Allah dengan mereka. Jangankan sedekat urat leher,
satu kali pun tidak pernah Dia berbicara langsung dengan nabi terdekat-Nya. Sebaliknya
Tuhan dalam Alkitab adalah Tuhan yang berdialog langsung dengan para nabi-Nya.
Bahkan Nabi Musa pernah berbicara dengan Tuhan berhadapan muka. “ Hai Musa.
Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu ... ” (Qs 20:11)
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus mempermasalahkan ayat Al-Qur’an yang artinya: “Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. Mereka katakan “kami”
pada ayat tersebut adalah Allah SWT, salah! Kami pada ayat tersebut bukanlah
Allah SWT, melainkan Malaikat-Malaikat-Nya. Kafir Kristen pemuja Yesus juga
mengatakan bahwa tidak ada umat Islam yang tahu di mana Allah SWT berada.
Bohong. Umat Islam sangat tahu Allah SWT ada di mana, sebab Al-Qur’an dan Hadits
Shahih memberitahukannya. Allah SWT berada di langit, bersemayam atas ‘Arsy:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di
atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan
cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (Al-A’raaf: 54)
Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far
Muhammad bin ash-Shabbah dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan keduanya berdekatan
dalam lafazh hadits tersebut, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ibrahim dari Hajjaj ash-Shawwaf dari Yahya bin Abi Katsir dari Hilal
bin Abi Maimunah dari 'Atha' bin Yasar dari Muawiyah bin al-Hakam as-Sulami dia
berkata,... Beliau bersabda, 'Bawalah dia kepadaku.' Lalu aku membawanya menghadap
beliau. Lalu beliau bertanya, 'Di manakah Allah? ' Budak itu
menjawab, 'Di langit.' Beliau bertanya, 'Siapakah aku? ' Dia
menjawab, 'Kamu adalah utusan Allah.' Beliau bersabda, 'Bebaskanlah dia,
karena dia seorang wanita mukminah'." Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah
menceritakan kepada kami al-Auza'i dari Yahya bin Abi Katsir dengan isnad ini
hadits semisalnya. (Shahih Muslim: 836)
Kesimpulan
Kafir Kristen pemuja Yesus menulis: Penulis
menjelaskan dalam tiap bab bukunya secara menyeluruh, bahwa Allah yang disembah
umat Muslim bukanlah Tuhan Yang Mahakuasa. Dia adalah Tuhan yang terbungkus
dalam lapis demi lapis dengan klaim dan slogan. Namun Tuhan yang sejati adalah
Tuhan yang tidak jauh dari kita, dan tidak terpisah dari kita. Dalam diri
Kalimat Allah, Dia telah turun ke dunia untuk menyelamatkan kita dan mendiami
hati kita. Saat ini Isa Al-Masih mengundang kita: “ Lihat, Aku berdiri di muka
pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan
pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan
ia bersama-sama dengan Aku ” (Injil, Surat Wahyu 3:20).
Lima
Hal yang Saya Mendapat dari Membaca Buku ini:
1.
Allah sesembahan orang Islam berbeda dengan Tuhan sesembahan orang Kristen.
2.
Dalam 99 nama Allah dalam Al-Quran, tidak satu pun dari nama tersebut yang
identik dengan penyelamat.
3.
Allah dalam Al-Quran tidak pernah berbicara langsung kepada umat/nabi-Nya. Hal
ini membuktikan bahwa Allah sesembahan umat Muslim bukan Allah yang dekat
seperti yang tertulis dalam Qs 50:16.
4.
Tuhan yang sejati adalah Tuhan yang dekat, tidak berdusta, dan mengasihi
seluruh ciptaan-Nya. Baik mereka yang taat maupun mereka yang melanggar
perintah-Nya.
5.
Tuhan yang sejati adalah Tuhan yang mau memperkenalkan diri-Nya dan mampu
melakukan mujizat sebagai tanda kebesaran-Nya.
Jawaban Saya: Kafir Kristen pemuja
Yesus berkesimpulan bahwa Allah SWT yang disembah umat Islam bukanlah Tuhan
sejati karena tidak memenuhi ciri-ciri yang mereka sebutkan. Semua telah saya
jawab. Allah SWT memenuhi ciri-ciri yang mereka sebutkan. Walaupun ciri-ciri
tersebut pada dasarnya mereka buat atas keinginan agar mereka tetap kafir,
tetapi Allah SWT terbukti sebagai Tuhan yang sejati. Ciri-ciri di atas biarpun
disebut ciri-ciri pokok Tuhan sejati, namun ada satu ciri pokok yang sengaja
tidak disebutkan kafir Kristen pemuja Yesus. Satu ciri pokok dari Tuhan sejati
itu adalah menciptakan. Kafir Kristen pemuja Yesus sengaja tidak mengikutsertakan
ciri tersebut karena akan merusak kepercayaan orang-orang Kristen terhadap
ketuhanan Yesus.
Seperti
yang kita tahu, Yesus hanya manusia yang lahir dari rahim wanita dua ribu tahun
yang lalu. Tidak ada satu makhluk pun yang sanggup diciptakan oleh Yesus,
biarpun yang paling kecil. Yesus melalui proses tumbuh kembang sebagaimana
anak-anak lainnya. Ibunya Maria, juga mengalami proses kehamilan dan persalinan
sebagaimana ibu-ibu hamil pada umumnya. Pada akhir hidupnya, Yesus ditangkap
oleh orang-orang Yahudi, di adili, di siksa dan berakhir meregang nyawa mati di
atas kayu salib. Kesemuanya itu bukanlah ciri dari Tuhan yang sejati. Yesus
hanyalah manusia yang dipertuhan oleh orang-orang sesat.
0 Response to "Menemukan Tuhan Sejati Lewat Enam Ciri-Ciri Pokok-Nya"
Posting Komentar
Pastikan komentar anda tidak keluar dari topik, komentar di luar itu tidak akan pernah ditayangkan.